Kamis, 03 Februari 2011

ATENG BIKIN PUSING / 1977



Ini adalah film Ateng yang cukup baik mainnya diluar dia sebagai pelawak. Film ini tidak melulu masalah humor, tetapi ada rasa kesedihan yang mendalam percintaan Ateng dengan pujaannya. Film ini ibarat cinta bertepu sebelah tangan. Sedangkan Humor hanya pada adegan Ateng dan temannya (sebenarnya pembantunya yang sudah dianggap sebagai teman, yaitu Iskak).

Walau sudah berusia 21 tahun, Ateng seorang anak yang pikirannya serta pertumbuhannya amat lamban, lantaran itu oleh neneknya ia sangat dimanjakan. Semua permintaan Ateng dipenuhi, sampai-sampai hal yang aneh-aneh dan tidak masuk akal. Iskak, pembantu yang khusus didatangkan dari desa buat menjaga Ateng, pada suatu ketika malah dapat menyala gunakan keakraban Ateng terhadapnya. Ia memperoleh sebuah skuter yang dituntut Ateng dari bapaknya.

Di bungalau kepunyaan keluarga Ateng itu, suatu hari datang menginap seorang hartawan, yang serta merta menjadi sobat karib Ateng & Iskak. Karena sering-sering main disana, Iskak dituduh mencuri sebuah arloji yang harganya cukup mahal milik sanga hartawan. Ia diusir oleh nenek, Ateng yang merasa tersinggung oleh dugaan Iskak bahwa boleh jadi Ateng yang silap, mengambil benda berharga itu.

Sepeninggal Iskak, Ateng yang tidak cerdas, riasu sekali. Malah pada suatu hari berlaku nekad, tidak mau turun dari menara air dan mengancam akan melompat kalau ada orang yang naik menjemputnya. Untunglah sang hartawan dapat akal, ia buru-buru mencari Iskak dan mengajaknya kembali.

Tidak segera Ateng mau turun, begitu nampak Iskak datang, tetapi dengan kata-kata manis dan bujukan sang pembantu akhirnya Ateng menyerah mau dijemput diatas menara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar