WONG BERSAUDARA
Wong Bersaudara adalah
NELSON WONG, JOSHUA WONG dan OTHNIEL WONG
Othniel Wong adalah seorang sutradara dan fotografer Indonesia di era tahun 1930-an. Ia juga mempunyai saudara laki yang juga terjun menjadi sutradara bernama Joshua Wong. Mereka bersaudara mendirikan perusahaan film bernama " Wong Bersaudara "
bersaudara ini lahir di Tiongkok, dari keluarga kristen. Ayah mereka pendeta keliling gereja Adbent, Rev, Wong siong Tek. Pendidikan mereka barat. Ayahnya menginginkan ke tiga anaknya ini ada yang menjadi orang terhormat seperti dirinya. atau mendapat gelar keserjanaan di negara Barat. Nelson dikirim ke Amerika, di San FRansisco, tetapi lebih tertarik pada keajaiban tehnik barat yang sedang berkembang dan mengagumkan pada 1920. Bersam 2 pemuda cina asal Jawa, The Theng Chun, dan Frend Young, mereka sering bolak-balik ke Hollywood LA. Nelson banyak bertanya pada sutradara terkenal D.W. Grifith, banyak bantu-bantu secara suka rela orang yang sedang bikin film, sampai ikut menarik-narik kabel lampu. Sampai akhirnya dia diberi kesempatan untuk menjadi pembantu juru kamera dalam pembuatan The Tree Musketers.
Pendeta Wong datang ke Amerika dengan membawa 2 saudaranya lagi Joshua, Othiel tidak dapat mampu menahan hobi Nelson akan film. Malah ke dua adiknya itu juga ikut tergila-gila akan film. Nelson mendirikan perusahaan film The GreatWall di Shanghai dengan modal dari seorang cina warga negara Amerika. Lapangan kerja yang dipilih Nelson ini mendapat kecaman dari keluarga Wong karena dianggap mencemarkan nama keluarga. Kemudan ke 2 adiknya itu juga ikutan membantu di studio. Maka ke tiga anak keluarga Kim Le yang terhormat itu disingkirkan oleh keluarga. Bahkan ayah mereka juga ikut terasing. Perusahaan The Gratwall tidak pernah memproduksi film cerita klasik cina, baik silat maupun siluman seperti banyak dilakukan di studio-studio di Shanghai sekitar 1920'an. Karena Nelson tidak kenal cerita itu dan juga ikatan budaya. Bahkan kakak beradik ini tidak dapat membaca tulisan cina. Akhirnya umur perusahan Nelson tidak panjang. 1921 itu ditandai memang pesatnya perkembangan perusahaan film, dan berguguran satu-persatu setelah membuat film. Walhasil 1927 Nelson sudah berada di Batavia dengan ayahnya yang bertugas di kota itu. Lalu bekerja di Miss Riboet Orion. (selanjutnya baca kisah WHO"S NELSON WONG).
Produksi pertama berjudul Lelie van Java 1928. Tahun 1936 perusahannya diubah namanya menjadi "Halimoen Film Co. Tahun 1934 berubah lagi menjadi ANIF (Algemene Nederland Indische Film) memproduksi film Terang Boelan yang dibintangi Roekiah dan Raden Muchtar. Tahun 1948 bersama Tan Kaoen Hian, mereka mendirikan perusahaan film "Tan and Wong Bros" di Bidara Cina dibawah pimpinan Joshoa.
Filmnya antara lain Indonesia Malaise 1931 dan Tjok Speelt voor de film 1932. Selama pendudukan Jepang produksi filmnya terhenti. Wong Brothers sempat membuat Kecap dan Limun dan baru mulai kembali membuat film tahun 1948. Filmnya berjudul Air Mata Mengalir di Tjitaroem, Bengawan Solo 1949, Pantai Bahagia 1950, Selendang Pelangi 1951, Ternado 1952, Pandji Semirang 1951 dan Ratoe Kentjana. Nama perusahaan sempat diganti menjadi "Tjendrawasih Film". Pada 1960 kegiatannya menyusut. Atas jasa-jasanya dalam perfilman, mereka mendapat penghargaan dari gubernur Ali Sadikin pada 1973.
Othniel Wong adalah seorang sutradara dan fotografer Indonesia di era tahun 1930-an. Ia juga mempunyai saudara laki yang juga terjun menjadi sutradara bernama Joshua Wong. Mereka bersaudara mendirikan perusahaan film bernama " Wong Bersaudara "
bersaudara ini lahir di Tiongkok, dari keluarga kristen. Ayah mereka pendeta keliling gereja Adbent, Rev, Wong siong Tek. Pendidikan mereka barat. Ayahnya menginginkan ke tiga anaknya ini ada yang menjadi orang terhormat seperti dirinya. atau mendapat gelar keserjanaan di negara Barat. Nelson dikirim ke Amerika, di San FRansisco, tetapi lebih tertarik pada keajaiban tehnik barat yang sedang berkembang dan mengagumkan pada 1920. Bersam 2 pemuda cina asal Jawa, The Theng Chun, dan Frend Young, mereka sering bolak-balik ke Hollywood LA. Nelson banyak bertanya pada sutradara terkenal D.W. Grifith, banyak bantu-bantu secara suka rela orang yang sedang bikin film, sampai ikut menarik-narik kabel lampu. Sampai akhirnya dia diberi kesempatan untuk menjadi pembantu juru kamera dalam pembuatan The Tree Musketers.
Pendeta Wong datang ke Amerika dengan membawa 2 saudaranya lagi Joshua, Othiel tidak dapat mampu menahan hobi Nelson akan film. Malah ke dua adiknya itu juga ikut tergila-gila akan film. Nelson mendirikan perusahaan film The GreatWall di Shanghai dengan modal dari seorang cina warga negara Amerika. Lapangan kerja yang dipilih Nelson ini mendapat kecaman dari keluarga Wong karena dianggap mencemarkan nama keluarga. Kemudan ke 2 adiknya itu juga ikutan membantu di studio. Maka ke tiga anak keluarga Kim Le yang terhormat itu disingkirkan oleh keluarga. Bahkan ayah mereka juga ikut terasing. Perusahaan The Gratwall tidak pernah memproduksi film cerita klasik cina, baik silat maupun siluman seperti banyak dilakukan di studio-studio di Shanghai sekitar 1920'an. Karena Nelson tidak kenal cerita itu dan juga ikatan budaya. Bahkan kakak beradik ini tidak dapat membaca tulisan cina. Akhirnya umur perusahan Nelson tidak panjang. 1921 itu ditandai memang pesatnya perkembangan perusahaan film, dan berguguran satu-persatu setelah membuat film. Walhasil 1927 Nelson sudah berada di Batavia dengan ayahnya yang bertugas di kota itu. Lalu bekerja di Miss Riboet Orion. (selanjutnya baca kisah WHO"S NELSON WONG).
Produksi pertama berjudul Lelie van Java 1928. Tahun 1936 perusahannya diubah namanya menjadi "Halimoen Film Co. Tahun 1934 berubah lagi menjadi ANIF (Algemene Nederland Indische Film) memproduksi film Terang Boelan yang dibintangi Roekiah dan Raden Muchtar. Tahun 1948 bersama Tan Kaoen Hian, mereka mendirikan perusahaan film "Tan and Wong Bros" di Bidara Cina dibawah pimpinan Joshoa.
Filmnya antara lain Indonesia Malaise 1931 dan Tjok Speelt voor de film 1932. Selama pendudukan Jepang produksi filmnya terhenti. Wong Brothers sempat membuat Kecap dan Limun dan baru mulai kembali membuat film tahun 1948. Filmnya berjudul Air Mata Mengalir di Tjitaroem, Bengawan Solo 1949, Pantai Bahagia 1950, Selendang Pelangi 1951, Ternado 1952, Pandji Semirang 1951 dan Ratoe Kentjana. Nama perusahaan sempat diganti menjadi "Tjendrawasih Film". Pada 1960 kegiatannya menyusut. Atas jasa-jasanya dalam perfilman, mereka mendapat penghargaan dari gubernur Ali Sadikin pada 1973.
SITI AKBARI | 1939 | JOSHUA WONG | Director Of Photography | |
KOEDA SEMBRANI | 1941 | WONG BERSAUDARA | Director | |
GAGAK ITEM | 1939 | JOSHUA WONG | Director Of Photography | |
INDONESIA MALAISE | 1931 | WONG BERSAUDARA | Director Of Photography Director | |
ZUSTER THERESIA | 1932 | M.H. SCHILLING | Director Of Photography | |
BANTAM | 1950 | WONG BERSAUDARA | Director | |
ALADIN DENGAN LAMPOE WASIAT | 1941 | WONG BERSAUDARA | Director | |
SI PITOENG | 1931 | WONG BERSAUDARA | Director | |
LARI KA ARAB | 1930 | WONG BERSAUDARA | Director Of Photography Director |