Kamis, 10 Februari 2011

BALI (BALI -INCONTRO D'AMORE) / 1970

BALI -INCONTRO D'AMORE

BALI -INCONTRO D'AMORE
BALI
INCONTRO D'AMORE A BALI
AVVENTURA A BALI

Disutradarai bersama UGO LIBERATORE


Glenn dan Carlo bekerja sama menyusun buku di Bali. Glenn sendiri sudah dua kali kawin ala Bali dan mempelajari ilmu mistik Bali. Kongsi ini retak, karena Carlo cemburu melihat Glenn rapat dengan istrinya dan mengajak pulang ke Eropa. Istrinya memilih tinggal di Bali, karena tahu Glenn sudah seia-sekata dengan guru mistiknya. Bila satu meninggal, yang lain akan ikut. Suatu hari Glenn bermaksud melaksanakan upacara mistik di Karangasem. Carlo muncul lagi. Istrinya mengatakan bahwa guru Glenn sudah meninggal dan minta suaminya tidak memberi tahu. Carlo memilih memberi tahu.

 INTERNATIONAL FILM CO.
GERICO SOUND (ROMA)
PERFINI N.V. di USMAR ISMAIL (GIACARTA)


JOHN STEINER
LAURA ANTONELLI
UMBERTO ORSINI
PETRA PAULY
JOHANNES SCHAAF
RENATO SPERA
CARLA MANCINI
WIDYAWATI
TIENPEKA BLANCO
MILA KAMILKI
FIFI YOUNG

Kenapa tidak ada nama Usmar Ismail dalam film Ini?

Pada 1970, Usmar Ismail, sebagai direktur Perfini bekerjasama dengan International Film Company dari Italia, membuat film Adventures in Bali. Namun, proses produksi dan setelah film jadi, bermasalah.

Dalam surat pembaca di majalah Ekspres, 21 Desember 1970, Usmar mengakui, “untuk diketahui perlu juga kami menjelaskan bahwa dalam usaha kerjasama ini ternyata pihak Perfini telah banyak sekali dikecewakan oleh pihak Italia, terutama mengenai penyelesaian soal honorarium artis dan karyawan, soal mengenai biaya hotel yang sekarang dibebankan kepada Perfini.”

Menurut perjanjian, kata Rosihan, nama Usmar sebagai sutradara akan dicantumkan dalam versi film yang diedarkan di Eropa. “Ternyata waktu Usmar berkunjung ke Roma melihat penyelesaian film Bali itu namanya sama sekali tidak disebut. Usmar sudah ditipu oleh produser Italia,” kata Rosihan.

Pada 31 Desember 1970, Usmar pulang dari Italia untuk mengurus kopi film Adventure in Bali, yang ternyata untuk peredaran di Indonesia tidak dikirim. Film ini dirilis dengan judul Bali pada 1971, namun gagal menggaet penonton. Film ini kemudian diedit ulang oleh sutradara Ugo Liberatore dan Paolo Heusch, dan diberi judul baru, Incontro d’amore a Bali.
Sementara itu, Usmar sedang berjuang mempertahankan Perfini, meskipun untuk menggaji karyawan harus melego peralatan studio. Sudah jatuh tertimpa tangga. Setiba di Indonesia, Usmar merumahkan 160 karyawannya di PT Ria Sari Show & Restaurant Management di Miraca Sky Club, karena bisnis yang dibangunnya sejak 1967 itu dilikuidasi oleh toko serba ada, Sarinah. 

Malamnya, Usmar masih sempat menyelesaikan dubbing film terakhirnya, Ananda di studio Perfini. Setelah itu, menjelang pergantian tahun, seperti biasa dia mengajak keluarga dan sahabat-sahabatnya ke Miraca Sky Club. Dia mengadakan perpisahan dengan karyawannya.

“Saya terkejut, karena pada malam tahun baru, Usmar, saya dan Aboe Bakar Loebis beserta masing-masing istri masih kumpul di Miraca Sky Club di mana Usmar menjadi manajernya," kata Rosihan.

Tidak biasa, Usmar mengajak semua bawahannya berfoto. Dia memeluk satu per satu istri kolega dan bawahannya untuk mengucapkan selamat tahun baru sekaligus kata-kata perpisahan. Dia juga menghendaki sahabat-sahabatnya untuk tetap duduk di dekatnya. “Yang dianggap paling aneh, Usmar yang ketika muda pernah belajar dansa, malam itu ber-soul sendiri,” tulis Rita Sri Hastuti dalam “Mengenang 40 Tahun Kepergian Usmar Ismail dari Darah dan Doa,” lsf.go.id, 14 Maret 2011.

Esok sorenya pukul 17.00 Usmar tak sadarkan diri karena pendarahan di otak. “Ada pikiran untuk mengadakan operasi di otaknya. Namun, untuk itu tidak mungkin lagi,” kata Rosihan. Usmar meninggal pada 2 Januari 1971 dan dimakamkan di TPU Karet Jakarta.

“Usmar meninggal dunia dalam usia belum genap 50 tahun. Walaupun Usmar tidak pernah membicarakannya dengan saya, namun saya pikir dia telah mengalami kekecewaan berat dan stress akibat joint-production Perfini dengan sebuah perusahaan film Italia membuat film cerita dengan lokasi Bali,” tulis Rosihan dalam “Di Balik manusia Komunikasi,” tulisan persembahan untuk 75 Tahun M. Alwi Dahlan, kemenakan Usmar Ismail.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar