Sudah giat bermain sandiwara sejak di SLA, dan semakin berkembang setelah hijrah ke Jakarta. Pada awal 60-an bermain film sebagai peran pembantu. Kemudian tahun 1973 ia mulai tertarik bidang penyutradaraan.
Termasuk perokok berat, Frank Rorimpandey sehari bisa menghabiskan 5 bungkus rokok kretek. Tak cuma itu, Pemenang Piala Citra Festival Film Indonesia tahun 1980 untuk penyutradaraannya dalam film Perawan Desa itu bahkan pernah pantang makan nasi selama 4 tahun. Untuk apa, tak dijelaskannya. Yang pasti, baru mulai Desember 1980 ia makan nasi lagi. Karir film lelaki kelahiran Surabaya itu dimulai dengan menjadi pemain. Sebab, sejak di SLA ia sudah giat bermain sandiwara.
Tak heran jika kemudian, awal 60-an, ia hijrah ke Jakarta dan masuk Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI). Sutradara D. Djajakusumalah yang pertama kali memberikan kesempatan main padanya, dalam Masa Topan dan Badai tahun 1963. Tiga tahun kemudian, ia menerima peran pembantu untuk Fadjar Di Tengah Kabut. Dan ia terpilih sebagai pendatang baru terbaik. Tapi itu tak membuatnya kebanjiran peran. Malah sesudah itu ia menjadi wartawan mingguan film Purnama. Untunglah, ditahun 1970 Usmar Ismail mengajaknya main film lagi dalam Ananda. Sementara itu, ia aktif pula dalam Sanggar Teater Populer pimpinan Teguh Karya yang pernah jadi dosennya di ATNI. Minatnya kepada dunia film menjadi serius. Di tandai dengan bekerja sebagai staf produksi pada PT. Tuti Mutia Film, pada tahun 1971.
Termasuk perokok berat, Frank Rorimpandey sehari bisa menghabiskan 5 bungkus rokok kretek. Tak cuma itu, Pemenang Piala Citra Festival Film Indonesia tahun 1980 untuk penyutradaraannya dalam film Perawan Desa itu bahkan pernah pantang makan nasi selama 4 tahun. Untuk apa, tak dijelaskannya. Yang pasti, baru mulai Desember 1980 ia makan nasi lagi. Karir film lelaki kelahiran Surabaya itu dimulai dengan menjadi pemain. Sebab, sejak di SLA ia sudah giat bermain sandiwara.
Tak heran jika kemudian, awal 60-an, ia hijrah ke Jakarta dan masuk Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI). Sutradara D. Djajakusumalah yang pertama kali memberikan kesempatan main padanya, dalam Masa Topan dan Badai tahun 1963. Tiga tahun kemudian, ia menerima peran pembantu untuk Fadjar Di Tengah Kabut. Dan ia terpilih sebagai pendatang baru terbaik. Tapi itu tak membuatnya kebanjiran peran. Malah sesudah itu ia menjadi wartawan mingguan film Purnama. Untunglah, ditahun 1970 Usmar Ismail mengajaknya main film lagi dalam Ananda. Sementara itu, ia aktif pula dalam Sanggar Teater Populer pimpinan Teguh Karya yang pernah jadi dosennya di ATNI. Minatnya kepada dunia film menjadi serius. Di tandai dengan bekerja sebagai staf produksi pada PT. Tuti Mutia Film, pada tahun 1971.
TAKKAN LARI JODOH DIKEJAR | 1990 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
PERAWAN DESA | 1978 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
TAPAK-TAPAK KAKI WOLTER MONGINSIDI | 1982 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
JANG DJATUH DIKAKI LELAKI | 1971 | NICO PELAMONIA | Actor | |
UNTUK SEBUAH NAMA | 1985 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
ROMAN PICISAN | 1980 | ADISOERYA ABDY | Actor | |
SELAMAT TINGGAL MASA REMAJA | 1980 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
NANTI KAPAN-KAPAN SAYANG | 1990 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
BENGAWAN SOLO | 1971 | WILLY WILIANTO | Actor | |
COLAK-COLEK | 1979 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
WOLTER MONGISIDI | 1983 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
TINGGAL SESAAT LAGI | 1986 | EDUART P. SIRAIT | Actor | |
MIMPI SEDIH | 1974 | WILLY WILIANTO | Actor | |
KEKASIHKU IBUKU | 1971 | TURINO DJUNAIDY | Actor | |
BERSEMI DI LEMBAH TIDAR | 1981 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
SATU MAWAR TIGA DURI | 1986 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
PENYESAIAN SUMUR HIDUP | 1986 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
BAYANG-BAYANG KELABU | 1979 | FRANK RORIMPANDEY | Actor Director | |
FADJAR DITENGAH KABUT | 1966 | DANU UMBARA | Actor | |
LAKI-LAKI PILIHAN | 1973 | NICO PELAMONIA | Actor | |
SI DOEL ANAK BETAWI | 1973 | SJUMAN DJAYA | Actor | |
AKIBAT BUAH TERLARANG | 1984 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
AKIBAT KANKER PAYUDARA | 1987 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
BAYI TABUNG | 1988 | NURHADIE IRAWAN | Actor | |
CINTA SEMALAM | 1983 | I.M. CHANDRA ADI | Actor | |
PUTIHNYA DUKA KELABUNYA BAHAGIA | 1989 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
LONCENG MAUT | 1976 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
ANJING-ANJING GELADAK | 1972 | NICO PELAMONIA | Actor | |
ARIE HANGGARA | 1985 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
SEPUTIH KASIH SEMERAH LUKA | 1988 | WIM UMBOH | Actor | |
ITA SI ANAK PUNGUT | 1973 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
2 X 24 DJAM | 1967 | DANU UMBARA | Actor | |
BENINGNYA HATI SEORANG GADIS | 1980 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
MUTIARA DI KHATULISTIWA | 1990 | FRANK RORIMPANDEY | Actor Director | |
MUTIARA | 1977 | FRANK RORIMPANDEY | Actor Director | |
JOHNY INDO | 1987 | JIMMY ATMAJA | Actor | |
GEPENG BAYAR KONTAN | 1983 | FRANK RORIMPANDEY | Director | |
SEMALAM DI MALAYSIA | 1975 | NICO PELAMONIA | Actor |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar