Tampilkan postingan dengan label PITRAJAYA BURNAMA 1963-2004. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PITRAJAYA BURNAMA 1963-2004. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 Januari 2011

AKU HANJA BAJANGAN / 1963

AKU HANJA BAYANGAN

Film pertama Pitrajaya Burnama sebagai sutradara.
 

Karena sering terlibat penjualan barang curian, Basuki (Bambang Irawan) dipecat dari pekerjaannya. Maka mulailah perjalanan sengsara. Tidur di sembarang tempat, ditolong tukang becak, jadi tukang becak. Suatu perjalanan yang hampir tak masuk akal, kecuali untuk menguras air mata penonton. Di akhir film ia jumpa pacar lamanya, Wina (Suzanna) yang sengaja ditinggalnya, karena ia tak ingin membuat Wina menderita. Ia tak punya apa-apa. Wina sudah jadi dokter, tapi masih menantinya. Basuki tetap mengelak, karena tetap belum punya apa-apa. Ia hanya menitip surat sebagai jawaban atas ajakan Wina. Ia memilih tetap menjadi "bayangan", sampai kuliahnya selesai sambil bekerja sebagai sopir.

ATENG RAJA PENYAMUN / 1974

ATENG RAJA PENYAMUN


Ateng dkk kali ini muncul dalam kostum raja-raja Bagdad. Kisahnya mirip sekali dengan cerita "Ali Baba dan 40 Penyamun". Ali Baba (Eddy Sud) yang miskin tiba-tiba jadi kaya, karena menemukan harta karun di sebuah gua, yang sebenarnya sarang Raja Penyamun (Ateng). Kakak Ali saat mendengar rahasia itu, masuk gua untuk mengambil harta, tapi ia lupa mantranya hingga terperangkap di dalam. Saat Raja Penyamun datang, terungkaplah bahwa rahasia mereka diketahui Ali Baba. Maka Ali Baba direncanakan ditangkap. Terjadi duel Ali Baba dan Raja Penyamun, hingga yang terakhir ini kalah dan ditangkap polisi. Kelucuan yang ditampilkan bukan berasal dari batang cerita, tapi kelucuan khas Ateng dkk. Set dan kostum Bagdad mengingatkan sandiwara-sandiwara zaman baheula.
P.T. SAFARI SINAR SAKTI FILM

GITA TARUNA / 1966

 

Kisah berlatar belakang tenggelamnya KRI Macan Tutul di masa Trikora. Wahab Abdi, perwira di kapal itu, dikabarkan meninggal. Pacarnya, Liliana, kawin dengan orang lain. Ternyata Wahab tidak meninggal, tapi dirawat di RSAL. Perawatnya: Shinta Dungga, yang lalu jatuh cinta dan kawin dengan Wahab.

ODO FILM

MODAL DENGKUL KAYA RAYA / 1978

MODAL DENGKUL KAYA RAYA

Indra (Junaedy Salat) adalah seorang pelukis, yang harus menghadapi kenyataan pahit karena lukisannya tidak laku. Suatu saat ia bertemu dengan Blo'on (Airlangga), kemudian berkawan dan pergi ke rumah keluarga nyonya Christina (Lenny Marlina). Blo'on berniat jahat, ingin mencuri kalung mutiara nyonya Christina. Sementara Indra menjalin cinta dengan Rukiah (Joice Erna) dan mempergunakannya sebagai model untuk lukisan-lukisan terbaru. Dalam sebuah kecelakaan suami Christina tewas, Blo'on menemukan kalung mutiara Christina yang diincaranya dan membuatnya kaya,tinggal di hotel. Sementara Indra dan Rukiah masih tetap miskin. Sepeninggal suaminya, Christina jatuh miskin.Akhirnya Christina bertemu dengan Blo'on dan saling mencintai.


P.T. GOLDEN SUN FILM

 LENNY MARLINA
JACK JOHN
JOICE ERNA
JUNAEDY SALAT
AIRLANGGA
DAENG HARRIS

DETEKTIF DANGDUT / 1976

DETEKTIF DANGDUT
  
Tiang kisah dari banyolan ini adalah berita yang dibaca Wan gedong yang isinya bahwa Fatimah, anak dari istri yang telah pergi, adalah ahli warisnya. Ia menyewa Bagio sebagai detektif, pada hari-hari Bagio ini adalah tukang becak yang suka bejoget denga waria. Tentu akhirnya Wan Gedong kumpul kembali dengan anaknya Fatimah.

TANTANGAN / 1969

 

Yunita (Tuty S) dan Yuningsih (Syane Sukowati), kakak beradik dari keluarga kaya. Yunita senang kesenian, karena itu ia cepat akrab dengan Archandi (Rachmat Kartolo), yang senang film. Hubungan mereka ditentang orangtua Yunita, apalagi saat tahu Yunita ingin terjun ke dunia film, yang dianggap sebagai dunia kotor. Ia juga dicintai pemuda lain seorang pemimpin geng. Yunita akhirnya bisa melewati rintangan orangtua maupun pemuda berandal tadi untuk terjun ke dunia film.

ATENG KAYA MENDADAK / 1975

 
 
Buruh tani Ateng dan Iskak menang undian hingga mereka kaya mendadak. Mereka meninggalkan kampung dan pindah ke Jakarta. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan Vivi anak seorang pimpinan hotel Eddy Sud. Yang terakhir ini bisa menyadarkan Ateng-Iskak agar kembali ke desa.

P.T. SAFARI SINAR SAKTI FILM

EDDY SUD
ATENG
ISKAK
ADI BING SLAMET
VIVI SUMANTI
ERNIE DJOHAN

SI BUTA DARI GUA HANTU DUEL DI KAWAH BROMO / 1977


 
Badra Mandrawata (Ratno Timoer) atau si buta dari goa hantu berada di daerah Sarpala yang sedang dilanda bencana yang di buat oleh Tarub, seorang penyihir keji. Setelah merasa selesai urusannya, maka Barda berniat pergi dari Sarpala dengan meninggalkan Narisa anak dari Labone seorang pemipin di Sarpala yang telah jatuh hati pada Barda. Namun akhirnya Barda kembali lagi ke Sarpala dan akhirnya menemui banyak sekali kejanggalan.

Narisa adalah anak dari ketua Sarpala yang telah di jodohkan dengan Latongga (Torro Margens) namun Narisa lebih memilih Barda. Sedangkan Latongga sendiri di kejar-kejar oleh seorang perempuan anak dari petapa Sakti. Radina (Mila Karmila ) mengejar-ngejar Latongga, namun Latongga rupanya lebih memilih Narisa. Sedangkan Barda, akhirnya kehilangan tongkat setelah di rebut oleh Tritaka Ekadewi, yang juga merupakan anak-anak dari petapa sakti yang pikirannya terbawa oleh nafsu dunia. Barda akhirnya di hempaskan ke perut bumi, namun ia bertapa dan mampu menyelamatkan diri.

Sementara itu Tarub, seorang penyihir keji melakukan berbagai cara untuk membunuh Barda termasuk menyandera Narisa dan Labone agar Barda keluar dari persembunyiannya. Namun akhirnya Tarub berhasil di bunuh oleh Barda, dengan dibantu beberapa anak-anak dari petapa sakti.

MEI LAN, AKU CINTA PADAMU / 1974

 MEI LAN, AKU CINTA PADAMU
 

Persahabatan Aminudin (Hendra Cipta) dan Liem Han Seng (Robert Syah) yang kuliah di tempat sama, membuat Aminudin dan menjalin kasih sayang dengan Liem Mei Lan (Eva Devi), adik Han Seng.Hubungan mereka tidak direstui oleh oramng tua kedua belah pihak karena alasan ras. Aminudin dan Mei Lan kawin lari, dan membangun rumah tangga sendiri, sampai suatu saat Mei Lan meninggal saat melahirkan. Maka menyesallah orangtua Mei Lan.

RAJA PUNGLI / 1977

RAJA PUNGLI


Paimo (Paimo) mendapat harta warisan. Harta ini kemudian dipungli oleh Asmuni(Asmuni) dengan menyodorkan keponakannya yang cantik, Yulinar (Yulinar Firdaus). Sampai hartanya habis, Paimo belum juga mendapat Yulinar. Yang tinggal hanya gelar doktorandusnya saja. Inipun ditukar lagi dengan sebuah mobil pada Asmuni. Maka Asmuni bergelar doktorandus, dan Paimo menjabat posisi penting di sebuah kantor. Dengan posisi itu Paimo bisa jadi kaya lagi dan kembali berusaha mengejar Yulinar. Niatnya tidak kesampaian lagi karena anggota tim Operasi Penertiban sudah lebih dulu menangkapnya.


P.T. ASANDHI FILM


PAIMO
YULINAR FIRDAUS
RATNO TIMOER
ASMUNI
GRUP SRIMULAT

PENDEKAR BUKIT TENGKORAK / 1987

PENDEKAR BUKIT TENGKORAK


Ario Petak (Barry Prima) menuntut balas pada Bargo Wirogo tuan tanah pemeras rakyat dan pembunuh orang tuanya. Setelah selesai berguru Ario turun gunung dan anak buah Karto Wiyogo tak ada yang menang. Sikap Ario tak ada ampun, dan setelah membunuh ia selalu meninggalkan tanda milik pacarnya, Melati Merah. Gadis adik seperguruan ini memang diharapkan Ario selalu mencarinya tetapi selalu terlambat. Ada dua pendekar lain yang terlibat, Macan Wulung (Advent Bangun) dan sahabatnya yang lucu, Menjangan Tua (Kresno Bossa). Dua sahabat ini menolong Melati saat dikeroyok penjahat dan terluka. Macan jatuh cinta meski sudah diperingatkan oleh Menjangan, Pertemuan mereka ini terjadi setelah Ario menyelesaikan dendamnya. Melihat Macan selalu bersama Melati, maka Ario lalu menantang Macan Wulung di bukit tengkorak. Duel hidup mati ini dimenangkan oleh Ario, ia tidak lagi membunuh musuhnya. Maka Melati mengikuti kepergian Ario, Macan harus mengalah. Informasi kisah tidak seruntut dengan synopsis karena ia ditaroh sedikit di jelujuran perkelahian demi perkelahian yang tak kunjung habis.

KARMA / 1965

 

Wahyudi (Wahab Abdi) dan Kahar (Nico Pelamonia), bekas pejuang yang di masa kemerdekaan jadi penjahat. Dalam melakukan kejahatan Wahyudi menggunakan kedok sebagai penyanyi yang juga merupakan keahliannya. Sementara Jupri (Sugondo Sri Hardjono), pemuda tanggung yang lebih suka baca komik dan pacaran. Polisi (Bambang Irawan) berhasil membongkar kejahatan para bekas pejuang itu.

DIAMBANG FADJAR / 1964

DIAMBANG FADJAR
 

Bambang Irawan, juru perahu tambang, dicintai oleh Rita Zahara, anak orang kaya. Padahal, ia sudah pacaran dengan Tuty S. Rita lalu menggunakan Jeffry Sani yang juga menggunakan Ratno Timoer untuk menyabot usaha Bambang. Celakanya Ratno berbalik, karena ia simpati pada Lilis Suryani, adik Bambang. Ratno malah lalu menghajar Jeffry. Kisah berakhir bahagia.

GAWANG GAWAT / 1984



Simon (Rico Tampatty) sebagai seorang suami ingin tetap jujur Dan bertanggung jawab. Ini ia buktikan dengan tekun bekerja demi masa depan . Tetapi, atas hasutan seseorang, istrinya, Hedy (Marissa Haque), menuduh Simson telah berlaku yang bukan-bukan atau menyeleweng. Karena belum ada bukti, maka Hedy berusaha menyelidikinya secara diam-diam. Simson mengetahui rencana istrinya dengan mengaku bahwa ia memang telah mempunyai istri simpanan . Karuan saja Hedy marah besar Dan langsung meminta cerai. Simson seolah menyetujui Dan berjanji ke kantor KUA tepat pukul sepuluh pagi. Ketika waktu janji yang mereka sepakati tiba, Hedy tahu bahwa Simson membaca catatan harian istrinya.

SUSANA-SUSANA BUKTIKAN CINTAMU / 1984

SUSANA-SUSANA BUKTIKAN CINTAMU


Tirza dan Tania adalah dua bintang andalan sebuah perusahaan iklan yang dipimpin oleh Roy Winaryo. Tirza yang lebih dewasa, berhasil lebih dekat dengan Roy. Sementara Tania yang juga ingin dekat dengan Roy menjadi cemburu. Tirza dan Tania sebenarnya adalah kakak-beradik, tapi karena sesuatu hal terpaksa berpisah di masa kecil. 

Tania hidup di Jakarta bersama keluarga kaya, sedang Tirza hidup di panti yatim piatu, ditemani bekas pembantu ibunya yang dia panggil Nenek. Sejak awal pertemuan, Tirza yang ingin mencari saudaranya itu sudah menaruh curiga terhadap Tania. Tania sama sekali tak peduli dan selalu cari alasan bahwa dia tak punya saudara. Pergaulan dalam perusahaan itupun terus berlanjut, hingga suatu saat Tirza jatuh sakit dan menyebut nama Tenny. Tania merasa punya panggilan itu. Dua anak ini juga diberi medali yang sama, namun medali itu tak bisa memperkuat pertemuan mereka. Akhirnya Neneklah yang dapat membuktikan bahwa Tania adalah saudara kandung Tirza. Pada sebelah kakinya terdapat tanda "toh". Tania pun akhirnya mengakui Tirza sebagai saudaranya.


P.T. VIRGO PUTRA FILM

MERIAM BELLINA
TITI DWIJAYATI
IKANG FAWZI
TONNY DAMANIK
VIVI RIO
ANTON INDRACAYA
PITRAJAYA BURNAMA
FIRMAN NURJAYA
LEROY OSMANI
ASEP S

MISTRI DI BOROBUDUR / MYSTERY AT BUROBUDUR / 1971

 















Barda si Buta (Ratno Timoer) saat berada di Borobudur, dituduh sebagai pembunuh Bimo Adirekso (Wahid Chan). Anak-anak terbunuh, Subala (Adang Mansyur) dan Subali (Adji Agus), tidak perduli dengan tuduhan orang. Mereka berebut harta peninggalan orangtuanya sampai terjadi perkelahian hebat yang sia-sia, karena wasiat dan peta harta ada di tangan Sekarningsih (Nuke Maya Saphira), anak Bimo juga, dan pacarnya, Bambang Permadi (Rachmat Kartolo). Harta itu sempat dicuri oleh Selendang Mayang (Rita Zahara), lalu tercuri orang lain lagi sampai ke Dieng. Di sini pertempuran terjadi. Film ini disuguhkan dengan gaya misteri.
 P.T. DAYA ISTRI FILM

RATNO TIMOER
RACHMAT KARTOLO
RITA ZAHARA
NUKE MAYA SAPHIRA
WAHID CHAN
KANDAR SINYO
ADANG MANSYUR
ADJI AGUS
 
















 
TIDAK ada lagi gua hantu dan Mata Malaikat-pun sudah lama tewas. Sekarang si Buta berada disekitar Borobudur. Ia masih ditemani oleh monjet ketjilnja jang bernama kliwon. Barda buta (Ratno Timur) kini tidak lagi mendjadi orang jang berada dipusat persoalan, meskipun ia terlibat setelah achirnja mengetahui bahwa ada pihak teraniaja jang patut ditolong. Pembuatan seri kedua dari film Si Buta Dari Gua Hantu ini tidak sebaik seri jang disambungnja meskipun tidak pula djelek. Misteri Borobudur jang disutradarai Pietradjajia Burnama ini mengisahkan tragedi keluarga diseputar harta peninggalan jang diperebutkan setelah sang ajah meninggal. Tjina. Kisah sematjam itu memang bukan bahan baru buat lajar putih. Kali ini sedikit misterius, antara lain karena skenarionja jang sedikit rumit. Untung sadja bahwa Piet lebih berhasil sebagai sutradara dalam film ini dari pada film Malam Djahanam, sehingga kisah jang diangkat dari novel Ganes Th itu sempat diselamatkan. Jang sedikit mengganggu adalah camera jang terlalu lintjah sehingga banjak permainan zoom jang kemudian ternjata tidak mempunjai arti sama sekali. Pada beberapa pemain djuga terdjadi ketjerobohan make up, sementara pakaian jang digunakan Samatha lebih mengingatkan pada pakaian dalam film-film silat Tjina, meskipun film ini berkisah tentang kehidupan disekitar Borobudur.

Menggembirakan untuk ditjatat bahwa Ratno Timur bermain semakin baik, Rita Zahara masih tetap mejakinkan, meskipun tidak kelihatan madju dari permainannja dalam Matjan Kemajoran. Rachmat Kartolo, sajang sekali masih tetap seperti Rachmat dimana-mana diluar film. Nuke Maya Saphira memperlihatkan harapan, paling tidak, ia bermain lebih baik disini daripada dalam film Dendam Berdarah. Walhasil, produksi kedua Daya Istri Film ini tjukup madju tinimbang film mereka jang pertama. Dan sebagai sutradara, Piet makin memperlihatkan kemampuannja. Sajang sekali bahwa ilustrasi musiknja tidak sanggup menimbulkan suasana Borobudur dalam sebuah kisah pertumpahan darah.

BUMI BULAT BUNDAR / 1983

 
 
Film ini entah apa artinya Bumi Bulat Bundar, selain memang bener bulat dan bundar sistem rotasi berputarnya, juga melambangkan bahwa dada wanita itu memang bulat dan bunda.

Simson (Alan Nuari) seorang pengusaha muda dari Surabaya.Ia dilanda patah semangat karena kekasihnya, Hedy (Meriam Bellina) diduga berbuat serong selama tujuh hari di Jakarta. Simson menyusul ke Jakarta,menginap di rumah bordil, minta pelayanan khusus selama seminggu bersama gadis-gadis cantik, ia merencanakan akan bunuh diri. Baru beberapa hari berkenalan dengan Iyen (Wieke Widowati),Simson langsung jatuh cinta. Sementara Hedy mencari Simson hampir putus asa. Ketika Hedy melihat Simson bersama Iyen, Hedy cemburu dan sulit untuk percaya, bahwa Iyen hanya menganggap Simson sebagai teman biasa. Baru setelah mengetahui bahwa Iyen adalah mahasiswa yang sedang mengadakan riset tentang penyelewengan lelaki di pelacuran dan akan menikah dengan lelaki lain, Hedy baru percaya. Cinta Simson kepada Hedy kembali tumbuh, bahkan semakin besar
 











 



 
































































LIMA HARIMAU NUSANTARA / 1991

 LIMA HARIMAU NUSANTARA

 
Kisah para hulubalang Kerajaan Singosari yang berusaha mencegah kedatangan rombongan utusan Khubilai Khan dari Mongol. Untuk menghadapi mereka, dipangillah lima pendekar sakti yang dalam kesatuan dijuluki Lima Harimau Nusantara, yaitu Larang Jagad (Baron Hermanto), Banggokantera (Atin Martino), Kuda Merta (Luthi Tambayong), Galigo (Jack Maland) dan Rangga Sakti. Mereka bertempur menghadapi Penyebar Racun (Risma Salmon), Jubah Merah (Arthur Kaunang) dan Kodok Salju (Jabol Mora). Berkat kegigihan mereka, utusan Khubilai Khan itu berhasil ditaklukkan dan sisanya kembali dengan membawa kekalahan.