Tante Nana (Tuty S.), yang punya dua anak, tidak jelas kemana suaminya, tapi hidupnya bebas. Sebagai pemilik klab malam, sebuah gudang dan punya hubungan dagang dengan Hongkong, maka hidupnya mewah. Nana seorang tante yang "buas". Kalau tak ada lelaki, maka sekretarisnya yang cantik (Noortje Supandi) pun bisa jadi pelampiasannya. Dino Hehanusa (Farouk Afero) adalah pria yang berhasil merebut hati sang tante dan juga harta kekayaannya, hingga Nana jatuh melarat. Akhir cerita, pengadilan bingung, siapa Hehanusa. Nana ataukah anaknya (Gatot Teguh Arifianto), yang sejak lama pergi sebagai awak kapal karena konflik dengan ibunya.
Seorang pengemis tua (Bissu) melihat sang anak yang melepaskan tembakan. Film ini membingungkan jalan ceritanya dan penokohannya.Tapi ini adalah film yang berani menampilkan adegan Lesbian pertama dalam film Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar