Siti (Lenny Marlina) kembali ke kampungnya, ke rumah bibinya, Nyi Aminah (Tuty S), janda kaya raya, karena kedua orangtuanya sudah meninggal. Di rumah ini ia curiga pada kekayaan bibinya, karena melihat kalung yang dikenalnya sebagai milik orang lain ada di lemari bibinya. Di pihak lain, Sulaiman (Faisal Riza), santri muda, ditugaskan oleh kepala kampungnya untuk mengusut kematian-kematian wanita montok yang selalu ada luka di buah dadanya dan banyaknya mayat hilang. Sulaiman mencurigai Jipeng (Farouk Afero), tangan kanan dan kusir Nyi Aminah, yang ingin memorot harta tuannya. Nyi Aminah ini kaya dan awet cantik karena melakukan pemujaan setan. Bahkan arwah suaminya, bekas perampok besar, selalu minta korban bangkai dan selalu marah bila Aminah hendak serong dan mendengar Siti mengaji. Aminah inilah ratu ular. Dia sekali dikesankan bersanggama dengan ular. Dan anak buahnya bila mati juga jadi ular, seperti tampak pada perkelahian akhir melawan Sulaiman. Sedang Aminah kembali buruk muka dan mati di gua tempat pemujaannya yang runtuh.
PEMBUAT FILM INDONESIA 1900-1992, Blog ini tentang pembuat film Indonesia, mulai dari Isu, peristiwa, sosok, dibalik layar, berita, bioskop, analisa, kritikus, undang-undang film, film negara, bintang film, sutradara, Cinematographer, produser, sosok yang berpengaruh, sang legend, aktor, aktris, perkembangan film Nasional, jadul, lawas, nostalgia, jaman, kejayaan, keemasan, mereka yang membuat film, penonton, situasi sosial saat itu, perjuangan, kemerdekaan, era Belanda, Jepang, fungsi film dll.
Tampilkan postingan dengan label RATU ULAR / 1972. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RATU ULAR / 1972. Tampilkan semua postingan
Rabu, 26 Januari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)