Kiki dan Aris (Kiki dan Aries Sharief) bersama teman-temannya bermain jalangkung di sebuah bangunan tua. Jalangkung datang sambil menyebut bahwa namanya Yanto yang mati terbunuh. Sepulang dari tempat itu Kiki ditakuti oleh hantu anak-anak . Ia lalu tersesat ke sebuah kuburan dan menemukan sebuah kalung dan tanpa sengaja memakainya. Kiki lalu jatuh sakit sambil mengigau. "Saya Yanto, saya mati dibunuh orang". Dokter yang memeriksa tidak menemukan penyakitnya. Kiki menjadi seperti kerasukan. Akhirnya ibunya (Lenny Marlina) minta bantuan dukun, setelah menyaksikan dan mendengar sendiri apa yang diigaukan Kiki. Saat dukun bekerja, Kiki lari kearah kuburan itu sambil diikuti dan saudaranya, Aris dan Pia. Kiki sadar namun sang dukun yang ganti terserang kerasukan. Aris merenggut kalung Kiki dan roh Yanto ganti merasuki Aris. Untung ada kilat menyambar kalung itu, hingga Aris selamat. Adegan horornya sangat dipengaruhi oleh suara lolongan anjing, petir dll.
P.T. SURYA INDONESIA MEDAN
LENNY MARLINA KIKI SHARIEF ARIES SHARIEF PIA SHARIEF FUAD RACHMAN ARDI HS MATHIAS AGUS |
Kiki dan Aris memainkan 'jailangkung' (sejenis boneka yang dapat memfasilitasi komunikasi dengan orang mati) dengan teman-teman mereka di sebuah bangunan tua yang sepi. Jailangkung datang dan mengatakan bahwa namanya Yanto yang dibunuh. Kiki kemudian diganggu oleh mimpi buruk dan hantu.
Kiki tersesat di kuburan, menemukan kalung dan memakainya secara tidak sengaja. Kiki jatuh sakit dan mengigau sambil berkata, “Nama saya Yanto. Saya dibunuh ”. Dokter memeriksa Kiki dan tidak menemukan sesuatu yang salah. Kiki kerasukan. Saat melihat kelakuan Kiki yang aneh, ibu Kiki (Lenny Marlina) akhirnya meminta bantuan dukun. Saat sang dukun sedang melakukan sihirnya, Kiki berlari menuju kuburan dan diikuti oleh ibu dan saudara kandungnya, Aris dan Pia. Kiki sadar kembali; tapi sekarang dukun itu kerasukan. Aris meraih kalung Kiki dan kini arwah Yanto merasuki Aris. Untungnya, ada petir yang menyambar kalung tersebut dan menyelamatkan Aris.
Campuran yang agak tidak konvensional dari cerita hantu, kerasukan, dan tema eksorsisme. Ada pengaruh dari horor gothic (orang dengan kandil menyelinap melalui lorong-lorong gelap), orang kesurupan (benda terbang dan furnitur) dan film rumah hantu. Dan saat Kiki memuntahkan lendir hijau kemudian muncul di benaknya tentu saja, "THE EXORCIST". Secara keseluruhan, film horor awal Indonesia ini lebih serius seperti film-film di era 80-an dan 90-an. Tidak ada humor yang mengganggu. Anehnya, salinannya memiliki kualitas gambar yang bagus dan bahkan dalam layar lebar yang bagus, yang sebenarnya sangat jarang ada di film-film lama ini.