GU LONG
yang memiliki nama asli Xiong Yaohu (1937-1985), merupakan penulis cerita silat terpopuler di Taiwan. Keluarganya berasal dari propinsi Jiangxi, China, dan Gu Long lahir di Hong Kong pada tahun 1937.
Pada saat berumur 13 tahun, ia pindah ke Taiwan bersama kedua orangtuanya, yang bercerai tidak lama setelah itu. Pada masa awal hidupnya di Taiwan, Gu Long tinggal di sebuah kota tua bernama Ruifang di pinggir kota Taipei, dan mengambil studi di jurusan Inggris sebuah akademi terkemuka Tamkang English Junior College (sekarang bernama Universitas Tamkang). Tidak seperti kebanyakan orang yang berusaha keras menyelesaikan studinya agar dapat bekerja di kota besar, Gu Long tidak menyelesaikan studinya dan malah kembali ke kota kecilnya untuk menjalani kehidupan tenang dan mewujudkan impian hidupnya: mengarang buku. Gu Long mulai menulis novel di usia 11 tahun dan memperoleh royalti tulisannya yang pertama di usia 19 tahun. Tema utama novel dan prosanya pada awalnya adalah cinta, namun namanya baru melambung dan dikenal orang saat teman-temannya mendorongnya untuk menulis novel cerita silat.
Pada awal tahun 60-an Gu Long, di usianya yang ke-23, berkonsentrasi penuh menulis cerita silat. Kisah cinta dalam novel-novel silatnya begitu realistis, mungkin karena pengalamannya sekian tahun menulis kisah cinta, dan gaya penulisannya begitu unik dan orisinil. Karir Menulis Karya Gu Long muncul pada waktu yang tepat saat novel cerita silat sedang digemari baik di Taiwan maupun di Hong Kong. Karir menulisnya yang berlangsung lebih dari 20 tahun secara kronologis dapat dibagi ke dalam 3 periode utama. Karya-karyanya yang ditulis pada periode pertama, seperti Cangqiong Shen Jian dan Piao Xiang Jian Yu, tidak berbeda dengan karya-karya novelis-novelis umum lainnya. Pada periode yang kedua barulah Gu Long mengekspresikan gayanya yang khas dan unik serta pemikirannya yang dalam. Karyanya seperti Da Qi Yingxiong Zhuan dan Juedai Xuang Jian (Pendekar Binal/The Remarkable Twins) telah mampu menempatkan dirinya sejajar dengan tiga novelis utama Taiwan, Zhu Qingyun, Wo Longsheng, dan Si Maling; mereka berempat disebut dengan “The Four Masters of Taiwan”. Setelah itu muncullah karya-karyanya yang paling terkenal, seperti Chu Liu Xiang (Pendekar Pencabut Nyawa) dan Duoqing Jianke Wuqing Jian (Pendekar Budiman/Romantic Swordsman). Cerita Chu Liu Xiang yang menggabungkan cerita silat, detektif, dan tema cinta, begitu mempesona dan diakui sebagai kisah Sherlock Holmes-nya Asia. Meski Gu Long tidak pernah berhenti menemukan ide-ide baru untuk menghibur para pembacanya, cerita-cerita yang dibuatnya di periode yang terakhir dalam perjalanan karirnya tidak disambut sebaik buku-buku yang ia tulis sebelumnya.
Setelah tahun 1975 karyanya menjadi semakin buruk, dan gayanya telah banyak ditiru oleh para penulis pendatang baru. Saat gayanya memudar, kejayaan novel-novel cerita silat pun turut surut bersamanya. Sebuah Pribadi yang Kontroversial Gu Long merupakan seorang yang berkepribadian unik dan kontroversial. Ia hanya mau berbicara dengan mereka yang dikenalnya dengan baik. Ia selalu memulai penulisannya dengan memotong kukunya terlebih dahulu (temannya menjelaskan bahwa sesungguhnya Gu Long menggunakan waktu tersebut untuk menyusun dalam benaknya alur cerita yang akan ditulisnya). Ia kadang duduk dan berbaring di atas sebuah papan tulis, karena percaya dengan melakukan itu inspirasi akan mengalir memasukinya. Gu Long sangat suka minum alkohol dan merupakan seorang perokok berat. Ia dapat menghabiskan rata-rata 2 bungkus rokok dalam semalam penyusunan novelnya. Ia juga memiliki reputasi yang buruk di mata penerbit-penerbit, karena ia meminta pembayaran royalti yang tinggi di muka kepada penerbitnya, namun kemudian gagal menyelesaikan novelnya sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan.
Akan tetapi penerbit-penerbitnya tersebut menerima saja dari waktu ke waktu, karena mereka takut kehilangan Angsa Emas mereka tersebut. Kisah Cinta Kesempurnaan hidup di mata Gu Long terdiri dari pena, alkohol, dan wanita cantik. Ia menikah 2 kali dan keduanya berakhir dengan perceraian. Dari ke-2 pernikahannya itu ia dikaruniai 3 orang putra dan sebuah luka batin yang mendalam. Kegagalannya dalam membina keluarga mungkin dapat dikatakan karena sifatnya yang suka berfoya-foya. Namun meski gagal dalam 2 pernikahannya tersebut, Gu Long tidak pernah kekurangan wanita cantik dalam hidupnya. Dunia literatur pada waktu itu begitu penasaran mengapa seorang Gu Long yang tampangnya biasa-biasa saja dapat memikat begitu banyak wanita cantik. Sebagian mengatakan bahwa itu dikarenakan kekayaannya, namun Ding Qing murid dari Gu Long, yang mengenalnya dengan baik, mengatakan bahwa karisma Gu Long ada dalam kesepiannya – dan itulah yang telah memikat begitu banyak wanita cantik. Wanita-wanita yang mengenal Gu Long mengerti bahwa ia adalah seorang laki-laki kesepian yang mengejar hal-hal yang baru karena hatinya yang penuh dengan kesepian. Karenanya, Gu Long telah mencintai banyak wanita, namun tidak ada satu hubungan pun di antaranya yang berlangsung lama. Meski Gu Long tidak dapat hidup tanpa teman wanita, ia seringkali mengabaikan wanita yang dicintainya untuk bisa bersama-sama dengan teman-temannya. Sikapnya ini, yang menganggap teman wanita mudah dicari namun sahabat baik sulit untuk ditemukan, telah menimbulkan kebencian di hati teman-teman wanitanya, begitu juga sikapnya yang menganggap hidup ini dengan tidak serius. Akibatnya ke-2 wanita yang menceraikannya dan wanita-wanita lain yang pernah dekat dengannya semua berakhir dengan tidak pernah dapat mengampuni sikapnya itu.
Gu Long sebenarnya ingin mengubah cara hidupnya, namun ia tidak mampu. Ia tidak ingin orang lain seperti dirinya. Ia sadar betapa banyak hutang cinta yang dimilikinya. Kehidupannya yang Singkat Gu Long menjadi termasyur di usia muda, namun ia juga meninggal di usianya yang masih muda, pada umur 48 tahun, tanggal 21 September 1985. Ia mati karena alkohol. Alkohol telah menjadi sahabatnya melewati masa susah dan senangnya, namun juga telah menjadi penyebab kerusakan hatinya (Gu Long mengidap sakit pengerasan di hatinya/hepatocirrhosis). Pada tanggal 21 September 1985 Gu Long jatuh koma, dan kata-kata terakhirnya adalah: “Mengapa tidak ada salah seorang teman-teman wanitaku yang datang mengunjungi aku?” Malam itu pukul 6:06pm, di rumah sakit Tri-service Taipei, Gu Long mengakhiri penjalanan hidupnya, meninggalkan lingkaran karya tulisnya dan dunia ini untuk selamanya. Para penggemar karya-karyanya terkejut dengan berita tersebut. Teman-teman baiknya menitikkan air mata di depan batu nisannya, tidak mempercayai kepergian Gu Long yang begitu cepat tersebut. Namun, hampir tidak ada seorang pun sanak-saudara, termasuk wanita-wanita yang pernah pernah satu waktu dekat dengannya, hadir pada acara penguburannya. Para profesional menulis untuk mengungkapkan penyesalan mereka akan perginya Gu Long: Ngai Hong berkata, orang menggunakan Jin Yong sebagai panutan sebelum munculnya novel-novel Gu Long. Hanya Gu Long yang dapat mendobrak keteladanan Jin Yong tersebut dan menciptakan sebuah gaya yang baru. Insan televisi dan dunia film berkomentar bahwa karya Gu Long merupakan sebuah terobosan dalam sejarah novel-novel cerita silat. Gu Long tidaklah mati, karena karya-karyanya akan tetap bersama dengan kita, teristimewa kreativitasnya yang telah memberi kita cara berpikir yang baru.
Apa jadinya jikalau sebuah Kitab yang berisikan gambar-gambar porno/cabul ternyata adalah kitab So-kut-siau-hun-thian-hud-pit-kip (Kitab pusaka Buddha pengunci tulang dan penggetar sukma) yang berisikan sebuah ilmu sakti. Kitab yang isinya hanya sebuah buku yang isinya bergambar wanita telanjang ini ternyata bisa membuat setiap orang tak terkecuali yang melihatnya bisa terangsang sampai sampai kehilangan kendali.
Apa jadinya jikalau sebuah Kitab yang berisikan gambar-gambar porno/cabul ternyata adalah kitab So-kut-siau-hun-thian-hud-pit-kip (Kitab pusaka Buddha pengunci tulang dan penggetar sukma) yang berisikan sebuah ilmu sakti. Kitab yang isinya hanya sebuah buku yang isinya bergambar wanita telanjang ini ternyata bisa membuat setiap orang tak terkecuali yang melihatnya bisa terangsang sampai sampai kehilangan kendali.
Ketika tersekap orang disebuah gua yang gelap tanpa disengaja Tian Pek bisa memecahkan rahasia kitab So-kut-siau-hun-thian-hud-pit-kip ini yang akan menjadi modalnya dalam menuntut balas atas kematian ayahnya.
Ayahnya yang adalah pentolan dari Kanglam-jit-hiap (7 pendekar dari Kang lam) dikeroyok 5 orang saudara angkatnya gara-gara persoalan harta karun yang mereka dapatkan. Ke empat saudara angkatnya kini sudah terkenal sebagai 4 keluarga besar dunia persilatan yang memiliki jago-jago sakti.
Sebuah dilemma besar terjadi tatkala anak-anak gadis musuh besarnya itu mencintai jagoan kita ini yang kalau boleh dibilang sedikit bangoran. Konflik terjadi antara sesama wanita ini cantik ini yang saling cemburu membuat Tian Pek sakit kepala juga, belum lagi dengan kemunculan jago-jago yang datang dari Lam Hay yang sudah mengobrak abrik Bu Lim….
Bagaimana kelanjutan dari lima wanita cantik ini apakah mereka bisa mendapatkan cinta Tian Pek dan dapat hidup berdampingan ?…. Belum lagi wanita yang memimpin jago-jago dari Lam Hay yang bernama Lam-hay-liong li yang naga-naganya menyukai juga sang jagoan kita ini…..Buku yang ada saat ini berupa ebook.
Hikmah Pedang
English : Swordman Journey
Judul Asli: Wu Qing Bi Jian
Karya : Khu Lung / Disadur : Gan KL
English : Swordman Journey
Judul Asli: Wu Qing Bi Jian
Karya : Khu Lung / Disadur : Gan KL
Apa jadinya jikalau sebuah Kitab yang berisikan gambar-gambar porno/cabul ternyata adalah kitab So-kut-siau-hun-thian-hud-pit-kip (Kitab pusaka Buddha pengunci tulang dan penggetar sukma) yang berisikan sebuah ilmu sakti. Kitab yang isinya hanya sebuah buku yang isinya bergambar wanita telanjang ini ternyata bisa membuat setiap orang tak terkecuali yang melihatnya bisa terangsang sampai sampai kehilangan kendali.
Ketika tersekap orang disebuah gua yang gelap tanpa disengaja Tian Pek bisa memecahkan rahasia kitab So-kut-siau-hun-thian-hud-pit-kip ini yang akan menjadi modalnya dalam menuntut balas atas kematian ayahnya.
Ayahnya yang adalah pentolan dari Kanglam-jit-hiap (7 pendekar dari Kang lam) dikeroyok 5 orang saudara angkatnya gara-gara persoalan harta karun yang mereka dapatkan. Ke empat saudara angkatnya kini sudah terkenal sebagai 4 keluarga besar dunia persilatan yang memiliki jago-jago sakti.
Sebuah dilemma besar terjadi tatkala anak-anak gadis musuh besarnya itu mencintai jagoan kita ini yang kalau boleh dibilang sedikit bangoran. Konflik terjadi antara sesama wanita ini cantik ini yang saling cemburu membuat Tian Pek sakit kepala juga, belum lagi dengan kemunculan jago-jago yang datang dari Lam Hay yang sudah mengobrak abrik Bu Lim….
Bagaimana kelanjutan dari lima wanita cantik ini apakah mereka bisa mendapatkan cinta Tian Pek dan dapat hidup berdampingan ?…. Belum lagi wanita yang memimpin jago-jago dari Lam Hay yang bernama Lam-hay-liong li yang naga-naganya menyukai juga sang jagoan kita ini…..Buku yang ada saat ini berupa ebook.
Disebuah tempat yang berpemandangan sangat indah dibukit Eng tong coa, berdiri belasan orang kakek bertubuh kekar. Mereka semua adalah ketua dari perguruan kenamaan serta mempunyai nama besar dalam dunia persilatan, tapi saat itu semuanya berdiri tenang disitu sambil melelehkan air mata bercampur darah.
Apakah kawanan jago lihai ini telah mengalami suatu tragedy yang memedihkan hati?
Mengapa mereka mengucurkan air mata bercampur darah…..?
Tidak! Mereka bukan sedang menangis, tapi nyawa mereka telah melayang meninggalkan raganya. Tempat yang mematikan persis diatas mata, diantara cucuran darah tampak dua butir kedele menancap dalam dalam disana.
Hanya saja mayat-mayat itu tidak roboh ketanah seolah-olah mereka tak rela untuk mati, sukma mereka seolah-olah tak mau buyar. Sekalipun pemandangan yang aneh, keji dan misterius ini Belum bisa dibilang sebagai suatu pemandangan luar biasa, paling tidak belum pernah terjadi sebelum ini….
Peristiwa aneh ini baru diketahui orang sebulan kemudian, dunia persilatan segera dibuat gempar. Tak seorangpun tahu mengapa tokoh-tokoh silat yang berdiam tersebar disegala penjuru dunia persilatan ini bisa berkumpul semua disitu? Tentu saja tiada yang mengetahui siapa pembunuhnya.
Yang membuat orang lebih keheranan adalah tidak ditemukannya tanda-tanda perlawanan dari kawanan tokoh sakti yang berilmu silat tinggi ini, ataukah mereka rela dirinya dibantai orang? Berita pembunuhan ini tersebar diseluruh negeri dalam waktu singkat, menyusul kemudian peristiwa pembunuhan dengan senjata kedelepun berlangsung disetiap wilayah.
Nyawa demi nyawa melayang meninggalkan raga. Perasaan ngeri dan ciut makin pula mencekam perasaan tiap umat persilatan. Maka para jago dari golongan putih dan hitam pun bersama-sama menyebar kartu undangan Bu lim tiap untuk mengundang segenap umat persilatan agar merundingkan persoalan ini, serta menyelidiki siapakah pembunuh keji itu.
Oleh karena tak ada yang tahu identitas pembunuhnya sedang pembunuh tersebut gemar membunuh orang dengan memakai kacang kedele, maka orangpun menyebutnya dengan
Darah Ksatria merupakan karya Gu Long. Gan K. H. menerjemahkan cerita silat ini dengan judul Harkat Pendekar.
Menurut penilaian orang, dalam tiga ratus tahun ini, orang yang paling beruntung di dunia Kang-ouw adalah putera sulung keluarga Toan di Kim-tan, Toan Giok. Di Kim-tan, keluarga Toan adalah keluarga ternama. Di dunia Kang-ouw, keluarga Toan juga merupakan keluarga persilatan yang termasyur.
Walaupun ilmu golok yang diwariskan turun-temurun dalam keluarga itu bersifat lembut dan serasi, tanpa menggunakan racun atau cara-cara licik lainnya, tapi ilmu tenaga dalam mereka amat murni dan mendalam. Juga luar biasa. Dan karena itu, persis seperti sifat Toan Giok sendiri, ilmu golok mereka tidak membangkitkan perasaan takut di hati orang lain, tapi menimbulkan perasaan hormat.
Senjata warisan keluarga itu, Bik-giok-to (Golok Kemala), juga termasuk senjata pusaka. Golok itu mempunyai riwayat yang hebat dalam sejarah persilatan. Tapi kisah yang akan kita ceritakan ini tentu saja bukan mengenai Bik-giok-to.
Di dunia Kang-ouw, juga ada sebuah mustika yang disebut Bik-giok-je (Tusuk Konde Kemala). Bila Bik-giok-to membawa pemiliknya kepada nasib baik dan kemakmuran, Bik-giok-je ini justru membawa kemalangan dan bencana.
Menurut cerita, siapa pun yang memiliki Bik-giok-je ini, suatu bencana tentu akan segera menimpa dirinya.
Menurut cerita itu juga, setiap pemiliknya akan mengalami kematian yang tragis, tanpa terkecuali.
Di dunia Kang-ouw, banyak beredar cerita dongeng yang berhubungan dengan Bik-giok-je. Ada yang lebih mirip mitos, penuh takhyul dan khayalan belaka. Tapi kisah kita ini juga bukanlah cerita tentang Bik-giok-je.
Kisah yang akan kita ceritakan sekarang adalah tentang Bik-giok-cu.
Apakah Bik-giok-cu itu? Apakah seorang manusia? Sejenis senjata? Sejenis pusaka? Atau semacam obat yang mujarab?
Pisau Terbang
Karya: Khu Lung
Disadur : Liang Y L / Adhi
Penerbit: SeeYan TjinDjin
Karya: Khu Lung
Disadur : Liang Y L / Adhi
Penerbit: SeeYan TjinDjin
Dahulu di jaman penuh kekerasan, jaman ketika tidak ada rasa aman; di dunia persilatan tiba-tiba muncul suatu senjata yang di sebut Hui To atau Pisau Terbang. Tidak ada yang tahu bagaimana bentuk dan modelnya, juga tidak ada orang yang bisa melukiskan kecepatan dan kekuatannya.
Dalam hati setiap orang, senjata ini dianggap sebagai senjata yang bisa melenyapkan kejahatan dan penindasan, sekaligus menjadi lambang kebenaran dan kehormatan. Kekuatannya sangat besar dan berwibawa; bila dia sudah beraksi, tidak satu pun musuh bisa menghalangi segala sepak terjangnya.
Kemudian setelah kekacauan mulai mereda, pisau terbang ini seperti ikut menghilang, seperti gelombang laut yang menghilang di samudera luas. Tapi siapa pun tahu, bila di dunia persilatan terjadi kekacauan kembali, pisau terbang ini akan segera muncul kembali; dia akan membawa kepercayaan dan harapan kepada setiap umat manusia.
Karya Lengkap Gu Long
|