Lawar (Teddy Purba) adalah lelaki berwajah buruk dan berpenyakitan. Karena dianggap mengganggu ketenteraman, ia dibenci dan diusir oleh orang kampungnya. Lawar meninggalkan kampung halamannya dan dalam perjalanannya tersesat ke sebuah gua. Di situ bersarang raksasa jadi-jadian, yang mau menyantap isi perut Lawar. Raksasa itu ditegur oleh raja penghuni gua. Dalam keadaan setengah sadar, Lawat mendengar suara gaib akan adanya pertolongan dari roh kalong. Maka datanglah tengkorak kalong memasuki tubuh Lawar. Keinginannya berwajah ganteng dan berilmu gaib akan terpenuhi jika ia mematuhi apa yang didengarnya. Maka dengan ilmunya ia menghancurkan musuh-musuhnya. Ia juga bertemu dengan Ratih (Alicia Djohar), gadis idaman. Berbagai keinginan terpenuhi, karena ia bisa terbang. Di atas jalan Thamrin, Jakarta, sekalipun.
Ya Tuhan. Saya sudah melihat ratusan film Indonesia, tapi saya selalu terkejut dengan apa yang masih bisa saya temukan. Semacam film drakula indonesia, tapi jangan bandingkan dengan produksi barat. Hanya adegan Lawar dalam wujud kelelawar yang terbang di luar jendela Ratih lalu masuk ke kamar tidur dalam wujud manusia yang sedikit mengingatkan kita pada film Hammer lama. Yang agak lucu tentunya adalah topeng ketika Lawar masih setengah manusia dan setengah kelelawar. Ada juga beberapa darah dan darah kental ketika Lawar membunuh beberapa orang (termasuk pembunuhan di kamar mandi !!!). Tak terkalahkan juga pertarungan Lawar dengan penyihir bayaran. Pertama memunculkan penyihir satu sakelar yang berubah menjadi ular, lalu kelapa, yang berubah menjadi tengkorak !!! , tetapi ketika itu tidak berhasil, dia membuat zombie keluar dari kuburan. Tapi ini pun dihancurkan oleh Lawar (kepala dan bagian tubuh robek dan tubuh meledak).
Baik juga adegan saat Lawar dan Ratih terbaring di ranjang dan bercinta lalu kalian lihat ada dua kelelawar yang saling berdekatan. Dan ketika Lawar dan Ratih bergandengan tangan melintasi Jakarta, film tersebut malah memiliki momen romantis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar