Film ini cukup bagus ketika saya menontonnya saat dulu. Saya semopat koleksi film ini dalam VHS, dan saya hafal scene by scenenya. Ceritanya cukup sederhana seperti pada umumnya komunitas asrama putri kristien sangat ketat dalam aturan-aturannya sehingga membuat diri asrama ini yang dihuni oleh para gadis perawan dari godaan laki-laki.
Suatu saat di dekat hari natal, asrama putri ini pergi camping ke sebuah pegunungan yang nyaman. Dalam perjalanan mereka, mereka bertemu segerombolan anak muda laki-laki dengan tujuan yang sama dengan mengendarai sepeda motor trail. Ini sangat kontras sekali settingannya. Yang gadis di protect oleh aturan asrama menggunakan mini bus, sedang sang lelaki menggunakan sepeda motor trail sebagai kebebasan anak muda. Terjadilah pandang-pandangan selama perjalanan itu, sang gadis hanya tersenyum dan senang serasa melihat dunia baru terhadap para lelaki itu, si lelaki pun juga begitu. asa suka sudah dimulai di awal film. Ini cukup luar biasa, ada rasa suka di awal film dan penonton juga merasakannya. Sang guru sibuk menghalangi pandangan-pandangan mereka itu dengan terus-terusan menutup horden dalam mini bus. Dan selalu dibuka kembali oleh para gadis itu untujk terus melihat sang lelalki.
Yang paling ganjil adalah mungkin jumlah lelaki dan gadis adalah sama, sehingga memungkinkan akhir cerita mereka berpasang-pasangan. Sedangkan sang guru bagaimana? Ternyata lelaki separuh baya yang kesepian di hutan lindung yang lulusan sekolah botani, menaruh hati dengan sang guru.
Sudah pasti hambatan yang terjadi adalah bagaimana guru ini membentengi murid gadisnya dari pengaruh lelaki itu. Apalagi lokasi perkemahan mereka tidak terlalu jauh.
Pada akhirnya semua menemukan pasangannya masing-masing. Sang ibu Guru yang tadinya kaku dan traumatik dengan pria, akhirnya menjadi jatuh dipelukan pria setengah baya sebagai penjaga hutan/resercher. Dan akhirnya Ibu guru tidak galak lagi sama murid asramanya untuk mengenal seorang pria.
Suatu saat di dekat hari natal, asrama putri ini pergi camping ke sebuah pegunungan yang nyaman. Dalam perjalanan mereka, mereka bertemu segerombolan anak muda laki-laki dengan tujuan yang sama dengan mengendarai sepeda motor trail. Ini sangat kontras sekali settingannya. Yang gadis di protect oleh aturan asrama menggunakan mini bus, sedang sang lelaki menggunakan sepeda motor trail sebagai kebebasan anak muda. Terjadilah pandang-pandangan selama perjalanan itu, sang gadis hanya tersenyum dan senang serasa melihat dunia baru terhadap para lelaki itu, si lelaki pun juga begitu. asa suka sudah dimulai di awal film. Ini cukup luar biasa, ada rasa suka di awal film dan penonton juga merasakannya. Sang guru sibuk menghalangi pandangan-pandangan mereka itu dengan terus-terusan menutup horden dalam mini bus. Dan selalu dibuka kembali oleh para gadis itu untujk terus melihat sang lelalki.
Yang paling ganjil adalah mungkin jumlah lelaki dan gadis adalah sama, sehingga memungkinkan akhir cerita mereka berpasang-pasangan. Sedangkan sang guru bagaimana? Ternyata lelaki separuh baya yang kesepian di hutan lindung yang lulusan sekolah botani, menaruh hati dengan sang guru.
Sudah pasti hambatan yang terjadi adalah bagaimana guru ini membentengi murid gadisnya dari pengaruh lelaki itu. Apalagi lokasi perkemahan mereka tidak terlalu jauh.
Pada akhirnya semua menemukan pasangannya masing-masing. Sang ibu Guru yang tadinya kaku dan traumatik dengan pria, akhirnya menjadi jatuh dipelukan pria setengah baya sebagai penjaga hutan/resercher. Dan akhirnya Ibu guru tidak galak lagi sama murid asramanya untuk mengenal seorang pria.
P.T. GEMINI SATRIA FILM
LENNY MARLINA KAHARUDDIN SYAH DIAN TANJUNG DEBBY CIPTADI SANDRA CIPTADI NENENG ALINA SUTI KARNO EVY KANDOU DEWI IRAWAN ADE IRAWAN ROBIN FEBRARY TONNY EDAM |
Film ini sangat cocok sekali dengan anak muda saat itu, apalagi dengan bintang idola pasangan Rano Karno dan Liydia Kandow yang sangat populer dan icon saat itu. Banyak yang bertanya apakah film dan cerita ini Kriestien? Karena mulai dari temanya yang salah satu asrama putri Kriestien dan momentum Natal dan tahun baru, dan juga penayangan perdana film ini juga untuk liburan natal dan tahun baru, sehingga menjadikan film ini sangat Kristien sekali. Tetapi bukan berrati tidak baik? Mungkin salah satu film yang bercerita dan mengenai dan momentum Kriestien, tidak masalah bagi saya.
Cerita sangat bagus dan skenarionya mulus, juga Ida Farida sangat baik memfilmkan adegannya.
Sekelompok siswi SMA mengadakan wisata remaja dipimpin ibu gurunya yang cantik (Lenny Marlina). Mereka memperdalam pelajaran botani di sebuah hutan lindung. Pertemuan rombongan ini dengan sekelompok pemuda membuat ibu guru itu jadi pusing. Ibu guru tadi dilukiskan sebagai perawan tua yang membenci lelaki karena pernah dikecewakan. Akhirnya ia tertarik pada seorang sarjana biologi yang sedang memperdalam studinya di hutan tersebut. Banyak "filsafat" cinta dihamburkan oleh para pemainnya.
lagi nonton filmnya nih di tv festival
BalasHapusBagus ya film-nya :3 aku masih 14 tahun udah suka nonton film-film laga loh :D
BalasHapus