Film ini dibuat disaat lagi ramai-ramainya orang pergi ke dukun untuk kesehatan dan permintaan yang macam-macam hingga yang tidak masuk akal sama sekali. Dalam persoalan ini, dukun dianggap sebagai penjahat penipuan. Tetapi masyarakat kita masih tetap percaya akan dukun, karena budaya mistik dalam sejarah kita cukup mengakar dalam kehidupan. Karena itu untuk hal ini film dibuat dengan menampilkan Bing Slamet yang ngetop saat itu.\
Ini termasuk serial Bing Slamet selain Koboi Cengeng, (NYaa Abbas) Setan Jalanan, (Hasmanan). Mengkaikan Motinggo dengan kesusastraan dengan banyak membuat cerita komedi, yang mendapat ilham dari komedi Anton Chekov tidaklah jelek. Anehnya diantara serial Bing Slamet. Koboi Cengeng, Setan Jalanan, Ambisi, ini adalah serial Bing Slamet yang paling jelek. Seharusnya dengan mengambil tema perdukunan, dan seringnya Motinggo dalam menulis cerita komedi dengan pemain kwartet Jaya, seharusnya bisa lebih segar. Ternyata Motinggo terjebak pada kamauan Kwartet Jaya pelawak tersebut. Sehingga apa yang ada dalam film hanyalah pengulangan dalam Kwartet Jaya di TV saja. Dari segi tema, Hasmanan yang mengambil kebut-kebutan di ibu kota, dan Motinggo perdukunan, maka keduanya boleh bangga dengan tema Antri perdukunan dan anti klenik. Tetapi dalam anti perdukunan, dan dukun yang dihancurkan, nampaknya sia-sia, sebab yang dibikin Motinggo lebih kurang cumalah dukun menurut imajinasi orang kota, yang sebahagian besar hidupnya diatur oleh Dokter praktik umum.
Untuk menyembunyikan identitasnya sebagai penjahat, Bing Slamet menyamar menjadi dukun. Eddy Sud seorang mahasiswa pemalas minta jimat supaya lulus begitu juga Ateng pengusaha rambut membutuhkan modal serta Iskak seorang pembantu yang ingin memperbaiki nasib.
Ateng dan Iskak ternyata sama-sama menaruh hati pada Vivi dan sama-sama datang ke dukun agar berhasil. Ternyata ramuan yang diberikan justru diminum oleh pembantunya, Ratmi sehingga sang pembantu ini yang jatuh cinta. Dari kejadian ini baru diketahui sang dukun adalah palsu.
Ini termasuk serial Bing Slamet selain Koboi Cengeng, (NYaa Abbas) Setan Jalanan, (Hasmanan). Mengkaikan Motinggo dengan kesusastraan dengan banyak membuat cerita komedi, yang mendapat ilham dari komedi Anton Chekov tidaklah jelek. Anehnya diantara serial Bing Slamet. Koboi Cengeng, Setan Jalanan, Ambisi, ini adalah serial Bing Slamet yang paling jelek. Seharusnya dengan mengambil tema perdukunan, dan seringnya Motinggo dalam menulis cerita komedi dengan pemain kwartet Jaya, seharusnya bisa lebih segar. Ternyata Motinggo terjebak pada kamauan Kwartet Jaya pelawak tersebut. Sehingga apa yang ada dalam film hanyalah pengulangan dalam Kwartet Jaya di TV saja. Dari segi tema, Hasmanan yang mengambil kebut-kebutan di ibu kota, dan Motinggo perdukunan, maka keduanya boleh bangga dengan tema Antri perdukunan dan anti klenik. Tetapi dalam anti perdukunan, dan dukun yang dihancurkan, nampaknya sia-sia, sebab yang dibikin Motinggo lebih kurang cumalah dukun menurut imajinasi orang kota, yang sebahagian besar hidupnya diatur oleh Dokter praktik umum.
Untuk menyembunyikan identitasnya sebagai penjahat, Bing Slamet menyamar menjadi dukun. Eddy Sud seorang mahasiswa pemalas minta jimat supaya lulus begitu juga Ateng pengusaha rambut membutuhkan modal serta Iskak seorang pembantu yang ingin memperbaiki nasib.
Ateng dan Iskak ternyata sama-sama menaruh hati pada Vivi dan sama-sama datang ke dukun agar berhasil. Ternyata ramuan yang diberikan justru diminum oleh pembantunya, Ratmi sehingga sang pembantu ini yang jatuh cinta. Dari kejadian ini baru diketahui sang dukun adalah palsu.
P.T. SAFARI SINAR SAKTI FILM
BING SLAMET EDDY SUD ISKAK ATENG VIVI SUMANTI RATMI B-29 SLAMET HARTO UDJANG BISSU HAMIDY T. DJAMIL |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar