Lahir di Nganjuk, Meninggal di Jakarta. Pernah mendirikan sandiwara keliling dengan isterinya — Miss Riboet, dengan nama "Mis Riboet Orion". Bersama rombongan ini sudah melawat sampai keBrunai dan Singapura. Melalui Herman Shin, Tio berkenalan dengan NelsonWong — kakak tertua dari Wong Ber-saudara — yang baru datang dari Shang-hai. Nelson kemudian bekerja dirombongan Miss Riboet sebagai tenaga pembukuan. Ketika rombongan Miss Riboet sampai di Bali, Nelson yang memang sudah berpengalaman dalam pembuatan film, memfilmkan tarian dan pemandangan Bali. Melihat hasilnya, timbul gagasan Tio untuk membuat film dengan pemain utamanya Miss Riboet, yang sedang populer sebagai primadona panggung saat itu. Gagasan itu diwujudkannya, dan didirikanlah perusahaan Miss Riboet Film Syndicat di Bandung, sekalian dengan studionya. Lewat sebuah test kamera, Miss Riboet dinyatakan kurang "camera face". Khawatir kepopuleran Miss Riboet menurun karenanya, maka usaha Tio dibatalkan.Tahun 1953 Tio mulai berkecimpung dalam film, sebagai Produser Pelaksana, untuk film "Topeng Besi", menyusul "Machluk Raksasa" (1953).
Sebuah cerita sandiwara hasil karyanya, dibuat menjadi film berjudul "Melarat Tapi Sehat" (1954) dengan penyutradaraannya di pegang sendiri.Masa-masa terakhir dari kehidupannya, Tio menggantungkan hidup dari penghasilan sewa rumahnya
MUSIM MELATI | 1950 | TIO TEK DJIN | Indonesia |
MELARAT TAPI SEHAT | 1954 | T.D. TIO JR. | Indonesia |