KEJAMNYA IBU TIRI TAK SEKEJAM IBU KOTA
Ateng telah merasakan betapa susahnya
hidup bersama ibu tirinya. Banyak diperintah, sering kena marah bahkan
ditampar. Ayahnya sendiri dirasakan tidak pernah membela Ateng.
Penampilan kawan lamanya, Iskak yang baru datang dari Jakarta, membuat
orang-orang kampung mengaguminya. Padahal Iskak belum begitu lama
merantau ke Jakarta. Hal tersebut membuat Ateng kepingin sekali ikut
merantau ke Ibu Kota. Maka berangkatlah Ateng bersama-sama dengan Iskak.
Sesampai di Jakarta, ketika mereka meleng sebentar, tas mereka telah
hilang disikat orang.
Ternyata Iskak hanya omong besar. Buktinya dia sendiri susah cari kerja lagi, apalagi Ateng yang belum berpengalaman dan tidak punya ketrampilan. Ateng merasa sengsara di Ibu Kota, babak-belur pun dialaminya, juga kelaparan dan dibelejeti orang. Ateng merasakan betapa lebih kejam Ibu Kota dibanding ibu tirinya.
Ternyata Iskak hanya omong besar. Buktinya dia sendiri susah cari kerja lagi, apalagi Ateng yang belum berpengalaman dan tidak punya ketrampilan. Ateng merasa sengsara di Ibu Kota, babak-belur pun dialaminya, juga kelaparan dan dibelejeti orang. Ateng merasakan betapa lebih kejam Ibu Kota dibanding ibu tirinya.
P.T. SUKMA PUTRA FILM |
ATENG ISKAK SUROTO DORIS CALLEBAUTE SUMIATI YUSTINE RAIS ALICIA DJOHAR RUSPENTIL DJAUHARI EFFENDI NANANG DURACHMAN JAJA MIHARDJA |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar