Ini adalah film percintaan mirip romeo dan juliet yang beda ras. Pribumi dan Cina, keduanya saling jatuh hati. Tapi yang tragis dari cerita ini adalah bagaimana seorang ayah menggunduli kepala putrinya. Semua orang waktu menonton film ini sangat tersentuh. Bagaimana bisa seorang ayah menghilangkan mahkota putrinya itu dengan cara menggundulinya. Film ini juga dibalut oleh nasionalisme orang keturunan cina yang sudah menjadi bagian dari masyarakat indonesia.
Seorang pengusaha keturunan Cina, Han Liong Swie (Hengky Nero), mempunyai seorang putra, Han Tek Liong (John Gunadi) dan seorang putri, Han Giok Nio (Dian Ariestya). Kedua anak tersebut terlibat cinta dengan gadis dan pemuda pribumi. Pada mulanya Han Liong Swie bisa toleran, tetapi atas pengaruh teman bisnisnya, seorang keturunan asing bukan Cina (Farouk Afero), Han mendadak berubah pikiran dan menentang keras hubungan cinta anak-anaknya itu dengan orang pribumi. Situasi keluarga itu menjadi panas, hingga memuncak pada pembabatan rambut Giok Nio sampai gundul, agar hubungannya dengan pemuda pribumi, Herman (Hermansyah) terputus. Merenungkan kembali tindakannya, dalam benak ayah itu terlintas bayang-bayang tragis, putrinya bersama kekasihnya mengambil jalan sesat melakukan bunuh diri di air terjun. Bayang-bayang maut bagi anaknya yang selalu menghantui itu, akhirnya menyadarkan pikirannya, sehingga anak-anaknya bebas menentukan pilihan jodohnya.
Seorang pengusaha keturunan Cina, Han Liong Swie (Hengky Nero), mempunyai seorang putra, Han Tek Liong (John Gunadi) dan seorang putri, Han Giok Nio (Dian Ariestya). Kedua anak tersebut terlibat cinta dengan gadis dan pemuda pribumi. Pada mulanya Han Liong Swie bisa toleran, tetapi atas pengaruh teman bisnisnya, seorang keturunan asing bukan Cina (Farouk Afero), Han mendadak berubah pikiran dan menentang keras hubungan cinta anak-anaknya itu dengan orang pribumi. Situasi keluarga itu menjadi panas, hingga memuncak pada pembabatan rambut Giok Nio sampai gundul, agar hubungannya dengan pemuda pribumi, Herman (Hermansyah) terputus. Merenungkan kembali tindakannya, dalam benak ayah itu terlintas bayang-bayang tragis, putrinya bersama kekasihnya mengambil jalan sesat melakukan bunuh diri di air terjun. Bayang-bayang maut bagi anaknya yang selalu menghantui itu, akhirnya menyadarkan pikirannya, sehingga anak-anaknya bebas menentukan pilihan jodohnya.
P.T. SJAM STUDIO |
Gmn caranya agar bisa melihat film ini,,cari di YouTube tidak ada
BalasHapus