Dalam geng Maut Club pimpinan Bing (Bing Slamet) alias Boss, masuk anak-anak dari berbagai golongan. Ada yang berandal, ada yang ikut-ikutan, ada yang kurang perhatian orangtuanya. Kerja mereka adalah mengganggu orang di jalan. Suatu hari terjadi perkelahian antara Maut Club lawan geng Harimau Lapar. Dalam perkelahian ini seorang polisi tertembak Benyamin. Semua ditangkap kecuali Boss dan Benyamin. Dalam tahanan Vivi (Vivi Sumanti), anak orang kaya, berusaha bunuh diri karena malu. Ia lalu bisa ditahan luar karena usaha Eddy Sud, mahasiswa yang tinggal di keluarga Vivi. Datang ke rumah ini juga Boss dan Benyamin. Di sini Benyamin mengaku menembak polisi. Boss dan Benyamin lalu menyerahkan diri. Film ditutup dengan sebuah pesta perpisahan Vivi yang akan sekolah ke luar negeri. Boss menyanyikan lagu "Kembali ke jalan yang benar"
P.T. SAFARI SINAR SAKTI FILM |
SLAMET BING EDDY SUD ISKAK VIVI SUMANTI ATENG BENYAMIN S NENNY TRIANA NASUM AS MUS MUALIM TITIEK PUSPA ELLYA KHADAM KOES PLUS |
Film ini cukup sukses menurut hitungan dagang Hasmanan, karena film ini lah Hasmanan mendapat kepercayaan dari produser untuk film berikutnya yang sebelumnya selalu gagal dalam pasaran. Bayak yang bilang film ini tidak meledak dengan dasyatnya selayaknya Bing Slamet Koboi Cengeng, karena film ini terlalu berat tugas lainnya; mendidik. Film ini memang ada hubungan dengan KOPKAMTIB (Komando Penertiban Keamanan dan Ketertiban) 1972, yang membubarkan geng-geng remaja, para gondrong-gondrong ayng berganja dan ngebut di jalanan. Karena itu film ini dibuat untuk menghibur sekaligus untuk menertibkan para remaja. Tetapi untuk mendidik sembari melucu, harus memerlukan tehnik yang halus dari pada yang terasa dalam Setan Jalanan. Selain itu juga film ini hanya mengulang kebanyolan Kwartet Jaya yang sering muncul di TV. Tidak ada imajinasi penonton karena lelucon dibuat selesai. Kelucuan dipertaruhkan bukan pada keseluruhan suasana film, tetapi secara fragmentasi pada tatarias, pada gerak aneh sana sini. Secara komersil kelihatannya yang demikian hebat, sebab ia bisa menjangkau penonton yang banyak. Tetapi kalau benar pengamatan Nyaa Abbas mengenai penonton yang menggeser ke atas, bisa dimengerti kalau karya Hasmanan yang membuka serial Bing Slamet itu terpaksa mengaku kalah pada hasil kerja Nyaa Abbas, maupun uang yang dihasilkan.