Lahir di sungai penuh pada tanggal 2 mei 1924, Di Jambi.
Beliau adalah seorang yang memiliki minat yang cukup luas dalam bidang seni, menurut yang saya dengar dan tahu, beliau dapat memainkan beberapa alat musik, dan juga pandai sekali dalam hal bernyanyi, terbukti beliau selalu memberikan ilmu bernyanyinya kepada ke- tiga orang anak perempuannya.
Hingga saat ini pun jika berkumpu bersama keluarga besar, 3 orang anak perempuannya itu selalu menjadi andalan dalam bidang menyanyi, bisa dibilang buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Bakatnya dalam bidang seni pun, secara alamiah menurun kepada seluruh anak cucunya, percaya atau tidak hampir seluruh anak cucunya memiliki bakat bakat seni seperti dalam hal menari, bernyanyi, bahkan bermain alat musik.
Beliau juga merupakan contoh yang baik bagi anak cucunya, walaupun saya tidak pernah bertemu dengan beliau, mendengar mengenai beliau dari almarhum ayah saya sunggu membuat saya kagum. Banyak hal positif yang dapat saya ambil darinya.
Mungkin hanya akan menjadi harapan saja untuk saya agar dapat bertemu beliau kini, namun walaupun hanya harapan saya sangat menginginkan agar saya dapat berbincang dengan beliau secara langsung, karena percaya atau tidak bertemu dengan kakek saya ini menjadi salah satu dambaan saya, walaupun dalam mimpi pun. Sekedar penambahan, pendidikan formal yang pernah di ikuti beliau :
• Sutung Middle School di medan
• Yohnson Radio Engineering for Art and Painting di Singapura
Dimasa sekolah Ostian aktif di bidang musik (sebagai peniup terompet) dan drama. Bekerja di perfilman sejak tahun 1954 sebagai dekorator dan manager studio di Garuda Film Studio. Kemudian tahun 1959 ia meningkat menjadi anggota direksi. Mulai tahun 1970-an ia menjadi sutradara dalam beberapa film.
Beliau adalah seorang yang memiliki minat yang cukup luas dalam bidang seni, menurut yang saya dengar dan tahu, beliau dapat memainkan beberapa alat musik, dan juga pandai sekali dalam hal bernyanyi, terbukti beliau selalu memberikan ilmu bernyanyinya kepada ke- tiga orang anak perempuannya.
Hingga saat ini pun jika berkumpu bersama keluarga besar, 3 orang anak perempuannya itu selalu menjadi andalan dalam bidang menyanyi, bisa dibilang buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Bakatnya dalam bidang seni pun, secara alamiah menurun kepada seluruh anak cucunya, percaya atau tidak hampir seluruh anak cucunya memiliki bakat bakat seni seperti dalam hal menari, bernyanyi, bahkan bermain alat musik.
Beliau juga merupakan contoh yang baik bagi anak cucunya, walaupun saya tidak pernah bertemu dengan beliau, mendengar mengenai beliau dari almarhum ayah saya sunggu membuat saya kagum. Banyak hal positif yang dapat saya ambil darinya.
Mungkin hanya akan menjadi harapan saja untuk saya agar dapat bertemu beliau kini, namun walaupun hanya harapan saya sangat menginginkan agar saya dapat berbincang dengan beliau secara langsung, karena percaya atau tidak bertemu dengan kakek saya ini menjadi salah satu dambaan saya, walaupun dalam mimpi pun. Sekedar penambahan, pendidikan formal yang pernah di ikuti beliau :
• Sutung Middle School di medan
• Yohnson Radio Engineering for Art and Painting di Singapura
Dimasa sekolah Ostian aktif di bidang musik (sebagai peniup terompet) dan drama. Bekerja di perfilman sejak tahun 1954 sebagai dekorator dan manager studio di Garuda Film Studio. Kemudian tahun 1959 ia meningkat menjadi anggota direksi. Mulai tahun 1970-an ia menjadi sutradara dalam beberapa film.
BUKIT PERAWAN | 1976 | OSTIAN MOGALANA | Director | |
PENDEKAR KELELAWAR | 1978 | OSTIAN MOGALANA | Director | |
CINTAKU TERGADAI | 1977 | OSTIAN MOGALANA | Director | |
DASAR REZEKI | 1974 | OSTIAN MOGALANA | Director | |
MISTERY 8 PENDEKAR | 1977 | OSTIAN MOGALANA | Director | |
GENERASI BARU | 1963 | AHMADI HAMID | Director | |
TANGAN BESI | 1972 | OSTIAN MOGALANA | Director |