Gadis desa yang tinggal di tepi Bengawan Solo, Wenangsih (Sofia), jadi
korban rayuan gombal bangsawan RM Suprapto (Rd Mochtar). Wenangsih bunuh
diri dengan menceburkan diri ke sungai itu. Kedua anaknya ditinggali
surat. Sriwulan (Ratna Ruthinah) jatuh ke keluarga bangsawan R. Widagdo
(Rd Dadang Ismail), sedang adiknya Hindrawati (Churiani) diasuh petani
miskin, Kromo (S. Waldy). Sriwulan dipertunangkan oleh ayah angkatnya
pada anak... RM Suprapto, walau Sri sudah punya pilihan sendiri,
Hendroto yang bukan bangsawan. Sementara itu Hindrawati diterima bekerja
sebagai pembantu di rumah Sri. Menjelang pernikahan Sri dibukalah kedok
Suprapto oleh Prawoto (Moh Mochtar), adik Wenangsih yang berdagang
permata dari Kalimantan dan mengetahui seluruh persoalan yang pernah
terjadi. Tercegahlah pernikahan antarsaudara satu ayah. Merasa terpukul,
Suprapto menceburkan diri ke Bengawan Solo. Ia merasa dipanggil arwah
Wenangsih.
PEMBUAT FILM INDONESIA 1900-1992, Blog ini tentang pembuat film Indonesia, mulai dari Isu, peristiwa, sosok, dibalik layar, berita, bioskop, analisa, kritikus, undang-undang film, film negara, bintang film, sutradara, Cinematographer, produser, sosok yang berpengaruh, sang legend, aktor, aktris, perkembangan film Nasional, jadul, lawas, nostalgia, jaman, kejayaan, keemasan, mereka yang membuat film, penonton, situasi sosial saat itu, perjuangan, kemerdekaan, era Belanda, Jepang, fungsi film dll.
Tampilkan postingan dengan label BENGAWAN SOLO / 1949. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BENGAWAN SOLO / 1949. Tampilkan semua postingan
Minggu, 05 Juli 2020
Langganan:
Postingan (Atom)