MUSTIKA SAKTI
Dalam Surat Izin Produksi, judul film ini "Kutukan Empu Bharata". Serial Wiro Sableng 212.
Saat
terbunuh oleh keris buatannya sendiri yang ditempanya selama tujuh
tahun, Empu Bharata (BZ Kadaryono) mengeluarkan kutukan pada
pembunuhnya, Untung Pararean (Arthur Tobing), muridnya sendiri.
Sepanjang hidupnya Untung akan sengsara dan terbunuh oleh keris
buatannya sendiri juga. Pada awalnya Untung hidup bahagia, mendapat
istri cantik, Sri Kemuning (Wieke Widowati), keponakan raja, karena
menyelamatkannya dari gangguan perampok. Untung jadi panglima. Kemudian
kutukan mulai berjalan. Istrinya serong. Akibatnya, Untung
sakit-sakitan nyaris gila. Untung ada seorang kyai yang tiba-tiba
datang dan menolongnya.
Entah
bagaimana, istri dan anaknya berada di tempat kakak Empu Barata,
Pendekar Muka Bopeng (Nizar Zulmi), yang sempat merusak wajah Untung.
Saat itu sang kyai datang lagi menolong. Untung lalu mencari istri dan
anaknya dengan bercadar hitam untuk menutupi wajahnya yang rusak. Di
sini muncul Wiro Sableng (Tony Hidayat), yang punya urusan sendiri.
Waktu urusannya selesai, ia ikut campur dengan urusan Untung. Muka
Bopeng sendiri sedang menunggu musuhnya yang juga bercadar hitam. Semua
akhirnya bertemu di pulau tempat tinggal Muka Bopeng dan terjadi
pertempuran berbagai pihak. Untung mati dengan kerisnya sendiri di
tangan anaknya sendiri, yang tidak tahu siapa ayahnya. Ia hanya
mengenal Muka Bopeng sebagai ayahnya. Sri Kemuning dan anaknya juga
meninggal oleh keris itu. Maka terlaksanalah kutukan Empu Bharata.
P.T. CANCER MAS FILMWIEKE WIDOWATI ARTHUR TOBING TONNY HIDAYAT NIZAR ZULMI B.Z. KADARYONO TIEN KADARYONO YAN BASTIAN ANITA BOOM HENDRINA S IPUT CHANDRA ALWI AS DJAUHARI EFFENDI |