Tampilkan postingan dengan label EVA ARNAZ. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label EVA ARNAZ. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 Februari 2011

EVA ARNAZ






Sebuah adegan dalam film dewasa berjudul Di Luar Batas (1984) sukar untuk dilupakan. Seorang laki-laki berewok ubanan menjelang tua sedang menggerayangi perempuan cantik seksi, yang diperankan Eva Arnaz.

Tiba-tiba si perempuan sambil tersenyum manja bilang, “Om, saya mau mandi dulu.”

Si om berewok pun membalas, “Oh, kebetulan saya juga belum mandi. Sama-sama.”

Setelah cium kening, si om berewok lalu menarik si perempuan cantik. Menuju kamar mandi.

Di kamar mandi, si Om menciumi si perempuan cantik yang pasrah itu, dengan membabi-buta. Tiba-tiba si perempuan bilang ke Om Berewok. “Sabar, Om,” kata si perempuan sambil memegangi dada si Om berewok.

“Om punya pisau cukur?” tanya si perempuan.

Si om pun bertanya, “Buat apa?”

“Saya mau cukur ini,” sambil menunjuk ke arah ketiak.

Si om pun bilang “tak usah” lalu mencoba menciumi ketiak si perempuan cantik itu. Tapi si perempuan menjawab, “Tidak mau ah. Risih.”

Aksi lain Eva adalah dalam adegan mandi sambil mendesah dalam film Asal Tahu Saja (1984). Film komedi ini dimainkan Eva Arnaz bersama Benyamin Syueb.

Atau adegan Eva hendak digagahi jagoan jahat dan ketika Eva sedang tidur dengan pakaian tipis dalam film silat Midah Perawan Buronan (1983).



Atau aksinya ketika mandi dalam film Putri Duyung (1985). Lawan mainnya dalam film ini adalah Barry Prima, salah seorang laki-laki yang pernah jadi suaminya.

Film panas lain yang diperani Eva Arnaz adalah cerita berlatar sejarah raja-raja Jawa, Ken Arok Ken Dedes (1983). Dalam film ini, Eva Arnaz yang berdarah Padang itu berperan sebagai Ken Dedes, seorang perempuan yang dalam sejarah dianggap menurunkan raja-raja Jawa. Sementara karakter Tunggul Ametung diperankan Advent Bangun dan Ken Arok, bekas rampok yang jadi raja dan belakangan mempersunting Ken Dedes, diperankan George Rudy.

Dalam film ini, Ken Dedes berpakaian tipis. Sudah pasti Ken Dedes terlihat cantik dan menawan. Adegan menarik dalam film ini adalah ketika Ken Dedes turun dari tandu. Aksesoris yang menutupi area selangkangannya terlepas dan cahaya yang menyilaukan mata Ken Arok terpancar dari sekitar paha Ken Dedes.

Meski dicap sebagai bom seks era 1980-an, Eva tak memulai karier sebagai bintang film panas. Dalam beberapa film pertamanya, dia tampil sopan dan jauh dari kesan "buka-bukaan".

Film Duo Kribo (1977) besutan Edward Sirait, yang dibintangi duo legenda rock Indonesia berambut kribo—pentolan God Bless Ahmad Albar dan dedengkot AKA Ucok Harahap—tak hanya membuat dua orang itu makin terkenal, tapi juga menjadi debut penting bagi aktris pendatang baru bernama Eva Yanthi Arnaz. Dalam film tersebut, aktris dengan tinggi badan 168 cm itu berperan sebagai Monalisa. Eva adalah jebolan None Jakarta 1976 dan Ratu Jakarta 1977 kelahiran 14 Juli 1958.

Buku Apa siapa orang film Indonesia (1999: 181) menyebut, setelah Duo Kribo, Eva Arnaz bermain dalam Musim Bercinta dan Nafas Perempuan. Keduanya dirilis pada 1978. Menurut catatan J.B. Kristanto dalam Katolog Film Indonesia 1926-2005 (2005: 176), pada dua film itu Eva Arnaz berpasangan dengan Roy Marten. Masa itu Roy Marten sedang berjaya.

Selain itu, seperti ditulis J.B. Kristanto (hlm. 174), Eva Arnaz ikut serta dalam film Kuda-kuda Binal (1978). Tahun berikutnya, Eva Arnaz menjadi lawan main bintang bulutangkis Liem Swie King dalam film Sakura Dalam Pelukan (1979). Eva juga pernah bermain dalam Lima Cewek Jagoan (1980) dan Cewek Jagoan Beraksi Kembali (1981).

Peran Eva Arnaz di tahun-tahun awal kariernya di dunia film itu bukan peran yang "hot". Aktingnya kebanyakan masih sebagai pemeran pembantu, termasuk dalam film-filmnya bersama Roy Marten dan Suzanna. Dalam film Lembah Duka (1981), Eva juga bertindak sebagai peran pembantu. Ia berperan sebagai pelacur dan germo yang mengalami serentetan kegagalan berumahtangga.

Sempat Kawin-Cerai
Semasa mudanya, Eva Arnaz mengalami masa kawin-cerai. Mulai dengan Kiki Saelan, Barry Prima, juga Adi Bing Slamet. Dengan Kiki Saelan—anak dari Kolonel Maulwi Saelan—Eva hanya sebentar merasakan perkawinan.

“Hanya dua bulan saja. Kawin Desember, Januari pisah,” tulis Film Majalah (Vol. 144-157, 1992).

Sementara Barry Prima adalah lawan mainnya dalam film Membakar Matahari (1981). Adi Bing Slamet, yang tak lain adalah putra dari seniman Bing Slamet, dikenal sebagai bintang cilik pada era 1970-an.

Dalam Membakar Matahari, Eva berperan sebagai perempuan yang diperkosa perampok di kampung lalu dipekerjakan sebagai pelacur di Jakarta. Dalam film Serbuan Halilintar (1982), Eva bermain bersama Barry Prima juga.

Peran utama lain didapatkannya dalam film Gadis Bionik (1982), yang terinspirasi serial Bionic Woman (1976). Begitu juga dalam Warok Singo Kubro (1982). Dalam film ini, Eva Arnaz tampil garang. Sesuatu yang menjadi ciri khasnya, bulu ketiak, pun sudah tampak di film ini.

Selain sebagai pemeran utama, Eva Arnaz juga dikenal sebagai aktris pernah meramaikan film-film Warkop Prambors DKI (Dono Kasino Indro). Seperti Maju Kena Mundur Kena (1983), Pokoknya Beres (1983), Atas Boleh Bawah Boleh (1986), Sabar Dulu Dong (1989), juga Lupa Aturan Main (1991).

Pada era 1990-an, Eva Arnaz tidak lagi berjaya di bioskop Indonesia. Banyak aktris panas lain yang meramaikan bioskop di tahun-tahun terakhir Orde Baru itu.

Sepanjang era 1980-an hingga 1990-an, film panas memang ramai di bioskop-bioskop Indonesia. Sebagian besar penontonnya adalah orang-orang muda dan berjenis kelamin laki-laki. Para penonton itu, menurut Iman Budhi Santoso dalam Kisah Polah Tingkah: Potret Gaya Hidup Transformatif (2001), “kepinginnya memang menikmati dunia fantasinya yang datang dari sensualitas Meriam Bellina, Eva Arnaz, Yenny Farida, Inneke Koesherawati atau Kiki Fatmala” (hlm. 76).

Di masa jayanya sebagai bom seks, penampilan Eva Arnaz mirip Edwige Fenech, bintang panas Italia era 1970-an. Tapi Eva yang dulu bukanlah Eva yang sekarang. Dalam 20 tahun terakhir, pakaiannya cenderung tertutup dan identitas Islam kerap mewarnai penampilannya.

MANUSIA ENAM JUTA DOLLAR1981ALI SHAHAB
Actor
TAKKAN LARI JODOH DIKEJAR 1990 FRANK RORIMPANDEY
Actor
PINTAR-PINTAR BODOH 1980 ARIZAL
Actor
GAWANG GAWAT 1984 PITRAJAYA BURNAMA
Actor
ASMARA 1992 ADISOERYA ABDY
Actor
KUDA-KUDA BINAL 1978 FRANS TOTOK ARS
Actor
PERAWAN METROPOLITAN 1991 ISHAQ ISKANDAR
Actor
MIDAH PERAWAN BURONAN 1983 FRITZ G. SCHADT
Actor
DEPAN BISA BELAKANG BISA 1987 TJUT DJALIL
Actor
NODA X 1984 ACKYL ANWARI
Actor
FREEDOM FORCE 1986 S. ASMAN
Actor
BERGOLA IJO 1983 ARIZAL
Actor
FEROCIOUS FEMALE FREEDOM FIGHTERS, PART 2 1981 ARIZAL
Actor
FEROCIOUS FEMALE FREEDOM FIGHTERS 1982 JOPI BURNAMA
Actor
LEMBAH DUKA 1981 JOPI BURNAMA
Actor
WAROK SINGO KOBRA 1982 NAWI ISMAIL
Actor
PASUKAN BERANI MATI 1982 IMAM TANTOWI
Actor
CEWEK JAGOAN BERAKSI KEMBALI 1981 DANU UMBARA
Actor
MAJU KENA MUNDUR KENA 1983 ARIZAL
Actor
SABAR DULU DONG...! 1989 IDA FARIDA
Actor
TAHU DIRI DONG 1984 ARIZAL
Actor
JAKA SEMBUNG SANG PENAKLUK 1981 SISWORO GAUTAMA PUTRA
Actor
KUPU-KUPU BERACUN 1984 FRITZ G. SCHADT
Actor
ATAS BOLEH BAWAH BOLEH 1986 TJUT DJALIL
Actor
LIMA CEWEK JAGOAN 1980 DANU UMBARA
Actor
MEMBAKAR MATAHARI 1981 ARIZAL
Actor
PERMAINAN BULAN DESEMBER 1980 NICO PELAMONIA
Actor
PERJALANAN CINTA 1980 MATNOOR TINDAON
Actor
SEPONDOK DUA CINTA 1990 M.T. RISYAF
Actor
CINTAKU DI RUMAH SUSUN 1987 NYA ABBAS AKUP
Actor
SUAMIKU SAYANG 1990 HENKY SOLAIMAN
Actor
FIVE DEADLY ANGELS 1982 DANU UMBARA
Actor
ANTRI DONG 1990 ARIZAL
Actor
LUPA ATURAN MAIN 1990 TJUT DJALIL
Actor
BODOH-BODOH MUJUR 1981 ARIZAL
Actor
KEN AROK - KEN DEDES 1983 DJUN SAPTOHADI
Actor
BARANG TERLARANG 1983 MAMAN FIRMANSJAH
Actor
BARANG TITIPAN 1991 IDA FARIDA
Actor
DUO KRIBO 1977 EDUART P. SIRAIT
Actor
FAJAR YANG KELABU 1981 SANDY SUWARDI HASSAN
Actor
HIDUP TANPA KEHORMATAN 1981 WIM UMBOH
Actor
DI LUAR BATAS 1984 JOPI BURNAMA
Actor
SAKURA DALAM PELUKAN 1979 FRITZ G. SCHADT
Actor
GADIS DI ATAS RODA 1984 B.Z. KADARYONO
Actor
GADIS BIONIK 1982 ALI SHAHAB
Actor
PEREMPUAN BERGAIRAH 1982 JOPI BURNAMA
Actor
DALAM PELUKAN DOSA 1984 MAMAN FIRMANSJAH
Actor
MONTIR-MONTIR CANTIK 1984 B.Z. KADARYONO
Actor
PUTRI DUYUNG 1985 ATOK SUHARTO
Actor
ASAL TAHU SAJA 1984 NAWI ISMAIL
Actor
POKOKNYA BERES 1983 ARIZAL
Actor
NAPAS PEREMPUAN 1978 ALI SHAHAB
Actor
SERBUAN HALILINTAR 1982 ARIZAL
Actor
MUSIM BERCINTA 1978 ARIZAL
Actor
BUKAN ISTRI PILIHAN 1981 EDUART P. SIRAIT
Actor