Ketika Merapi menunjukkan gejala yang berbahaya, dikirimlah ahli gunung
berapi Marta, juru potret Harto dan Suparto yang anak lurah. Meski agak
susah, diperoleh juga pemuda setempat Karmin sebagai pembantu. Dengan
selingan adanya pengacau yang memancing di air keruh, akhirnya penduduk
menyadari betapa pentingnya pekerjaan penelitian gunung itu.
P.F.N. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar