Inem (Doris Callebaute) sudah menjadi nyonya besar dana kaya, tetapi suaminya ada di luar negeri. Inem termasuk orang yang dermawan. Selain menyumbang rumah sakit jiwa,ia juga mencoba mengangkat harkat para pembantunya. Setiap pagi Inem melakukan senam dengan mereka. Ia juga membagikan motor kepada mereka. Penulis naskah ingin mengangkat film ini melalui keberhasilan nama Inem pada "Inem pelayan sexy".
NEWS
14 Januari 1978
Inem yang lain
INEM NYONYA BESAR Cerita & Skenario: Setiady Tryman Sutradara: Mochtr Sumodimejo Produksi: PT Bhaskara Indh Cine Prodtion. INEM adalah sebuah nama. Sekaligus, gambaran dari sosok kehidupan pelayan. Ia cantik dan sexy. Ia bisa mencemoohkan perilaku pembantu. Juga keluarga pala majikan. Ia adalah Inem yang memakai baju komedi yang pas dalam Inem Pelayan Sexy karya Nya'Abbas Akub. Kini Inem (masih diperankan oleh Dris Callebaut) bukan potret diri seorang pembantu rumah tangga lagi. Ia sudah jadi majikan yang menghuni rumah gedong dengan selusin pelayan. Ia dijuluki Inem Nyonya Besar. Kehidupan Lain Inem yang kini memakai baju majikan berubah, memang. Ia bukan lagi Inem yang menggelitik dan bisa mencemooh. Sutradara Mochtar Sumodimejo giat, menggiring Inem ke dalam kehidupan yang lain. Inem sekarang tak lagi berpijak di bumi yang nyata. Bagaimana seorang yang bernama Inem bisa jadi nyonya gedongan? Ini tak sempat difikirkan oleh Mochtar Sumodimejo. Pokoknya ini nama sudah dipopulerkan oleh Nya' Abbas Akup. Ia tinggal pakai. Inem memang masih digambarkan Mochtar Sumodimejo sebagai seorang yang dermawan. (Ingat, bagaimana Inem membuka kalung hadiah pernikahannya dengan pedagang besar Jalal untuk dompet amal dalam Inem Pelayan Sexy). Tapi kini orang tak pernah tahu dari mana sumber bagi kedermawanan itu. Kecuali dalam satu kalimat yang menyebut bahwa suaminya sedang berada di luar negeri, namun penonton tak pernah tahu mata pencaharian keluarga Inem. Adakah Inem masih jadi Nyonya Jalal? Ataukah orang lain? Tidak jelas dan tergambar dalam cerita. Inem Nyonya Besar diawali oleh Mochtar Sumodimejo dengan menampilkan kedermawanan diri sang tokoh pada peresmian sebuah Rumah Sakit Jiwa yang dibantunya. Setelah itu ia gaib dari cerita. Kecuali wajah Doris Callebaut. Selanjutnya, Mochtar Sumodimejo asyik bermain-main dengan sejumlah penghuni rumah sakit jiwa itu.
Mencoba memancing ledakan tawa penonton? Maunya memang kesana. Tapi cara yang dipakainya terasa kuno, kasar, dan tidak lucu. Menggelitik penonton dengan menampilkan keganjilan gerak tubuh yang dibuat-buat adalah resep rutin dalam film komedi buatan Indonesia. Masalannya: sampai berapa lama para pembeli karcis bisa menahan kebosanan menyaksikan tingkah polah yang terus diulang-ulang itu? Ratmi B.29 Dari tangan Mochtar Sumodimejo, yang sempat mengecap pendidikan film di Moskow, kita sebenarnya bisa mengharap lahirnya tontonan yang lumayan. Tapi ternyata yang ditampilkannya tak lebih dari suatu pengulangan dari itu ke itu juga. Agaknya bisa dikatakan bahwa Inem Nyonya sesar banyak tertolong oleh berita kematian Ratmi B-29 - salah seorang pemain film ini - yang dipakai sebagai iklan. Publikasi besar-besaran yang dilakukan oleh sang produser, juga memegang pesanan yang tak kecil. Herry Komar
P.T. BHASKARA INDAH CINE FILM |
DORIS CALLEBAUTE EDDY GOMBLOH GATOT SUBROTO ENNY KUSRINI SYAMSU RATMI B-29 SUBUR SURYADI AEDY MOWARD KARDJO AC-DC LAILA SARI ISKANDAR TATIEK WARDIONO |
NEWS
14 Januari 1978
Inem yang lain
INEM NYONYA BESAR Cerita & Skenario: Setiady Tryman Sutradara: Mochtr Sumodimejo Produksi: PT Bhaskara Indh Cine Prodtion. INEM adalah sebuah nama. Sekaligus, gambaran dari sosok kehidupan pelayan. Ia cantik dan sexy. Ia bisa mencemoohkan perilaku pembantu. Juga keluarga pala majikan. Ia adalah Inem yang memakai baju komedi yang pas dalam Inem Pelayan Sexy karya Nya'Abbas Akub. Kini Inem (masih diperankan oleh Dris Callebaut) bukan potret diri seorang pembantu rumah tangga lagi. Ia sudah jadi majikan yang menghuni rumah gedong dengan selusin pelayan. Ia dijuluki Inem Nyonya Besar. Kehidupan Lain Inem yang kini memakai baju majikan berubah, memang. Ia bukan lagi Inem yang menggelitik dan bisa mencemooh. Sutradara Mochtar Sumodimejo giat, menggiring Inem ke dalam kehidupan yang lain. Inem sekarang tak lagi berpijak di bumi yang nyata. Bagaimana seorang yang bernama Inem bisa jadi nyonya gedongan? Ini tak sempat difikirkan oleh Mochtar Sumodimejo. Pokoknya ini nama sudah dipopulerkan oleh Nya' Abbas Akup. Ia tinggal pakai. Inem memang masih digambarkan Mochtar Sumodimejo sebagai seorang yang dermawan. (Ingat, bagaimana Inem membuka kalung hadiah pernikahannya dengan pedagang besar Jalal untuk dompet amal dalam Inem Pelayan Sexy). Tapi kini orang tak pernah tahu dari mana sumber bagi kedermawanan itu. Kecuali dalam satu kalimat yang menyebut bahwa suaminya sedang berada di luar negeri, namun penonton tak pernah tahu mata pencaharian keluarga Inem. Adakah Inem masih jadi Nyonya Jalal? Ataukah orang lain? Tidak jelas dan tergambar dalam cerita. Inem Nyonya Besar diawali oleh Mochtar Sumodimejo dengan menampilkan kedermawanan diri sang tokoh pada peresmian sebuah Rumah Sakit Jiwa yang dibantunya. Setelah itu ia gaib dari cerita. Kecuali wajah Doris Callebaut. Selanjutnya, Mochtar Sumodimejo asyik bermain-main dengan sejumlah penghuni rumah sakit jiwa itu.
Mencoba memancing ledakan tawa penonton? Maunya memang kesana. Tapi cara yang dipakainya terasa kuno, kasar, dan tidak lucu. Menggelitik penonton dengan menampilkan keganjilan gerak tubuh yang dibuat-buat adalah resep rutin dalam film komedi buatan Indonesia. Masalannya: sampai berapa lama para pembeli karcis bisa menahan kebosanan menyaksikan tingkah polah yang terus diulang-ulang itu? Ratmi B.29 Dari tangan Mochtar Sumodimejo, yang sempat mengecap pendidikan film di Moskow, kita sebenarnya bisa mengharap lahirnya tontonan yang lumayan. Tapi ternyata yang ditampilkannya tak lebih dari suatu pengulangan dari itu ke itu juga. Agaknya bisa dikatakan bahwa Inem Nyonya sesar banyak tertolong oleh berita kematian Ratmi B-29 - salah seorang pemain film ini - yang dipakai sebagai iklan. Publikasi besar-besaran yang dilakukan oleh sang produser, juga memegang pesanan yang tak kecil. Herry Komar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar