Film ini bisa dikatakan pengalihan sebuah drama panggung ke dalam film, karena semua informasi diberikan dalam dialog. Tujuan lain: memeras air mata. Ketertarikan pada pandangan pertama membuat Hendrawansyah (Sophan Sophiaan) terus mengejar Maryani (Widyawati). Ia tak undur meski kemudian tahu bahwa pacarnya itu pelacur, bahkan ketika harus menghadapi malu di hadapan orang-orang terhormat dan ayahnya sendiri, Datuk Sulaiman (Kusno Sudjarwadi). Baru ketika Sulaiman meminta Maryani agar ibunya yang sakit sembuh, Maryani mau melepaskan Hendra. Hendra salah sangka. Ia marah, pulang, ibunya sembuh dan konon mengembara entah kemana. Baru saat Maryani --setelah jatuh miskin-- sakitnya parah dan menjelang mati --tidak jelas sakit apa-- baru Hendra muncul. Itupun masih diulur dengan bensin mobilnya habis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar