JAYAPRANA
Ketika Kerajaan Buleleng bermusuhan dengan Kerajaan Karang Asem, Raja Buleleng menghimpun kekuatan dengan mengumpulkan putra-putra Buleleng sebagai prajurit. Diantara mereka yang paling menonjol adalah Jayaprana. Karena dialah yang berhasil mengalahkan Raja Karang Asem. Maka Jayaprana dinobatkan sebagai Panglima Perang. Keberhasilan Jayaprana membuat irihati IG Wayan Merta, maka ia berniat membunuhnya. Dalam pesta pengangkatan Jayaprana, Raja terkesima dengan kecantikan seorang penari bernama Layonsari. Raja tidak mengetahui bahwa Layonsari adalah kekasih Jayaprana. Masalah ini kemudian dijadikan siasat oleh IG Wayan Merta untuk bersekongkol dengan Raja untuk membunuh Jayaprana.
Dibuatlah keonaran berupa perampokan, kemudian Jayaprana ditugaskan untuk menumpas para perampok. Dalam kesempatan ini Raja kemudian merayu Layonsari untuk dijadikan permaisuri, tetapi ditolak oleh layonsari. Jayaprana akhirnya mengetahui ternyata perampokan itu hanya sebuah sandiwara. Sebagai ksatria, Jayaprana siap untuk dibunuh karena menolak menyerahkan kekasihnya. Menjelang kematian Jayaprana, Layonsari yang melihat kejadian itu lalu mengambil keris yang menancap di dada kekasihnya, untuk bunuh diri dekat dengan Jayaprana.
P.T. INEM FILM |
JOHAN SAIMIMA SITA G YAN BASTIAN KAMSUL CHANDRAJAYA B.Z. KADARYONO BUDIONO DELSY SYAMSUMAR TIEN KADARYONO |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar