TUTUR TINULAR II
Linda Yanoman juga memukau dan menjadi daya tarik penonton. Wanita keturunan China Surabaya ini ahli dalam kungfu dan balet.
Mei Shin (Linda Yanoman) mengubur suaminya, lalu berjalan bersama Kamandanu (Hans Wanaghi). Di perjalanan mereka dikeroyok barisan Kediri yang tetap menginginkan pedang Naga Puspa. Mereka bisa lolos. Di rumah, ayah Kamandanu, Hanggareksa (Rd Mochtar), melarang Kamandanu kawin dengan Mei Shin. Mendengar itu, Mei Shin lari. Saat pingsan di tengah jalan, ia ditemukan oleh Dwipangga (Baron Hermanto), kakak Kamandanu yang merebut pacar Kamandanu sebelumnya. Ketika istrinya, Ratih (Okky Irwina Savitri), tahu Dwipangga menzinahi Mei Shin, terjadi konflik. Ratih lari ke rumah Hanggareksa. Kamandanu marah dan mematahkan tangan Dwipangga. Hasil "perkosaan" Dwipangga: Mei Shin hamil dan lalu dikawin oleh Kamandanu, yang lalu diberi hadiah pedang Naga Puspa.
Dwipangga berkhianat. Ia melapor pada Kediri tentang pedang itu, hingga rumah Hanggareksa diobrak-abrik dan dibakar saat Kamandanu sedang pergi. Hanggareksa meninggal. Mei Shin berhasil lolos. Ketika tahu tak berhasil, pasukan Kediri menyerang Kamandanu yang berhasil lolos dibantu Sakawuni (Ratih Widyawati S), yang mencintainya dan merawat luka-lukanya. Di sini ia membiasakan diri menggunakan pedang sakti itu. Dikisahkan pula Mei Shin yang lalu pulang dan hampir tertangkap tapi lolos dibantu sepasang kakek-nenek sakti. Mei Shin melahirkan bayi perempuan. Kamandanu dan Sakawuni menunggui. Pasukan Kediri datang lagi. Kali ini Mei Shin tewas. Kamandanu mengamuk. Cukup menarik ilustrasi musik dalam film ini yang menggunakan rebab solo dan juga tembang Jawa.
Linda Yanoman juga memukau dan menjadi daya tarik penonton. Wanita keturunan China Surabaya ini ahli dalam kungfu dan balet.
P.T. KALBE FARMA
P.T. KANTA INDAH FILM
P.T. KANTA INDAH FILM
LINDA YANOMAN HANS WANAGHI RATIH WIDYAWATI S BARON HERMANTO SJAEFUL ANWAR CHRISTINE TERRY ASEP BIMA RD MOCHTAR OKKY IRWINA SAVITRI KIES SLAMET AFRIZAL ANODA ZAITUN |