A. HARRIS
Adalah seorang aktor yang terjun menjadi sutradara Indonesia. Film pertamanya yang Ia buat adalah "Oma Irama Penasaran" yang berhasil menarik perhatian penonton bioskop, film yang dibintangi oleh raja dangdut Rhoma Irama dan Yati Octavia. Kemudian Ia membuat film lagi berjudul "Penasaran" yang dibintangi oleh mantan ratu dangdut Elvy Sukaesih.
Harris, A.(Abdillah Harris) lahir di Jakarta 04 Agustus 1927, Sejak kecil Harris sudah gemar seni musik, seni suara dan seni foto. Tahun 1951 mulai menjadi penyanyi lagu-lagu melayu dan bergabung dengan orkes Sinar Medan 1948-1952. Salah satu lagu ciptaannya sempat tersohor di tahun 50-an adalah kudaku lari. Tahun 1952 pertama kali main film. Waktu dunia film Indonesia mengalami masa suram, Harris pergi ke malaysia dan membikin film disana sebagai penulis skenario dan sutradara. Namanya baru muncul kembali di tahun 1972 menjadi sutradara untuk beberapa film.
Dia adalah anak dari DAENG HARRIS, Aktor, dan pernah menyutradari satu film saja,
SETAN KUBURAN / 1975
SETAN KUBURAN / 1975
Daeng Harris
Daeng Harris bersama P.Ramle
Daeng Harris bersama Nona Asiah
Lahir di Ujung Pandang (sekarang Makassar), 10 Agustus 1911. Awalnya ia
adalah pemain sandiwara. Karir seninya di mulai di panggung sandiwara
Moon Light sekitar tahun 30-an. Karirnya di film sendiri bermula saat ia
bersama rombongan sandiwara Asmarandana yang di ikutinya tiba di
Singapura pada tahun 1939. Ketika itu ia di tawari untuk bermain dalam
film Ibu Bidjaksana produksi Chan’s & Christy film,
Singapura. Sejak saat itu ia kemudian tinggal di Singapura dan bermain
dalam sejumlah judul film diantaranya dalam film One Ninght in Singapore (1947).
Selanjutnya ia hijrah ke Kuala Lumpur, Malaysia sebagai aktor film. Karirnya di film terus melesat. Bahkan, di saat film Malaysia sedang berjaya di awal tahun 1950-an, dengan bintang utamanya kala itu P. Ramlee, honornya adalah nomor dua sesudah P. Ramlee. Sampai dengan tahun 1951, ia tercatat telah membintangi 21 judul film dan juga mampu mencetak nama besar sebagai pemeran komedi di Malaysia. Film yg pernah di bintanginya di Malaysia antara lain Pisau Beratjun (1948), Dewi Moerni (1949), Takdir Illahi (1949), Manusia Iblis (1950), Aloha (1950), Pulau Mutiara (1950), Terakhir Radja Sehari (1951), dll.
Tahun 1954, ia hijrah ke Jakarta. Ia kemudian bermain dalam film Hang Tuah produksi bersama antara produser Malaysia dan Indonesia, namun produksi film tersebut gagal. Ia kemudian mengisi kekosongan dengan tampil melawak di atas pentas. Penampilan pertamanya dalam film di Indonesia adalah dalam film Radja Karet dari Singapura (1954). Meski karirnya tidak secemerlang di Malaysia, namun ia tetap memilih menetap di Indonesia. Sampai tahun 1984, ia telah menyelesaikan sekitar 20-an film. Tak hanya berperan sebagai pemain, sesekali ia juga menjadi sutradara seperti dalam film Setan Kuburan (1975).
Film yang di bintanginya di Indonesia antara lain Bapak Bersalah (1955), Hari Libur (1957), Sesudah Subuh (1958), Desa yang Dilupakan (1960), Pandji Tengkorak (1972), Gitar Tua Oma Irama (1977), Modal Dengkul Kaya Raya (1978), Cubit Cubitan (1979), Goyang Dangdut (1980), Elang Maut (1984), dll.
Aktor, sutradara dan komedian Daeng Harris wafat di Jakarta, 12 Desember 1990.
Selanjutnya ia hijrah ke Kuala Lumpur, Malaysia sebagai aktor film. Karirnya di film terus melesat. Bahkan, di saat film Malaysia sedang berjaya di awal tahun 1950-an, dengan bintang utamanya kala itu P. Ramlee, honornya adalah nomor dua sesudah P. Ramlee. Sampai dengan tahun 1951, ia tercatat telah membintangi 21 judul film dan juga mampu mencetak nama besar sebagai pemeran komedi di Malaysia. Film yg pernah di bintanginya di Malaysia antara lain Pisau Beratjun (1948), Dewi Moerni (1949), Takdir Illahi (1949), Manusia Iblis (1950), Aloha (1950), Pulau Mutiara (1950), Terakhir Radja Sehari (1951), dll.
Tahun 1954, ia hijrah ke Jakarta. Ia kemudian bermain dalam film Hang Tuah produksi bersama antara produser Malaysia dan Indonesia, namun produksi film tersebut gagal. Ia kemudian mengisi kekosongan dengan tampil melawak di atas pentas. Penampilan pertamanya dalam film di Indonesia adalah dalam film Radja Karet dari Singapura (1954). Meski karirnya tidak secemerlang di Malaysia, namun ia tetap memilih menetap di Indonesia. Sampai tahun 1984, ia telah menyelesaikan sekitar 20-an film. Tak hanya berperan sebagai pemain, sesekali ia juga menjadi sutradara seperti dalam film Setan Kuburan (1975).
Film yang di bintanginya di Indonesia antara lain Bapak Bersalah (1955), Hari Libur (1957), Sesudah Subuh (1958), Desa yang Dilupakan (1960), Pandji Tengkorak (1972), Gitar Tua Oma Irama (1977), Modal Dengkul Kaya Raya (1978), Cubit Cubitan (1979), Goyang Dangdut (1980), Elang Maut (1984), dll.
Aktor, sutradara dan komedian Daeng Harris wafat di Jakarta, 12 Desember 1990.
SOSOK A. HARRIS
GOYANG DANGDUT | 1980 | A. HARRIS | Director | |
PENDEKAR TANGAN HITAM | 1977 | A. HARRIS | Director | |
PANDJI TENGKORAK | 1971 | A. HARRIS | Director | |
BENDI KERAMAT | 1988 | A. HARRIS | Director Composer | |
DJELITA | 1953 | CHAIDAR DJAFAR | Actor | |
TJURIGA | 1954 | NAWI ISMAIL | Actor | |
DUKUN ILMU HITAM | 1981 | A. HARRIS | Director | |
PERKASA ALAM | 1954 | M. ARIEF | Actor | |
ABIZARS | 1980 | A. HARRIS | Director | |
SENGSARA | 1955 | Actor | ||
TENDANGAN IBILIS | 1983 | A. HARRIS | Director | |
OMA IRAMA PENASARAN | 1976 | A. HARRIS | Director | |
ROSITA | 1953 | BAMBANG SUDARTO | Actor | |
ELANG LAUT | 1984 | A. HARRIS | Director | |
SONA ANAK SRIGALA | 1984 | A. HARRIS | Director | |
PENASARAN | 1977 | A. HARRIS | Director |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar