Ada dua kisah. Pertama, Sotar (WD Mochtar) bersama tiga kawannya lari dari penjara Nusakambangan dan berlindung di sebuah gua di lereng Gunung Batur, Kintamani, Bali. Dari gua perlindungan itu ia beroperasi lagi mencuri dan merampok. Kedua, Ida Ayu Dewani (Cempaka Blanco), penari cantik di desanya, pacaran dengan Sugriwa (Arman Effendy), tapi Sebetan (Sentot S) berusaha keras merebutnya. Dua kisah tadi menjadi satu dengan diculik dan diperkosanya Dewani. Mula-mula sangkaan jatuh pada Sebetan, ternyata yang melakukan adalah Sotar dkk. Polisi dan Sugriwa yang sudah mencari Sotar, mulai mengerahkan tenaga. Alam ikut membantu. Gunung Batur meletus, hingga para penjahat itu satu-persatu mati, kecuali Sotar yang berduel dulu dengan Sugriwa. Sementara Dewani yang merasa sudah kotor, menganggap dirinya yang jadi sumber malapetaka desa dan ingin bunuh diri. Untung bisa disadarkan. Film ini tampaknya berniat menjual Bali sebagai daya tariknya.
PEMBUAT FILM INDONESIA 1900-1992, Blog ini tentang pembuat film Indonesia, mulai dari Isu, peristiwa, sosok, dibalik layar, berita, bioskop, analisa, kritikus, undang-undang film, film negara, bintang film, sutradara, Cinematographer, produser, sosok yang berpengaruh, sang legend, aktor, aktris, perkembangan film Nasional, jadul, lawas, nostalgia, jaman, kejayaan, keemasan, mereka yang membuat film, penonton, situasi sosial saat itu, perjuangan, kemerdekaan, era Belanda, Jepang, fungsi film dll.
Tampilkan postingan dengan label KABUT DI KINTAMANI / 1972. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KABUT DI KINTAMANI / 1972. Tampilkan semua postingan
Jumat, 04 Februari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)