P.T. CINERAMA FILM |
PEMBUAT FILM INDONESIA 1900-1992, Blog ini tentang pembuat film Indonesia, mulai dari Isu, peristiwa, sosok, dibalik layar, berita, bioskop, analisa, kritikus, undang-undang film, film negara, bintang film, sutradara, Cinematographer, produser, sosok yang berpengaruh, sang legend, aktor, aktris, perkembangan film Nasional, jadul, lawas, nostalgia, jaman, kejayaan, keemasan, mereka yang membuat film, penonton, situasi sosial saat itu, perjuangan, kemerdekaan, era Belanda, Jepang, fungsi film dll.
Sabtu, 29 Januari 2011
MENANTI KELAHIRAN / 1976
HAMIL MUDA / 1977
Dina (Susanna Caecilia), seorang gadis desa hamil akibat perbuatannya dengan pacarnya yang tiba-tiba menghilang karena mendapat pekerjaan di Sumatera. Ayah Dina menderita penyakit kusta. Karena itu Dina diusir dari desanya. Ia ke tempat bibinya yang kemudian mengusirnya juga saat tahu bahwa Dina hamil di luar nikah. Dalam perjalanan ke Jakarta ia sempat di perkosa. Beruntung ada yang menolongnya ke Jakarta dan memberi pekerjaan sebagai pengasuh bayi. Di sini juga terjadi usaha perkosaan. Dina akhirnya jadi pramuria. Sang penolong pertama kembali datang menolong dengan memberi tumpangan di rumahnya. Kemudian datang Husin (Deddy Mizwar), pacar yang sudah berhasil. Ia mencari Dina untuk memenuhi janjinya. Dina selalu menghindar. Apalagi orangtua Husin melarang anaknya. Sahabat Husin yang juga penolong Dina, berusaha mencari penjelasan soal kusta ini pada dokter yang berwenang. Soal kusta tadi tampak "pesanan" dari Departemen Kesehatan. Karena itu, tampil penerangan soal kusta yang cukup panjang lebar
P.T. CINERAMA FILM
SUSANNA CAECILIA DEDDY MIZWAR JOHNY KUSWANDAR R.D. MOCHTAR SUKARSIH |
JAKA TUAK / 1990
MISTRI WANITA BERDARAH DINGIN / 1992
Hubungan Lastri (Sally Marcelina) dan Adolf (Arthur Tobing) berakhir ketika Adolf tahu Lastri hamil dua bulan oleh lelaki lain. Adolf marah dan memukul Lastri hingga tewas, lalu ditaruh di bawah sebuah pohon besar untuk menghilangkan jejak. Arwah Lastri menjelma menjadi Wulan (Sally Marcelina), yang ditemui Gusti (Chairil JM), yang baru datang dari Surabaya dan lalu dimintaknya tinggal pada kakaknya, Roy (Nizar Zulmi), kawan Adolf juga. Disini Adolf melihat Wulan. Ia penasaran dan mengikuti Wulan suatu malam yang pergi ke pohon besar yang dari dalamnya muncul srigala. Adolf memberitahu Roy lewat telpon yang diterima direkamannya. Adolf mati diserang srigala itu. Ketika mendengar pesan Adolf dari rekaman, Roy mengusir Wulan, apalagi ketika tahu bahwa Wulan adalah Lastri. Kini giliran Roy dan istrinya, Mira (Bintang Aquarieza) yang diserang srigala. Roy meninggal. Mira dan Gusti selamat dan bisa memusnahkan Wulan dan sarang srigalanya.
Ini adalah rip-off dari film Horrorthriller William Friedkin yang sering diremehkan THE GUARDIAN dari tahun 1990. Hampir semua adegan penting benar-benar identik, seperti dalam aslinya pengasuh bayi Camilla (Jenny Seagrove) dengan bayi di pohon, dan dari 3 adegan orang jahat diserang, diancam dengan pisau dan pohon itu tiba-tiba menyerang dan menyerang preman dengan cabang dan akar pohon. Dalam rip-off bahkan ada 4 orang jahat dengan cara yang agak drastis kehilangan nyawanya. Yang satu akan dipenggal, yang lain dicekik akarnya dan yang terakhir bahkan dimakan dari pohonnya sama sekali. Ini dilakukan sebagai berikut. Beberapa cabang menjerat manusia, mengangkatnya tinggi-tinggi, di pohon membuka mulut yang besar, dan korban akan ditelan. Juga adegan dari film aslinya, saat teman Phil Ned Camilla mengikuti di hutan dan mengamatinya, dan kemudian diikuti oleh serigala dan dibunuh, tetapi bahkan sebelum berbicara dengan Phil di Voice Mail, ini datang persis seperti sebelumnya. Hanya saja serigala di sini dapat dikenali dengan jelas sebagai anjing gembala. : lol: Juga pemandangan atmosfer yang indah di hutan berkabut gelap dari THE GUARDIAN tidak akan ketinggalan.
Dan juga akhir film asli dengan serangan gergaji dimainkan dengan cara yang persis sama lagi.
Satu-satunya perbedaan dari aslinya adalah pengasuhnya adalah Celtic Druid di sana, yang tentu saja tidak terjadi di sini. Tetapi bahkan wajah anak-anak di pohon ditampilkan di sini.
P.T. PURNAMA SANTOSA FILM
SALLY MARCELINA NIZAR ZULMI BINTANG AQUARIEZA CHAIRIL JM F.X. BAMBANG ARTHUR TOBING DICKY RIZAL ODDIE ADEK |
MAKHLUK DARI KUBUR / 1990
Film horor yang benar-benar aneh dari Indonesia. Di sini sekali lagi ditampilkan semuanya. Ilmu hitam, sihir, zombie yang make-upnya sedikit mengingat zombie italo dari tahun 80-an, beberapa adegan yang cukup berdarah dan beberapa ide yang sangat kabur. Jadi pembunuhan zombie kepada penduduk desa cukup kreatif. Sementara dua orang ditikam dengan parang berdarah, seorang pria mati oleh ular berbisa, seorang wanita digantung dua untuk dibunuh dengan cara yang sangat khayalan. Saat berhubungan seks dengan kekasihnya, seorang pria disihir kepala babi dan dia menggigit leher pacarnya. Dan seorang wanita perutnya pecah dan sejenis monster cacing yang jahat keluar dan menggigit wanita itu hingga mati. Dan ketika di final siswa agama bertemu dengan zombie dan gurunya kemudian muncul di atmosfer. Zombi tersebut dapat melepaskan kedua lengannya dari tubuh untuk menyerang murid tersebut. Ia juga menyulap seekor babi yang kepalanya dapat larut dari tubuh dan terbang berkeliling untuk menyerang siswa tersebut. Bahkan bola api datang dan cincin api besar untuk digunakan.
Singkatnya, dijamin sangat menyenangkan (Tentu saja jika Anda memiliki kelemahan untuk film semacam ini): lol:
ILUSIA / KASIH TAK TERPUTUSKAN / 1971
Directors S.A. KARIM & ARTO HADY
Rina (Diana Reynette) tertipu oleh Ridwan (Rachmat Kartolo). Rina hamil, padahal Ridwan sudah beristrikan Sari (Rahayu Effendi). Rina pulang kampung tapi diusir kakaknya yang malu. Rina kemudian bekerja dan melahirkan anaknya, Rini (Astri Ivo) di tempat bibinya. Di tempat itu Rini sering diejek teman-temannya, hingga akhirnya diserahkan pada Ridwan. Di rumah Ridwan, Rini mendapat perlakuan kasar, sampai suatu hari Rina tak tahan merindukan anaknya, datang ke rumah Ridwan dan melihat perlakuan itu. Ridwan diminta kembali dan tinggal bersamanya. Ridwan dan Sari berjanji membantu.
RACHMAT KARTOLO DIANA REYNETTE RAHAYU EFFENDI ASTRI IVO IWAN GUNAWAN WOLLY SUTINAH AMINAH CENDRAKASIH JOCOM COMO ANNY KUSUMA FIFI YOUNG |
PENDEKAR MATA SATU LAWAN SABUK BADAK / 1989
P.T. KANTA INDAH FILM |
ZIELA JALIL MOCHAMAD SY MALEK NOOR ZAITUN SULAIMAN ANTO CHANIAGO JOEKING ANTONI MUSLIM |
PENDEKAR MATA SATU / 1989
Datuk Alang-alang berhasil merebut pusaka sakti Sabuk Badak dari kakak seperguruannya. Anak kakak seperguruan tadi, dilempar bambu tepat di mata kirinya. Maka lengkaplah dua pusaka warisan gurunya menjadi miliknya. Yang sudah dimilikinya pusaka Conde Mas. Ia jadi kebal dan bertindak sewenang-wenang, menguasai desa disekitanya. Anak tadi, Galak, ternyata tertolong oleh seorang guru yang lalu melatihnya silat hingga dewasa. Bersama teman seperguruannya, Buntar, Galak lalu turun gunung dan mencari pembunuh ayahnya, yang berhasil ditewaskannya.
P.T. KANTA INDAH FILM
MALEK NOOR YOSEPH HUNGAN ZAITUN SULAIMAN SUTRISNO WIJAYA ZIELA JALIL |
MENENTANG BADAI / 1985
Gantar telah menamatkan pendidikan di sebuah pesantren, dan memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan pulang, Gantar menemukan sesosok mayat yang tidak dikenal dalam posisi memeluk sebuah kotak.
Gantar memutuskan untuk mengambil kotak itu, namun tidak dibukanya. Dia berpikir, suatu saat nanti pasti akan bertemu dengan pemiliknya. Di luar dugaan, Gantar mendapat serangan dua orang dari perguruan hitam yang ternyata menginginkan kotak itu. Gantar berusaha mempertahankan. Pada saat Gantar terdesak, muncul seorang lelaki bertopeng menyelematkan Gantar. Kejadian itu terjadi berulang kali saat kotak itu diperebutkan orang. Gantar bertanya-tanya siapa gerangan laki-laki bertopeng itu. Ketika lawan-lawan Gantar dapat diselamatkan atas jasa laki-laki bertopeng itu, ia menjelaskan bahwa kotak yang dibawa Gantar adalah palsu, dan ia memberikan yang aslinya. Menurut lelaki bertopeng itu, Gantarlah yang paling berhak memiliki kotak itu, yang ternyata berisi buku pelajaran jurus-jurus silat yang belum pernah diajarkan.
P.T. INEM FILM
LEO CHANDRA TUTY WASIAT HERMAN PERMANA ZAITUN SULAIMAN ROBERT SANTOSO ZURMAINI KAMAUL CHANDRAJAYA RUSLAN BASRIE YANTINI OCTARINA NINA ANWAR |
LENYAPNYA DENDAM SI BUTA / 1983
PENANGKAL ILMU TELUH / 1979
ROMUSHA / 1972
Intinya film ini hendak melukiskan kekejaman tentara Jepang semasa pendudukannya sekitar tahun 1943-1944. Rota (Rofiie Prabancana) ditangkap tentara Jepang dengan tuduhan menghasut rakyat. Ia masuk kamp konsentrasi Romusha alias pekerja paksa. Ia mengalami siksaan kejam. Ia berkenalan dengan Nari (Alice Iskak), "fujingkay" atau "Iugun Yanfu" alias perempuan pemuas seks tentara Jepang, dalam hal ini khusus bagi Kapten Akiro Kobayashi (A. Hamid Arief). Nari dan temannya Mona (Rita Zahara), ketahuan menyelundupkan senjata pada para romusha, karena itu akan ditembak mati. Pada saat itulah para romusha berontak dipimpin Rota. Pasukan Kobayashi kalah, bahkan dia sendiri terpaksa harakiri. Digambarkan pula dalam film ini ratusan romusha dengan keringat darah melakukan kerja paksa, menggempur gunung, membuat lobang perlindungan, gudang bawah tanah dlsb. Film ini sudah lolos sensor, tapi tak beredar karena ditahan Departemen Penerangan (Deppen). Alasannya: mengganggu hubungan Indonesia-Jepang. Kedutaan Jepang sendiri tak pernah secara resmi melakukan protes, tapi Ny. Julies Rofi'ie mengaku bahwa pihak Jepang keberatan. Tampaknya jalan tak formal yang ditempuh. Penyelesaiannya: ganti rugi atas tertundanya pengedaran film itu. Tidak jelas siapa yang membayar. Kemungkinan Jepang yang membayar, meski tak ada konfirmasi resmi, karena seluruh proses berlangsung tidak terbuka. Produser ini minta ganti rugi seluruh biaya produksi berikut bunganya.
News Film sudah lolos sensor, tapi tidak beredar karena ditahan Departemen Penerangan, dengan alasan mengganggu hubungan Indonesia-Jepang. Kedutaan Jepang sendiri tidak pernah resmi melakukan protes, tapi produser Ny Julies Rofi'ie mengaku bahwa pihak Jepang keberatan. Penyelesaiannya, produser minta ganti rugi atas seluruh biaya produksi film itu, tapi uang ganti rugi yang dijanjikan tak pernah ada. Juga pemerintah Jepang meminta pihak Indonesia untuk menarik film ini dari peredaran karena kekejaman tentara Jepang digambarkan dalam film itu. Romusha Pemain: Rofi'i Prabancana, Hamid Arief, Menzano, Mieke Widjaya, Alice Iskak. Skenario: Herman Nagara Sutradara: S.A. Karim Produksi: Sri Agung Utama Film, 1972 Pada 1943 dan 1944, Jepang mulai terkepung. Mereka mengumpul-kan pemuda pribumi untuk mem-bangun markas pertaha-nan di bawah tanah. Dengan janji m-u-luk, pemuda desa ditampung da-lam wadah yang disebut romusha, yang artinya sukarelawan. Nyata-nya, bertolak belakang de-ngan janji, mereka dipekerjakan di tempat tandus dan diperlakukan seperti budak. Berbulan kemudian, muncul Rota (Rofi'i Prabancana), pemuda pemberani dan tak segan melawan mandor atau tentara Jepang yang kejam. Suatu hari Rota membunuh mandor yang telah menyiksa romusha tua. Ia ditahan dan di-siksa. Namun penyiksaan itu baginya adalah konsekuensi dari keberanian. Simpati datang bukan hanya dari kalangan F-ujingkay-sekelompok wanita yang menye-rahkan diri kepada Jepang-tapi juga muncul dari Tuan Akiro Kobayoshi (Hamid Arief), komandan tertinggi kamp penyiksaan. Nari (Alice Iskak), Fujingkay yang suka mengantar makanan-, diam-diam kepada Rota menya-ta-kan seluruh temannya mendukung perjuangan Rota. Dalam sua-tu perayaan tradisional Jepang, Rota ditunjuk terjun di arena gulat melawan tentara Jepang. Rota menang. Kemenangan itu membawa dampak pada penyiksaan seluruh romusha oleh serdadu Jepang. Penyiksaan itu tanpa sepengetahu-an Akiro. Kemarahan para romusha pun tak tertahankan. Akiro turun ta-ngan. Di bawah todongan senjata Nari, Akiro meminta tentara menyerah dan bersedia bekerja sama dengan para romusha. Akiro kemudian melakukan kehormatan tertinggi: harakiri.
P.T. SRI AGUNG UTAMA FILM |
ROFI'IE PRABANCANA A. HAMID ARIEF ALICE ISKAK MENZANO RITA ZAHARA MIEKE WIJAYA CUCU AFAGO RINA HASSIM HASSAN SANUSI ANDY CAROL DODDY SUKMA |
JURUS DEWA NAGA (SI RAWING III) / 1989
GODAAN / 1978
Magdalena (Wieke Widawaty) adalah gadis remaja yang tengah mengalami masa puber. Ia yang masih polos itu bergaul dengan Adrian (Henry Surentu). Akibat pergaulannya yang melampaui batas Magdalena hamil. Magdalena merasa satu-satunya pria yang menggaulinya hanya Adrian, maka ia minta pertanggungjawaban Adrian. Adrian menolaknya bahkan memperolokkannya. Beberapa tahun kemudian atas bantuan kawannya, Magdalena berhasil menjadi bintang film populer di Jakarta. Banyak handai tolan yang bekerja kepadanya ketika ia juga menjadi produser. Pada suatu hari, Adrian datang mencari kerja di kantor Magdalena dan diterima sebagai sopir. Magdalena tetap menjaga jarak sebagai majikan dan sopir; namun akhirnya tidak kuat karena memang masih ada rasa cinta.
CINERAMA FILM
WIEKE WIDOWATI HANNY RAY HENRY SURENTU DODDY SUKMA EDWARD BAHAR MANSJUR SJAH DIEN NOVITA |
INTERPOL / 1978
INTERPOL The Furious (Scorpio)
Film ini disutradarai bersama TOTO SUGIANTO
Kalau dalam film Kera Sakti atau Invincible Monkey Fist. Memakai set film silat Cina jaman dulu dengan perguruan silatnya. Film ini cerita hanpir sama tentang perguruan silat bebuyutan/bermusuhan, tetapi settingannya dengan jaman tahun 50-60'an, selayaknya film Bruce Lee. Memasukan unsur KungFu dan Silat adaptasi dari Hongkong (saat ngetopnya Bruce Lee film pertamanya dibuat di Thailand), dan adengan sindikat narkotik. BIntang masih memakai bintang-bintang kungfu dari Hongkong. Anggota kepolisian Indonesia yang tergabung dalam Interpol terus giat melakukan pemberantasan kriminal, terutama masalah peredaran narkotika yang disinyalir punya jaringan internasional, seperti dengan Hongkong dan Thailand. Karenanya, Polri harus bekerja sama dengan pihak Interpol Hongkong dan Thailand. Melalui penyelidikan yang berliku dan pelik, kadang menegangkan dengan pergulatan keras, akhirnya para komplotan pengedar narkotika itu berhasil diringkus. Huang Cia Ta dan Lo Lieh adalah pemain Hongkong.
P.T. CINERAMA FILM |
HENRY SURENTU BAHAR MARIO ASEP SUPAARMAN HENDRO TANGKILISAN HUANG CIA TA LO LIEH |
PERTARUNGAN KERA SAKTI / 1977
Film Indonesia tidak hanya action-horor-mistik dan sex saja yang beredar di International, termasuk juga film silatnya yang meniru Film Hongkong. Beberapa film Indonesia banyak meniru adegan action dari Hollywood, dan tidak ketinggalan juga film dari Hongkong/kungfu yang banyak mengambil adaptasi cerita dari buku/komik silat Cina.
Begitu juga Bollywood yang ditiru, salah satunya banyaknya adegan menyanyi versi India di dalam film Indonesia saat itu. Jadi 3 titik, Hong-Kong (Cina), Bollywood dan Hollywood. Beberapa film penggantian judul yang sangat banyak, bahkan sangat berbeda dengan judul asli dalam bahasa Indonesianya. Bahkan mereka berani memakai artis asing seperti dari Amerika, Australia, bahkan Hongkong dan India untuk main film Indonesia dan shoting di Indonesia. Dan untuk menyiasati dipakai nama sutradara asing juga yang akan digandengkan dengan nama sutradara Indonesia. Hal ini untuk menguatkan orang Indonesia, film asing/sutradara asing dan pemain asing lebih baik. Tetapi untuk hal pajak, nama sutradara Indonesia yang dipakai. Hal serupa pernah dilakukan pada tahun 1920'an hingga 1930'an. Alasan memakai artis asing adalah daya tarik penonton, dan juga beberapa adegan yang tidak bisa dilakukan dengan pemain lokal, contoh Olive Young asal Cina yang berani main adegan buka-bukaan pada film tahun 1930'an.
Adegan action yang tidak bisa dilakukan oleh orang Indonesia, dan juga silat/kungfu. Dalam Bahasa Inggrisnya Invincible Monkey Fist, produksi Cinerama. Monekey fist king chen kwan tai sets sail for the island of Bali in serch of his uncles killer, the black monster a top silat masters obsessed on becoming. The most feared fighter in the landnon his way Chen Kwan Tai runs into Billy Chong himself out for revenge after black monster wiped out his clan together. They wipe out time whole for black monsters silat fighters now. The stage is set for the monkey fist vs black monster.s exotic silat style. Ketua Perguruan Elang Sakti hendak merayakan ulang tahun dan telah mengeluarkan undangan ke perkumpulan silat di berbagai penjuru. Anehnya, sampai saatnya tiba tak ada seorangpun yang muncul. Yang datang adalah Iblis Hitam (Kies Slamet), musuh yang tiba-tiba menyerang dan menewaskan sang Ketua. Adhidarma (Willy Dozan), putranya, berhasil meloloskan diri dan lalu mendapat gemblengan seorang guru tua. Adhidarma kemudian turun gunung untuk membalas dendam. Mula-mula dengan menyamar dan menolong penduduk dari kekejaman musuhnya. Bersamaan dengan itu datang pula Wong Lee (Chen Kuan Tai) untuk mencari ayahnya yang sudah lama tak pulang karena menghadiri pesta ulang tahun Ketua Elang Sakti tadi. Adhidarma dang Wong Lee kemudian bahu-membahu mengalahkan musuh bersama. Sebuah adaptasi total dari film silat Hongkong, baik dalam cerita, juru silat, maupun "seting" seperti penginapan plus restoran. Chen Kuan Tai adalah pemain film Hongkong. Willy Dozan sendiri adalah warga Indonesia yang main film di Hongkong.
P.T. CINERAMA FILM
JUNI ARCAN TOTO SUGIANTO BILLY CHONG CHEN KUAN TAI KIES SLAMET DHARMONO |
CINCIN BERDARAH / 1973
PENGEJARAN DI BUKIT HANTU / 1986
Subur (Kamsul Chandrajaya), pengusaha kaya, terjebak teman kencannya, Yeni (Tuty Wasiat). Setelah mengambil uang, Subur diajak Yeni ke luar kota. Di sebuah desa, Yeni minta izin menemui saudaranya. Subur yang tetap berada di mobil, didatangi dua lelaki tegap dan langsung mengancam agar menyerahkan uang. Subur kemudian diculik dan mobilnya ditinggal. Mobil ini kebetulan dilihat oleh anak Subur, Marta (Leo Chandra). Di mobil didapati foto Yeni.
Maka penyelidikan lalu dilakukan dengan bantuan polisi. Subur ditemukan sudah jadi mayat. Selesai penguburan, Marta beraksi. Yeni yang berselisih dengan anggota komplotan lain, Wangsa (Robert Santoso), membuat markas di sebuah bukit hantu. Marta menyerbu markas itu, tapi kemudian kewalahan, karena Wangsa mengirim bantuan. Wangsa tak ingin rahasianya terbongkar. Untung kakak Marta, Risman (Eddy S. Santoso), datang membantu. Maka komplotan bisa digulung dan diserahkan pada yang berwajib.
P.T INEM FILM
TUTY WASIAT LEO CHANDRA ROBERT SANTOSO ZURMAINI KAMSUL CHANDRAJAYA LINA BUDIARTI TANAKA HERISON L EDDY S. SANTOSO CHERRY IVONNE DJAUHARI EFFENDI |
DARAH LIMA NAGA / 1983
Raja Banda Hulu mengirim putrinya dan harta perhiasan kepada saudaranya, Raja Bandar Hilir. Perjalanan yang dikawal ketat oleh lima pendekar dari perguruan Darah Lima Naga itu dihadang perampok di tengah jalan. Terjadilah pertarungan sengit antara para pendekar melawan para perampok tersebut, berakhir dengan kemenangan di pihak pendekar,meskipun memakan korban dua pendekar tewas. Ternyata perjuangan para perampok tidak berhenti disitu, mereka menyusun kekuatan kembali untuk menghadang rombongan putri. Pertempuran seru kembali terjadi. Dua pendekar kembali tewas, tinggal satu pendekar bernama Chandra (Leo Chandra). Dalam situasi yang kritis, datanglah Raja Banda Hilir yang berhasil menumpas para perampok.
P.T. CANCER MAS FILM
TAMARA NATALIA LEO CHANDRA ROBERT SANTOSO ZAITUN SULAIMAN ZURMAINI HASAN MERION MARTIN LONTOH ERNA SANTOSO DAENG HAMID HADISJAM TAHAX EDDY BAKAR PARE KAMSUL CHANDRAJAYA |
ARWAH PENASARAN / 1975
Menggunakan tata suara stereofonik.
Susan (Dewi Puspa) diganggu hantu perempuan yang menakutkan, hingga tubuhnya jadi lemah. Orangtuanya dan kekasihnya, Charles (Junaedi) yang semula tak percaya, lama-lama tidak bisa berbuat lain kecuali berupaya mencari dukun untuk menyembuhkan Susan. Mula-mula tumbal yang diberi dukun berhasil. Tapi, sang hantu lalu mengalihkan sasarannya ke adik Charles, Yuni (Erna Santoso) sampai gantung diri. Saat itulah Charles sadar akan kekasih lamanya, Della (Juni Arcan) yang juga meninggal gantung diri, karena putus asa akibat kehamilannya dan Charles tak mau bertanggung jawab. Kemudian, Della merasuki Susan, yang melanggar pantangan yang harus diikutinya. Terjadilah hal-hal yang menakutkan. Seluruh isi rumah diteror. Urat nadi dan muka diiris-iris, kaca pecah berhamburan, dll. Charles lalu memanggil Guru mengaji tua (Arman Effendy). Maka terjadilah pertarungan antara ayat-ayat Al Quran dan Della yang merasuki tubuh Susan, dengan kemenangan sang guru.
P.T. IWAN ANDY FILM P.T. PARKIT FILM |
JUNI ARCAN DEWI PUSPA JUNAEDI TAN TJENG BOK ARMAN EFFENDY ERNA SANTOSO MANSJUR SJAH RUTH PELUPESSY SULASTRI |