Minggu, 30 Januari 2011

AJIAN MACAN PUTIH / 1982

 

Jaka Umbaran (Teddy Purba) dan ibunya (Dhalia), hidup dalam keadaan miskin. Mereka menempati tanah milik Sumolewo (Muni Cader) dengan menyewa. Suatu ketika saat harus membayar sewa, mereka minta waktu. Anak buah Sumolewo tak mau mengerti. Jaka Umbaran mencoba melawan tetapi sia-sia, bahkan dihajar habis-habisan dan dianggap telah mati. Jaka Umbaran kembali kepada ibunya, membuka rahasia tentang riwayat kehidupan keluarganya. Ayah Jaka Umbaran ternyata mewariskan pusaka Cambuk Api, buat bekal kembali bekerja sebagai kusir, dan sebuah kalung yang membuatnya kebal. Anak buah Sumolewo mengenali Jaka Umbaran yang disangkanya telah mati. Jaka Umbaran kemudian ditangkap dan dibakar hidup-hidup, tetapi diselamatkan oleh Ki Pragola (Hassan Sanusi) dan kemudian berguru kepadanya. Setelah merasa matang dengan ilmunya, Jaka Umbaran mendapat keterangan bahwa Sumelewo adalah muridnya yang murtad. Bersama kakak seperguruannya ia lalu berbuat sewenang-wenang. Sang kakak ini kemudian diracun, ketika datang kembali minta bagian harta. Ia bisa lolos dan diketemukan Umbaran. Diceritakanlah bahwa yang membunuh ayah Umbaran adalah Sumolewo. Maka niat untuk membalas kejahatan kepada Sumolewo semakin memuncak. Akhirnya Sumolewo dapat ditumpas Jaka Umbaran. 
 
Satu dari ratusan film silat (berbagai silat terangkum khususnya di wilayah indonesia dan malaysia). Perkelahian dan pemukulan tanpa akhir menentukan filmnya. Tapi apa yang diangkat film itu dari yang lain adalah banyaknya detail yang cukup mengerikan. Lengan dan kaki dipotong, badan ditindik, kepala

terputus dan bahkan nongkrong nyali terlihat. Pasti salah satu film laga paling tangguh dari Indonesia.

P.T. DIPA JAYA FILM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar