Suami Windy (Tuty Wasiat), Johan (Barry Prima) dibunuh komplotan pembunuh bayaran, saat-saat mereka masih menikmati masa bulan madunya. Komplotan itu dipimpin Handoko (George Rudy). Handoko memerintahkan agar janda muda ini ditangkap hidup-hidup, dengan antara lain menyuruh kekasihnya yang ternyata sahabat Windy, yaitu Hany (Enny Haryono).
Adegan tiba-tiba melompat: Windy berguru pada ustad Harun, yang juga guru ayahnya. Setelah lulus Windy kembali untuk mencari pembunuh suaminya. Ia menyamar jadi supir taksi, dan membantu polisi meringkus berbagai penjahat, sampai dia terperangkap. Lalu ada serombongan gadis jagoan membebaskannya. Di sini muncul lagi Hany, yang ternyata adalah polisi yang sudah lama disusupkan ke komplotan Handoko. Mereka berdua lalu mengobrak-abrik markas Handoko, tapi terperangkap lagi. Mereka berhasil lolos dan meloloskan tawanan Handoko dan mengalami berbagai pertempuran dan perangkap seram, sebelum akhirnya berhasil.
P.T. PARKIT FILM
Adegan tiba-tiba melompat: Windy berguru pada ustad Harun, yang juga guru ayahnya. Setelah lulus Windy kembali untuk mencari pembunuh suaminya. Ia menyamar jadi supir taksi, dan membantu polisi meringkus berbagai penjahat, sampai dia terperangkap. Lalu ada serombongan gadis jagoan membebaskannya. Di sini muncul lagi Hany, yang ternyata adalah polisi yang sudah lama disusupkan ke komplotan Handoko. Mereka berdua lalu mengobrak-abrik markas Handoko, tapi terperangkap lagi. Mereka berhasil lolos dan meloloskan tawanan Handoko dan mengalami berbagai pertempuran dan perangkap seram, sebelum akhirnya berhasil.
P.T. PARKIT FILM
BARRY PRIMA TUTY WASIAT BRAM ADRIANTO PIET PAGAU ALWI AS MALINO DJUNAEDY GEORGE RUDY EDDY HANSUDI ENNY HARYONO ELLYA ROSA HADISJAM TAHAX LINA BUDIARTI |