Tampilkan postingan dengan label RD. ARIFFIEN 1940-1965. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RD. ARIFFIEN 1940-1965. Tampilkan semua postingan

Senin, 07 Februari 2011

KONDE TJIODA / 1954

 

Mendapat kepercayaan dari Hasan (pamannya), Wijaya (Chatir Harro) menghamburkan kekayaan untuk wanita penggoda, yang digelari si Konde Cioda. Istri Wijaya, Sumarni (Titien Sumarni)tidak tahan dengan kelakuan suaminya dan ia pun meninggalkan rumah. Rumah Hasan disita akibat borosnya Wijaya. Hasan kembali dari Jepang lalu dan menyelesaikan soal penyitaan. Karena telah menginsyafi kesalahan, Wijaya kembali kepada Sumarni.

PENDJUAL KORAN / 1960

PENDJUAL KORAN

ANOM PICTURES

Makmur yang hidup hanya dengan neneknya, suatu hari harus mencari uang untuk mengobati neneknya yang sedang sakit. Maka jadilah ia penjual koran. Sambil berjualan ia melewati rumah dr Kartini. Maka ia bersiasat, setiap lewat rumah itu ia memberikan majalah pada Lily, adik dokter, tanpa mau dibayar. Akhirnya Lily dan kakaknya tahu bahwa nenek Makmur sakit. Mereka mengobati nenek hingga sembuh.

LIMAPULUH MEGATON / 1961

 

Hamid Arief dihalangi ibunya (Fifi Young) seorang janda, dalam bercintaan dengan Komalasari, yang juga dihalangi ayahnya (Rd Ismail), seorang duda. Alasan para orangtua tadi, mereka takut kesepian. Tahu-tahu Komalasari jatuh cinta dan menikah dengan Rd Mochtar, pemuda desa. Hamid pun kelimpungan, hingga ibunya bingung. Kepadanya lalu diperkenalkan gadis lain yang sama dan sebangun dengan Komalasari. Maka Hamid sembuh dan menikah juga. Pasangan Rd Mochtar-Komalasari goyah karena gadis lain, Mimi Mariani, alat penyelundup (Ots Ramelan). Untung ia cepat sadar. Komalasari tak mau terima lagi suaminya dan minta cerai. Sementara itu pasangan Hamid juga cerai. Maka Hamid dan Komalasari kembali membuka cinta lama dan membujuk orangtua masing-masing supaya meninggalkan kesendirian mereka.

MERATAP HATI / 1950

 

Pencipta lagu Kartono akhirnya menikahi biduanita Indrawati, walau mulanya cuma karena dituduh menyeleweng oleh Sabaryati, istrinya. Maka Sabaryati hidup menderita bersama anaknya, Nurjoyo. Awalnya Kartono dan Indrawati berkecukupan, meski hanya mengandalkan lagu-lagu ciptaan belaka. Kemudian karya Kartolo tidak lagi disukai masyarakat, hingga ia berusaha mencari pekerjaan lain. Karena selalu gagal, lantas Indrawati yang bekerja, tetapi terbawa "arus", sehingga Kartono meninggalkannya. Belasan tahun dibutuhkan Kartono untuk kembali ke istri lama, Sabaryati dan anak mereka Nurjoyo yang pandai main piano.
 THUNG NAM FILM COY

RD ENDANG
SUTRISNI
FIFI YOUNG
TURINO DJUNAIDY

KONSEPSI AJAH / 1957

 
Seorang ayah yang mempunyai tiga anak perempuan yang semuanya telah bersuami. Waktu si ayah sakit keras, para anak dan para menantu meributkan soal warisan. Ayah mengajukan syarat, yang mendapatkan warisan yang paling besar adalah yang mempunyai anak laki-laki. Maka berlombalah para anak dan menantu untuk memenuhi syarat itu, termasuk pergi ke dukun agar mendapatkan anak laki-laki. Semua siasat itu tak bisa mempengaruhi 
 RATIKA FILM

FIFI YOUNG
M. BUDHRASA
A. HAMID ARIEF
SOFIA WD
DARUSSALAM
CHATIR HARRO
AMINAH CENDRAKASIH
ROOSILAWATY

EULIS ATJIH / 1954

EULIS ATJIH


Di buat ulang dari cerita yang pernah di filmkan pada masa film bisu 1927
Eulis Atjih (Sri I. Uniati) wanita yang sangat setia pada suami meski diperlakukan semena-mena. Ketika sang suami (S. Bono) pergi dan berfoya-foya dengan wanita lain (Yaya Hitayati), Eulis tetap setia, memberi ampun dan menerima kembali suaminya setelah suaminya pulang dalam keadaan melarat.
  ARDJUNA FILM

S. BONO
SRI I. UNIATI
RD DADANG ISMAIL
YAYA HITAYATI
Z. SAID

KEKOTA / 1960

KEKOTA

Arjawi (Atmonadi) pergi ke kota dan kebetulan diangkat jadi ketua rukun kampung. Kesempatan ini digunakan untuk mempropagandakan jamu buatannya bersama temannya, Sarkawi (Iskak). Tanpa setahu mereka jamu itu ternyata berhasil menyembuhkan penyakit encok Rusli yang sudah lama mencari obat yang cocok.

LAIN DULU LAIN SEKARANG / 1954


Walau Sudarma (O. Karsoma) cuma sebagai juru tulis, tetapi istrinya (Yaya Hitayati) berlagak seperti nyonya menteri. Anak-anaknya diajar bermewah oleh sang ibu. Suatu ketika karena sering berhutang, maka bertumpuklah hutang-hutang istrinya. Di situlah keluarga Sudarma sadar dan tidak akan hidup diluar kemampuan mereka.
 MADJU FILM COY

NUR HASANAH
YAYA HITAYATI
SULASTRI
O. KARSOMA
BOES BOESTAMI
MANG EPEN
UMAR SANUSI
I. SANUSI
NAIDHI ATIKAH
UMAR
NONIH
SALEH

BUDI UTAMA / 1951



Daniel (J. Husni Su'ud Jr) adalah anak pengusaha perkebunan, yang mengira segalanya bisa dibeli dengan uang. Ia menaruh hati pada Gantini (Sutrisni), tetapi Gantini lebih cenderung ke pemuda pilihan hatinya sendiri, yaitu Bachtiar (Rd. Endang). Ibu Gantini (Mien Sondakh)lebih menyukai anaknya dengan Daniel karena anak orang kaya, tetapi ayah Gantini (Wahid Chan) sebaliknya. Dukungan dari ayahnya itu yang menyebabkan Gantini tidak tergiur oleh imingan benda dari Daniel.
 THUNG NAM FILM COY

SUTRISNI
RD ENDANG
MIEN SONDAKH
TURINO DJUNAIDY
WAHID CHAN
PELLO
J. HUSNI SU'UD JR.

Kamis, 03 Februari 2011

HARTA BERDARAH / 1940



Di Sutradarai HU/R.HU bersama RD ARIFFIEN
Berbagai keburukan manusia, kekuasaan uang yang bikin penduduk sengsara, dijalin dengan cerita cinta yang halus dan memilukan. Si kaya akhirnya sadar setelah Allah menjatuhkan hukuman (dunia)Nya.
 
Film pertama Zonder, jago gulat, sebelum Kedok Ketawa dan Bajar Dengan Djiwa (keduanya produksi 1940). RS Fatimah, wanita bangsawan pertama yang terjun ke dunia film.
UNION FILM COY