yang dimana dia hanya membuat satu film ini saja.
Selebihnya ia banyak berperan sebagai aktor sejumlah film.
Film ini penting karena dianggap film yang baik pada saat menjelaskan tentang revolusi. Film ini dibuat tahun 1954, film ini banyak bercerita dari sisi percintaan perwira saat revolusi. Entah kenapa hampir semua film bertemakan revolusi pasti semuanya tentang jatuh cinta.
Amran (R.Sukarno) luka parah dan terpisah dari pasukannya pada masa gerlia, dan dirawat oleh seorang lurah, lalu Amran jatuh cinta pada anak pak lurah ini yang bernama Isrihati (Ismah.B). Pengakuan kedaulatan terjadi dan sudah tidak ada lagi gerlia, lalu Amran pulang dan berjanji akan balik lagi dan menikahi Isrihati. Tetapi di kota Amran terlibat cinta dengan gais kota metropolitan yang bernama Martini (Mimi Mariani), dan ternyata berhubungan juga dengan Johny (R. Ismail), seorang bandit. Perkawinan Amran dan Martini tidak langgeng, bahkan berakhir di penjara. Amran kemudian teringat akan janjinya kepada Isrihati. Berangkatlah ia ke desa, ternyata Isrihati yang sudah lama merana menanti Amran telah kawin dengan seorang pemuda dijumpainya di kota ketika mencari Amran. Isrihati hidup bahagia dengan suaminya, sedangkan Amran hidup bagaikan debu yang berterbangan.
RATU ASIA FILM CO.
RENDRA KARNO RD ISMAIL MIMI MARIANI ISMAH BS |
Film ini menjelaskan betapa buntunya hidup para bekas pejuang. Ilusinya untuk dengan segera menikmati hasil perjuangan membawa Amran ke sisi Martini, yang sudah hidup dalam budaya yang korup. Berbeda dengan film-film revolusi lainnya yang dimana ketika kota yang korup masih mendapatkan alternatifnya dalam bentuk desa yang bersih dan ramah, gadis mentropolis yang materialistis mendapat saingannya dalam diri gadis desa yang suci dengan cinta yang tulus. Disini juga kita melihat betapa desa telah jenuh memainkan peran sebagai penampungan kekecewaan bekas pejuang. Tetapi pada saat yang sama juga terlihat betapa para bekas pejuang sendiri telah berubah. Amran tidak ditolak oleh masyarakat kota seperti film yang ada saat itu seperti dialami oleh Sulaiman di film Embun. Disini Arman lebih siap sehingga bahkan tenggelam dalam masyarakat yang korup. Tokoh ini ikut hancur dalam masyarakat yang korup itu. Johny sendiri mati terbunuh oleh anak buahnya sendiri. Sedangkan gadis desa itu telah menutup dirinya dengan memutuskan mengawini pemuda kota saat ia ke kota mencari Amran.