Tampilkan postingan dengan label ATOK SUHARTO 1986-1994. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ATOK SUHARTO 1986-1994. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 Januari 2011

SI MANIS JEMBATAN ANCOL / 1994

SI MANIS JEMBATAN ANCOL

 
Film ini pernah dibuat Turino Djunaidy tahun 1973, lalu Atok Suharto membuatnya kembali, setelah sukses di serial TV-nya. Ini adalah kisah legenda, sampai sekarang orang mempertanyakan apakah benar dulunya ada Si Manis Jembatan Ancol? Perbedaannya tetap menyolok dari segi settingan film kalau kita mengingat kebaya ala Lenny Marlina dan baju sexy ala Diah Ermatasari. sosok yang satu manis dari segi aura yang terpancar, sedangkan versi lainnya manis dari segi kesexyan yang ditampilkan.

Dalam fersi film Atok sendiri adalah Mariam Si Manis Jembatan Ancol (Diah Permatasari) dan sahabatnya sesama mahluk halus, Karina (Ozy Syahputra) menyelamatkan Gilang (Ari Wibowo) yang arwahnya mereka temukan saat tubuhnya sedang koma di rumah sakit karena usaha pembunuhan oleh Iwan (Dicky Wahyudi). Melalui perjuangan yang kocak melawan sesama mahluk halus bernama Jin Volker (Udin Labu), nyawa Gilang akhirnya berhasil dikembalikan ke tubuhnya dan kembali hidup normal bersama kekasihnya, Nina yang akan direbut Iwan.
P.T. SORAYA INTERCINE FILM

DIAH PERMATASARI
OZY SYAHPUTRA
UDIN LABU
EMRI MARGONO
YULIETTA KULIT
TEGUH YULIANTO
DICKY WAHYUDI
ARI WIBOWO
NASIR
TILE
BO ABO

Versi Asli 

Dalam fersi legendanya adalah Si Manis Jembatan Ancol berangkat dari legenda tentang kisah tragis yang dialami Ariah, atau Arie, yang di kemudian hari dikenal sebagai Mariam. Legenda tentang penampakan sosok perempuan muda yang berkelebat di dekat Jembatan Ancol, Jakarta, sekarang, itu selalu dikaitkan dengan kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa di jalan raya menuju Tanjung Priok. Legenda itu hidup sejak awal abad ke-19, pada masa penjajahan Belanda di kota yang dulu bernama Batavia ini. ”Sejak zaman Belanda dulu di jalan raya Ancol itu sering terjadi kecelakaan yang memakan korban. Maka, di dekat situ dibangun pos polisi, juga sebuah kelenteng mini di selatan jalan,” tutur Ridwan Saidi (65), tokoh Betawi yang melakukan penelitian tentang legenda Ariah dari saksi-saksi hidup pada tahun 1955-1960.
Diceritakan, Ariah adalah seorang anak gadis Mak Emper yang tinggal di emper (paviliun) rumah seorang juragan kaya di Kampung Sawah Paseban. Saat Ariah berusia 16 tahun, si pemilik rumah naksir dan hendak memperistri Ariah. 

 
 
Tetapi, Ariah menolak. Alasannya, selain hanya akan menjadi selir, ada kakak perempuannya yang belum menikah. Ariah kemudian minggat, lari dari rumahnya. Dalam pelariannya, ia dipergoki Oey Tambahsia, seorang yang terkenal kaya raya di Batavia saat itu dan punya vila di kawasan Bintang Mas, Ancol sekarang. Oey juga dikenal sebagai ”maniak” yang suka mengoleksi perempuan muda. Oey lalu menyuruh dua centengnya, Pi’un dan Surya, untuk memburu Ariah. 

Gadis muda itu ditangkap dua centeng Oey di Bendungan Dempet dekat Danau Sunter yang waktu itu terkenal sangat angker. Pi’un dan Surya mendapat perlawanan sengit dari Ariah. Namun, akhirnya Ariah tewas di tangan kedua centeng tersebut. Jenazahnya dicampakkan di area persawahan, sekitar 400 meter dari Jembatan Ancol. Dalam catatan Ridwan Saidi, peristiwa itu terjadi pada 1817.
Sejak itu warga yang lewat di daerah itu mengaku acap melihat penampakan sosok gadis cantik berambut panjang. Banyak kecelakaan di sekitar Ancol dikaitkan dengan penampakan sosok tersebut. Di mata anggota Dewan Pakar Lembaga Kebudayaan Betawi ini, Ariah adalah sosok pahlawan karena mempertahankan kehormatan dirinya sebagai perempuan. Sosok serupa ia temukan pada diri Nyai Dasima yang tewas dibantai di dekat Jembatan Pejambon pada 1821. 

Bagaimana gambaran sosok Ariah alias Si Manis Jembatan Ancol? Yang jelas tidak seseksi Dyah Permata Sari, pemeran dalam sinetron Si Manis Jembatan Ancol. ^^;
Inilah kesaksian H Mohammad Husni (64), warga Kebon Jeruk, Jakarta, yang melukis sosok Ariah pada 2003 karena merasa seperti mendapatkan wangsit. ”Ariah itu seorang gadis biasa. Kalau disebut cantik, itu relatif. Kulitnya sawo matang, tingginya sekitar 160 cm. Rambutnya panjang, bajunya kebaya hitam berbintik-bintik biru. Matanya sedikit juling.” Ridwan Saidi menilai lukisan Husni paling mendekati citra tentang Ariah alias Si Manis Jembatan Ancol dibandingkan lukisan yang pernah dibikin pelukis lain. Husni menambahkan, pesan Ariah yang disampaikan lewat lukisan itu adalah bahwa dia adalah gadis biasa yang teraniaya. Bukan setan atau kuntilanak sebagaimana gambaran masyarakat selama ini.

PUTRI DUYUNG / 1985

PUTRI DUYUNG


Tintus seorang pelaut melihat putri cantik di tengah lautan. Kemudian ia ceritakan pada Tigor temannya, dan ia dianggap sedang melamunkan kekasihnya, Erna. 

Sesampai di darat, Tintus mendapatkan kenyataan pahit. Erna terbunuh oleh komplotan perampok. Tintus sangat terpukul dan berniat untuk balas dendam. Sementara itu di dalam laut, yang dilihat Tintus ternyata adalah putri duyung bernama Eva. Eva yang sempat melihat Tintus, tak dapat melupakan wajah Tintus, dan ingin sekali pergi ke darat untuk menemui Tintus. Sang Ratu Duyung memberi izin kepada Eva, asal berjanji untuk kembali ke laut. Sesampai di daratan, Eva yang cantik banyak mendapat gangguan para lelaki termasuk Herman dan kawan-kawan si pembunuh Erna. Tintus bertemu Eva, keduanyapun saling jatuh cinta. Mereka berdua berniat menumpas Herman dan komplotannya. Namun ketika Tintus hendak melamar Eva, putri ini mengatakan bahwa dunia manusia bukanlah dunianya. Mereka berpisah. Tintus dengan berat hati melepas Eva, kendatipun sadar memang Eva bukanlah jodohnya.
 

SI GONDRONG LAWAN BEK MARDJUK / 1990

SI GONDRONG LAWAN BEK MARDJUK


Bek Mardjuk (Emri Margono) berusaha membalas dendam kematian adiknya, Si Rombeng, yang dibunuh Si Gondrong (George Rudy). Maksud lain: tersingkirnya Si Gondrong, jagoan Kwitang itu, membuat Bek Mardjuk, jagoan Palmerah, tak punya saingan lagi dalam dunia persilatan di Betawi, Mulanya, Bek Mardjuk mengirim dua pembunuh bayaran, namun yang berhasil mereka bunuh hanya istri dan mertua Si Gondrong. 
 
Kemudian, kedua pembunuh bayaran ini berhasil dihabisi Si Gondrong. Begitu juga ketika Bek Mardjuk mengutus pembunuh berdarah dingin, Si Bewok (Atin Martino), yang kembali sudah menjadi mayat. Akhirnya, Bek Mardjuk turun tangan sendiri dan akibatnya mati di tangan Si Gondrong. Lihat juga "Si Gondrong" (1971).
 P.T. ANDALAS KENCANA

HESTI SYANI
GEORGE RUDY
MANDRA
LINA BUDIARTI
YURIKE PRASTICA
RINA HASSIM
HERU SUTANTO
GATOT SUBROTO
NASIR T
HERMAN PERMANA
ATIN MARTINO
ALI USMAN SAID

LANGGANAN / 1986

 

Karena ketampanan dan sopan santunnya,tidak ada yang mengira bahwa Mada (George Rudy) anggota komplotan penjahat. Ia mengajak Puji (Tetty Liz Indriati),pacarnya,untuk membangun rumah tangga baik-baik, tanpa tergantung dari hasil rampokan. 
 
Anjuran Puji untuk lepas dari dunia kejahatan tidak didengar Mada, justru menggarong toko emas. Dengan hasil menggarong itu Mada kawin dan menghilang bersama Puji, berjualan rokok dan gado-gado. Karena Mada menolak ajakan bergabung kembali komplotannya, Puji diculik. Mada dan Puji berhasil melumpuhkan kawan-kawannya, tapi mereka akhirnya ditangkap polisi.

P.T. BUDIANA FILM

TETTY LIZ INDRIATI
GEORGE RUDY
TUTY WASIAT
YENNY FARIDA
BARON HERMANTO
HERMAN PERMANA
ADVENT BANGUN
H.I.M. DAMSJIK
HARRY SUSANTO
YANA DIANA

PEREMPUAN MALAM / 1987

PEREMPUAN MALAM


Kisah seorang wanita yang hamil tapi pacarnya tidak mau bertanggung jawab, hingga ia putus asa, naik mobil kencang, kecelakaan dan meninggal. Arwahnya ternyata masih gentayangan dan jadi kuntilanak, yang lalu ingin balas dendam pada pacarnya dengan menerornya lebih dulu baru membunuhnya. Sang arwah kemudian minta kepalanya ditusuk paku agar tidak gentayangan lagi.
 P.T. VIRGO PUTRA FILM

SISKA WIDOWATI
GEORGE RUDY
WIEKE WIDOWATI
HARRY CAPRI
RUKMAN HERMAN
HERMAN PERMANA
ENDANG HIDAYAT
ANEN WIJAYA
CHERRY IVONNE

BUKIT BERDARAH / 1985

BUKIT BERDARAH

 
Kelompok pendaki gunung Pandawa Lima terdiri dari tiga mahasiswa dan dua mahasiswi. Mereka dikenal sebagai pecinta alam yang tangguh. Dalam suatu pendakian di sebuah gunung, mereka terperangkap sekelompok penjahat profesioanl yang menguasai pertambangan secara gelap. Kelompok ini juga banyak mempekerjakan wanita secara paksa. Kelompok Pendawa Lima dipaksa untuk menjadi buruh. Karena sulit melawan secara langsung, maka kelompok pendaki gunung itu menggunakan taktik untuk tetap menegakkan kebenaran dan hukum. Akhirnya mereka berhasil membongkar sindikat yang merugikan negara itu.
 P.T. BUDIANA FILM

ENNY BEATRICE
LIA HADI
GEORGE RUDY
BARON HERMANTO
WIEKE WIDOWATI
JOHAN SAIMIMA
ADVENT BANGUN
MUGI RAHAYU
BUDI PURBOYO
HERMAN PERMANA