Saritem
(Wieke Widowati), penjual jamu dari desa, ditampung ibu Mansur (Wolly
Sutinah) di kota, karena pamannya yang dituju ternyata sudah jadi
transmigran. Rumah kontrakan pamannya itu diberikan pada ibu Mansur.
Sambil membantu ibu Mansur yang tua, Saritem berjualan jamu di tempat
kerja Mansur (Mansjur Sjah) yang jadi sopir di sebuah departemen. Karena
ulah bawahan yang ribut memperebutkan Saritem, Burhan (A. Hamid Arief),
direktur di situ jadi tertarik dan minum jamu Saritem dan sebenarnya
mulai jatuh cinta juga. Ternyata penyakit impotennya bisa sembuh.
Sutinah (Rina Hassim), pelacur yang naksir Mansur, mulai melakukan aksi
fitnah, apalagi Mansur sedang ditahan karena menubruk tukang sapu jalan.
Fitnah berhasil. Saritem diusir pulang dan Burhan kembali impoten,
hingga istrinya tak mau diajak akur kembali. Maka Burhan menyuruh
mencari Saritem. Saritem diketemukan dan didandani, hingga saat Burhan
melihat, bangkit lagi kelaki-lakiannya. Saritem lari melihat ulah
Burhan. Burhan jadi kelimpungan bak orang gila. Untung ia menemukan
alamat Saritem yang tertulis di bakul tempat botol-botol jamunya yang
tak sempat dibawa pulang. Maka Burhan mengejar Saritem ke desa dan
menikahinya.
PEMBUAT FILM INDONESIA 1900-1992, Blog ini tentang pembuat film Indonesia, mulai dari Isu, peristiwa, sosok, dibalik layar, berita, bioskop, analisa, kritikus, undang-undang film, film negara, bintang film, sutradara, Cinematographer, produser, sosok yang berpengaruh, sang legend, aktor, aktris, perkembangan film Nasional, jadul, lawas, nostalgia, jaman, kejayaan, keemasan, mereka yang membuat film, penonton, situasi sosial saat itu, perjuangan, kemerdekaan, era Belanda, Jepang, fungsi film dll.
Tampilkan postingan dengan label SARITEM PENJUAL JAMU / 1977. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SARITEM PENJUAL JAMU / 1977. Tampilkan semua postingan
Kamis, 27 Januari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)