Karena tertarik kepada Layonsari, Raja memerintahkan Jayaprana, anak angkatnya dan suami Layonsari, pergi ke suatu daerah untuk membasmi pengacau. Siasat itu diusulkan oleh Gde Murka, sementara Sawunggaling diperintahkan untuk membunuh Jayaprana. Usaha itu berhasil. Jayaprana terbunuh, tapi Layonsari memilih bunuh diri daripada menyerahkan dirinya kepada Raja. Karena tertarik kapada Layonsari, isteri Jayaprana, maka Raja memerintahkan anak angkatnya itu pergi ke suatu daerah untuk membasmi pengacau. Siasat itu diusulkan oleh Gde Murka, sementara Sawunggaling diperintahkan untuk membunuh Jayaprana. Usaha itu berhasil, Jayaprana terbunuh, tapi Layonsari memilih bunuh diri daripada menyerahkan dirinya kepada Raja.
PEMBUAT FILM INDONESIA 1900-1992, Blog ini tentang pembuat film Indonesia, mulai dari Isu, peristiwa, sosok, dibalik layar, berita, bioskop, analisa, kritikus, undang-undang film, film negara, bintang film, sutradara, Cinematographer, produser, sosok yang berpengaruh, sang legend, aktor, aktris, perkembangan film Nasional, jadul, lawas, nostalgia, jaman, kejayaan, keemasan, mereka yang membuat film, penonton, situasi sosial saat itu, perjuangan, kemerdekaan, era Belanda, Jepang, fungsi film dll.
Tampilkan postingan dengan label DJAJAPRANA / 1955. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DJAJAPRANA / 1955. Tampilkan semua postingan
Jumat, 04 Februari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)