FILM DAN PERISTIWA
Proklamasi 17 Agustus 1945 tidak sempat direkam oleh karyawan Berita Film Indonesia (BFI), pimpinan RM Soetarto (Didit), karena studio Nippon Eiga Sha ditinggalkan para petugasnya yang berkebangsaan Jepang. Maka Soetarto bersama rekan-rekannya bertekad meneruskan langkah perjuangan lewat profesinya sebagai juru kamera film berita. Banyak peristiwa yang berhasil direkam, antara lain peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, Aksi Militer Belanda I dan lain-lain. BFI menerima warisan dari Nippon Eiga Sha tanggal 6 Oktober 1945. BFI merupakan cikal bakal PPFN. Waktu diputar di TVRI, judulnya berganti menjadi "Detik-detik Proklamasi".
P.P.F.N. |
DIDIT USMAN EFFENDY BENNY CHANDRA ANTON INDRACAYA HARDO SUKOYO CHRISTI MAHARSA |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar