Film ini dibuat disaat lagi ngetopnya penyanyi untuk anak-anak Ira Maya Sopa. Ira memang banyak menyanyikan lagu untuk anak-anak, sehingga tertarik untuk memakainya dalam film musikal. Tetapi yang diambil ceritanya dari eropha yaitu tentang putri Cinderlella. Putri Cinderela (Paulina Djakman) melahirkan bayi perempuan. Baginda Raja (Rudi Salam) ayah bayi itu memberinya nama Ira Maya. Pesta besar untuk kelahiran bayi dihadiri Raja tetangga (Gordon Subandono). Raja ini merencanakan menjodohkan bayi itu dengan putranya. Kehadiran Ira maya tidak disukai oleh Ibu Tiri(Ruth Pelupessy).Ia tidak suka bila Ira bahagia dan berusaha mengacaukan suasana pesta melalui Peri Jahat (Linda Karim) yang memberi kutukan bahwa Ira Maya akan mati bila tertusuk jarum. Untuk menghindari usaha jahat itu nama Ira Maya diganti dengan Mawar. Mawar diasuh dan dibawa ke hutan oleh empat Peri Baik dengan berpindah-pindah tempat karena Peri Jahat selalu memburunya. Suatu saat,ketika Mawar sudah mulai besar (Ira Maya Sopha), ia bermain di air terjun dan bertemu dengan seorang pemburu (Chris Salam)dan mengikat persahabatan. Menjelang usia ke 17 tahun Mawar dengan keempat Peri Baik kembali ke istana. Sementara Ibu Tiri dan Peri jahat masih saja ingin menyengsarakannya, bahkan memburu si Pemburu yang sebenarnya anak Raja Tetangga.
PEMBUAT FILM INDONESIA 1900-1992, Blog ini tentang pembuat film Indonesia, mulai dari Isu, peristiwa, sosok, dibalik layar, berita, bioskop, analisa, kritikus, undang-undang film, film negara, bintang film, sutradara, Cinematographer, produser, sosok yang berpengaruh, sang legend, aktor, aktris, perkembangan film Nasional, jadul, lawas, nostalgia, jaman, kejayaan, keemasan, mereka yang membuat film, penonton, situasi sosial saat itu, perjuangan, kemerdekaan, era Belanda, Jepang, fungsi film dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar