Tujuannya: jalan agama itu yang membawa kebahagiaan dan kedamaian. Sayangnya, tujuan itu disajikan dengan gampangan dan sangat hitam-putih. Kedua orang tua Tiara (Gina Adriana) dan kakak-kakaknya, pada awal film ditunjukkan sebagai orang berada yang saleh. Tiba-tiba keluarga itu jadi berantakan. Tiba-tiba saleh kembali. Ketiba-tibaan ini juga menjadi mencolok, karena sutradara banyak sekali menggunakan suara Tiara untuk bercerita secara "off screen". Tiara lalu bersekolah ke Yogya. Saat kenaikan kelas --lagi-lagi tiba-tiba-- semua keluarganya mati terbakar.
Lalu muncul Yonardi (Pong Hardjatmo), calon dokter dan anak pakde tempat Tiara menginap. Yonardi ini tak punya karakter yang stabil. Ia mencintai Tiara, tapi karena ingin kaya, menghamili Yayuk (Nenny Triana). Dan tiba-tiba cerai, tanpa sebab-sebab jelas, kecuali sedikit penjelasan tentang egois dan keras kepala. Tiba-tiba lagi Tiara dapat beasiswa ke Amerika dan lulus, pulang dan mengajar di tempatnya kuliah setelah lulus SMA. Saat Yonardi meninggal karena sakit, Tiara diminta mengasuh anaknya. Ternyata Yayuk yang sudah kawin lagi dan cerai lagi, sudah bertobat dan ingin memelihara anaknya sendiri. Lalu datang tiba-tiba yang terakhir: Tiara dipindahkan ke Jakarta. Waktu ia menghadap atasannya, ternyata dialah pemuda yang di awal film sebenarnya ditaksirnya, tapi dihalangi oleh kakaknya yang berpandangan bahwa anak didikan Amerika itu brengsek. Maka bahagialah Tiara akhirnya.
P.T. TIGA SINA MUTIARA FILM |