YO ENG SEK
Mendirikan Batavia motion picture bersama Wong Brothers. Sebagai produser di film Si Tjonat dengan Batavia Motion pictures miliknya (pemilik modal), dan ia suka membuat film yang menarik simpatik masyarakat cina. Tapi sayang hasilnya kurang menggembirakan. Setelah membuat film Si Tjonat, Batavia Motion Picture bubar.
Membangun kembali Batavia Motion Picturenya dengan sedikit rombakan, ia memilih cerita silat Poei Sie Giok Pa Tay, yang diambil dari cerita Tiongkok yang terkenal. Film ini dibuat untuk membangkitkan semangat mempelajari ilmu silat yang sangat penting bagi anak muda. Dan film ini mengikuti film-film yang dihasilkan The Teng Chun dan tidak berhasil. Ternyata bukan asal cerita action saja dari cerita Tiongkok yang bisa laku, tetapi sudah mulai pembuatan dengan tehnik dan trik kamera yang canggih. Apa lagi sudah ada perang ilmu yang hebat dalam cerita-ceritanya. Tetapi tehnik pembuatan canggih itulah yang penonton suka.
Lalu setelah fakum lama, ia kembali lagi dengan mendirikan perusahaan Star Film Company, bersama Cho Chin dari Sanghai. Dua film yang dihasilkan produksi ini disutradarai oleh Yo Eng Sek ,Pah Wongso Pendekar Boediman 1940 dan Tjioeng Wanara 1941. Tjioeng Wanara adalah cerita Sunda yang ditulis oleh R.Ariffien.
TJIOENG WANARA | 1941 | YO ENG SEK | Director |
PAH WONGSO PENDEKAR BOEDIMAN 1940 |
Berawal dari melihat kesuksesan The Teng Chung dengan JIF-nya, maka Yo Eng Sek pemilik toko Populer di Pasar Baru no 39 Batavia ini dan mantan kompanyon dengan Wong membuat film Si Tjonat 1929.
Mendirikan Batavia motion picture bersama Wong Brothers. Sebagai produser di film Si Tjonat dengan Batavia Motion pictures miliknya (pemilik modal), dan ia suka membuat film yang menarik simpatik masyarakat cina. Tapi sayang hasilnya kurang menggembirakan. Setelah membuat film Si Tjonat, Batavia Motion Picture bubar.
Membangun kembali Batavia Motion Picturenya dengan sedikit rombakan, ia memilih cerita silat Poei Sie Giok Pa Tay, yang diambil dari cerita Tiongkok yang terkenal. Film ini dibuat untuk membangkitkan semangat mempelajari ilmu silat yang sangat penting bagi anak muda. Dan film ini mengikuti film-film yang dihasilkan The Teng Chun dan tidak berhasil. Ternyata bukan asal cerita action saja dari cerita Tiongkok yang bisa laku, tetapi sudah mulai pembuatan dengan tehnik dan trik kamera yang canggih. Apa lagi sudah ada perang ilmu yang hebat dalam cerita-ceritanya. Tetapi tehnik pembuatan canggih itulah yang penonton suka.
Lalu setelah fakum lama, ia kembali lagi dengan mendirikan perusahaan Star Film Company, bersama Cho Chin dari Sanghai. Dua film yang dihasilkan produksi ini disutradarai oleh Yo Eng Sek ,Pah Wongso Pendekar Boediman 1940 dan Tjioeng Wanara 1941. Tjioeng Wanara adalah cerita Sunda yang ditulis oleh R.Ariffien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar