Film ini dipertunjukan tahun 1940 di Batavia, mendapat banyak pujian dari Saeroen dalam koran Pemandangan. Ia mengacungkan jempol atas keberanian membuat reklame besar ala Amerika. Filmnya sendiri dinilai berada dijajaran paling atas dari semua film buatan negeri ini. Belum ada film Indonesia yang opnamenya sebagus film ini Dekor exterior dan interiornya dijaga betul, ceritanya sederhana dan wajar. Pujian tehnis dan cerita muncul, cerita yang memudahkan penonton, sehingga tidak usah menjadi teka-teki yang membingungkan penonton akhir cerita. Pihak Union Film menakankan pemain intelek pada produksi ini, yaitu R.A Siti Fatimah dan Rd.Basoeki.
Tentang R.A Siti Fatimah dengan khusus diekspos oleh majalah Panorama sebagai putri Indonesia dari golongan priyayi serta terpelajar pertama yang menyerbu ke dalam film. Sedang Rd.Basoeki disebut baru saja meninggalkan bangku AMS. Meski AMS itu sekarang setingkat SMA, tetapi untuk masa itu orang pribumi bisa lulus AMS merupakan prestasi yang sangat membanggakan. Film ini mendapatkan banyak simpati dari kaum terpelajar dan keluarga baik-baik.
UNION FILM COY
| OEDJANG R.S. FATIMAH EDDY KOCK ZONDER SOELASTRI BASUKI RESOBOWO S. PONIMAN |
