Tampilkan postingan dengan label DENDAM ANAK BUANGAN / 1987. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DENDAM ANAK BUANGAN / 1987. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Januari 2011

DENDAM ANAK BUANGAN / 1987

DENDAM ANAK BUANGAN


Dino (Yan Bastian), anak pungut mantan penjahat yang bertobat, harus menderita karena ayah angkatnya itu dibunuh Bandot (Robin Karim), rekan penjahat yang masih terus melakukan kegiatannya. Dino kemudian kerja sebagai sopir taksi. Dalam pekerjaan itu dia tertangkap oleh kawanan penculik Benjol (Boy Agusta Rachman) yang juga menculik seorang gadis, Leli (Wenny Rosaline), anak Bandot yang sudah jadi pengusaha kaya bernama Sukma. Benjol dan Bandot yang sama-sama penjahat, akhirnya bertarung. Di situ Dino bertemu dengan pembunuh ayah angkatnya. Duel pun terjadi. Saat terdesak, Bandot mencabut pistol. Leli menghalangi dan tertembak.

P.T. INEM FILM

WENNY ROSALINE
YAN BASTIAN
BOY AGUSTA RACHMAN
ROBIN KARIM
AVENT CHRISTIE
TANAKA
ATIN MARTINO
EDDY S. SANTOSO
ROBERT SANTOSO

DINO (Yan Bastian) dan anak buahnya menyerang sebuah keluarga, menculik seorang gadis dan membranous ayahnya. Sang ibu menancapkan pedang ke perutnya, tetapi sebelum dia meninggal, putranya yang masih hidup harus berjanji untuk membalas dendam pada Bagaspati.

Waktu berlalu dan saat ini anak laki-laki ini sudah dewasa dan Bagaspati tinggal bersama istrinya Ranti (Wenny Rosaline) dan putrinya Seruni (Yurike Prastica). Bagaspati menggunakan ilmu hitam untuk tetap awet muda. Untuk ini dia menculik gadis-gadis muda. Suatu hari dalam perselisihan besar Bagaspati memukuli istrinya dan dia jatuh ke sungai, tetapi dia diselamatkan. Kemudian dia ingin memperkosa putrinya sendiri, tapi Seruni bisa lolos. Kemudian dia bertemu dengan ibu dan dua pemuda. Salah satu laki-laki itu adalah anak laki-laki yang masih hidup sejak awal. Ranti, Seruni dan pemuda tersebut bergabung dalam pertempuran melawan Bagaspati. Mereka juga akan mendapatkan bantuan dari dua ahli bela diri. Setelah serangkaian perkelahian melawan para pejuang Bagaspatis, terjadilah pertarungan yang benar-benar gila.

Sebenarnya, kisah balas dendam yang biasa terjadi di ratusan film Indonesia era 80-an dan 90-an. Tapi apa film yang mengangkat massa adalah campuran gila seni bela diri, fantasi dan horor dan beberapa ide yang benar-benar aneh dan tidak masuk akal.

Jadi pejuang Bagaspatis adalah koleksi jenis miring yang cukup tidak jelas. Salah satunya adalah tipe hercules asli, merobek pohon untuk digunakan sebagai senjata. Yang lain berubah menjadi ular selama pertarungan, yang lain menggunakan laba-laba dan kalajengking yang merangkak di sekitar tubuhnya !!! sebagai senjata dan mengubah dirinya menjadi monster dengan tangan yang bercakar. Kami juga punya seseorang yang melempar bola api dengan tangannya, dll. Bagaspati bahkan mempraktikkan ilmu hitam dan terkadang mencabik ular hidup dan memakannya. Kemudian keluar dari mulutnya seekor ular yang biasa dia lawan. Yang juga menjadi sorotan adalah pertarungan terakhir di mana Bagaspati dan putranya dengan salah satu kostum naga besar ini (seperti yang digunakan dalam festival rakyat Asia) melawan lawan mereka.