Tampilkan postingan dengan label RAMLI RASJID 1942-1957. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RAMLI RASJID 1942-1957. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Agustus 2020

RAMLI RASJID 1942-1957

RAMLI RASJID

 Ramli Rasjid, Ramly Rasjid


Pada tahun 1935, Ramli terjun dalam dunia film sebagai pemain antara lain dalam film "Sorga Ketujuh" produksi 1941 Tan & Wong Bros Film. Dalam masa pergolakan revolusi 1945 dia aktif dalam kegiatan bawah tanah. Pernah ditangkap dan ditahan di Glodok selama 5 bulan. Pulang dari tahanan, karena tidak ada kegiatan film (1950), ia kembali berdagang. Tapi karena tidak bermodal, merantau ke Jawa Tengah mengikuti sandiwara "Dewi Mada" sampai 1951, sebagai pemain terompet. Lalu ke Jakarta ikut "Tjahaja Timur" di bawah pimpinan Andjar Asmara. Tahun ` 1954 Ramli kembali ke film sebagai pemain di bawah sutradara Nawi Ismail. Film-filmnya : "Mobil Baru" (1955), "Tiga Pendekar Teruna" (1952).Film film yang disutradarainya: "Gara Gara Mobil Baru", produksi Tjendrawasih (1953), "Empat Pendekar" (1954). Dalam dunia film Ramli Rasjid juga pernah sebagai illustrator musik dan penulis skenario.
   

TERNODA 1952 JO AN DJAN
Actor
AJATI 1954 RAMLI RASJID
Director
BERMAIN API 1957 RAMLI RASJID
Director
SELENDANG PELANGI 1951 RAMLI RASJID
Director
PERKASA ALAM 1954 M. ARIEF
Actor
FADJAR MENJINGSING 1951 RAMLI RASJID
Director
GARA-GARA MOBIL BARU 1955 RAMLI RASJID
Director
MR. X 1955 HASAN BASRY RM
Actor
TIGA PENDEKAR TERUNA 1952 RAMLI RASJID
Actor Director
POELO INTEN 1942

Actor

Selasa, 31 Maret 2020

TIGA PENDEKAR TERUNA / 1952

TIGA PENDEKAR TERUNA


Kuncung tertidur dan mimpi ke Negeri Entah Berantah. Ia ketemu dayang dan diajak kerja sebagai pengurus kuda di istana. Ia serba beruntung, karena (secara kebetulan) banyak tahu banyak hal. Antara lain mengenai hilangnya kalung pusaka. Benda berharga itu dapat ditemukan lagi berkat turun tangannya tiga pendekar teruna. Ketiga pendekar mendapat penghargaan, sedangkan Kuncung di"perebut"kan oleh para dayang. Ditarik ke sana ke mari, dan akhirnya terbangun... dari mimpi!

GARA-GARA MOBIL BARU / 1955

GARA-GARA MOBIL BARU

Dari seorang makelar, akhirnya Gunawan (Mansur Saleh) bisa mendirikan perusahaan karena kekikirannya. Anaknya, Mariana (Leily Sulastri) senang bergaul, antara lain dengan Ibrahim (Zainal Abidin). Gunawan tak suka, lalu menarik anaknya dari sekolah dan disuruh belajar di rumah dengan guru khusus, yang sudah tua dan sering tertidur. Ia dipecat dan diganti guru wanita. Kali ini sang istri (Sulastri) yang cemburu. Akhirnya didatangkan guru berjenggot, katanya profesor, yang ternyata adalah Ibrahim, hingga mereka menikah. Gara-gara memakai mobil baru, pengantin baru ini diusir. Tapi, waktu Gunawan sakit dan dirawat oleh... lagi-lagi dokter Ibrahim, maka sang menantu boleh menggunakan mobil baru.

FADJAR MENJINGSING / 1951

FADJAR MENJINGSING


Effendi terbunuh. Mansyur, Rusmini, dan Saroni diperiksa polisi. Rusmini pun bercerita: Mansyur dan istrinya, Rusmini, tidak mampu membiayai sekolah dua anaknya, Saroni dan Tini. Saroni yang cacat kaki berusaha membiayai dirinya sendiri.

Suatu hari Mansyur menerima surat dari teman lamanya, Erna, anak seorang hartawan. Surat itu menimbulkan perselisihan suami-isstri dan bercerai. Halim, teman Rusmini, yang sudah lama berhasrat pada Rusmini, memberinya pekerjaan di rumah makannya. Sementara Mansyur menggelapkan uang kantor sebanyak Rp 500 untuk membeli kaki kayu Saroni. Ia harus masuk penjara. Mendengar peristiwa itu, orangtua Erna yang menganggap Mansyur jujur, mendesak Erna agar menikahi Mansyur sekeluar dari penjara.

Di rumah makan, Rusmini berkenalan dengan Effendi, seorang Don Juan. Perkenalan meningkat menjadi percintaan. Ternyata Effendi juga menjalin cinta dengan Tini. Terjadi pertengkaran ibu-anak. Saroni tidak bisa menerima kekacauan dalam keluarganya ini dan memutuskan akan membunuh Effendi. Rusmini berpendapat sama. Demikian juga Mansyur dan Tini.

SELENDANG PELANGI / 1951

SELENDANG PELANGI


Hamid, bekas perwira, tidak mau kembali ke keluarganya karena invalid. Ia merasa hanya menyusahkan orang lain saja dan hanya hidup dari dermaan orang. Ia merasa tidak berharga untuk hidup di samping istrinya...

BERMAIN API / 1957

 

AJATI / 1954

 

Karena tak punya anak, suami-istri Hartono (S. Hardy) dan Ayati (Marlia Hardi) mengasuh Mimi (Hartati), anak tetangga, seperti anak sendiri. Kebahagiaan tak lama, karena Mimi harus pindah bersama keluarganya. Tak lama kemudian Ayati hamil, dan anaknya diberi nama Harti. Di masa revolusi fisik, Hartono meninggalkan anak istri untuk berjuang. Dalam keadaan kacau, Harti meninggal, menyusul kabar bahwa Hartono juga gugur. Kesehatan jiwa Ayati terganggu dan dirawat di rumah sakit. Untung ia jumpa jururawat bernama Mimi, yang mengingatkan Ayati akan anak tetangganya dulu, hingga kesehatannya pulih.