LILY VAN JAVA
Pada bulan Juli sudah dilakukan shooting test kamera. set kamar yang dibangun di outdoor dibilangan Mangga Besar. Setelah Roos balik lagi tidak ada kabar lagi film ini diteruskan, entah apa masalahnya.
Lalu film ini dilanjutkan oleh Nelson dan saudaranya wong Brothers. dengan perusahaan Halimoen Film. Cerita film ini sederhana, yang banyak mendapat perhatian adalah adegan permainan tenis, permainan golongan atas waktu itu. Dan juga pemainnya yang bisa main silat, karena di beritakan mereka berasal dari keluarga Macan Betawi dan juga mafia saat itu, sehingga bisa bermain silat. Walaupun akhirnya menjadi bahan gosipan, tetapi film ini terus digemari selama bertahun-tahun sampai filmnya rusak. Film ini juga menadpat perhatian yang cukup besar sekali karena sekain menggunakan teks Melayu,dan Cina. Menurt wong film ini tidak untung karena itu David Wong sang penyandang dana mengundurkan diri, bisnis film sangat beresiko tinggi.
Film ini mutu tehnisnya amat rendah bila dibandingkan dengan film Hollywood, tetapi saih saja ditonton orang walaupun gambarnya buram. Hal ini berkaitan dengan bisa merabanya selera dari segmen penonton yang mereka pilih. Ada 3 pengelompokan penonton, Cina, Pribumi, Eropa/Belanda. Jadi film Lily Van Java disebut sebagai film Tiongha pertama buatan Java.
Lily Van Java ceritanya tentang seorang anak gadis keluarga kaya yang dijodohkan dengan seorang pemuda, padahal sudah memiliki kekasih.
Naskahnya sudah di periksa film commise (badan sensor) sehingga tidak ada banyak potongan gambar nantinya. Pemainnya adalah 2 kakak-beradik dari surabaya. Lie Lian Hwa, dan Lie bo Tan. Operator film (juru kamera dan sutradara) ialah Len H.Roos orang Amerika yang sedang berada di Java untuk membuat film tentang Java, produksi Metro Goldwyn. Roos akan pulang ke Amerika pada Juli 1928, kemudian kembali dan menangani produksi perusahaan Cina ini.
Pada bulan Juli sudah dilakukan shooting test kamera. set kamar yang dibangun di outdoor dibilangan Mangga Besar. Setelah Roos balik lagi tidak ada kabar lagi film ini diteruskan, entah apa masalahnya.
Lalu film ini dilanjutkan oleh Nelson dan saudaranya wong Brothers. dengan perusahaan Halimoen Film. Cerita film ini sederhana, yang banyak mendapat perhatian adalah adegan permainan tenis, permainan golongan atas waktu itu. Dan juga pemainnya yang bisa main silat, karena di beritakan mereka berasal dari keluarga Macan Betawi dan juga mafia saat itu, sehingga bisa bermain silat. Walaupun akhirnya menjadi bahan gosipan, tetapi film ini terus digemari selama bertahun-tahun sampai filmnya rusak. Film ini juga menadpat perhatian yang cukup besar sekali karena sekain menggunakan teks Melayu,dan Cina. Menurt wong film ini tidak untung karena itu David Wong sang penyandang dana mengundurkan diri, bisnis film sangat beresiko tinggi.
Film ini mutu tehnisnya amat rendah bila dibandingkan dengan film Hollywood, tetapi saih saja ditonton orang walaupun gambarnya buram. Hal ini berkaitan dengan bisa merabanya selera dari segmen penonton yang mereka pilih. Ada 3 pengelompokan penonton, Cina, Pribumi, Eropa/Belanda. Jadi film Lily Van Java disebut sebagai film Tiongha pertama buatan Java.
SOUTH SEA FILM CO.
LIE LIAN HOA LIE BOUW TAN KWEE TIANG AN YAH KWEE PANG |