DI BALIK KELAMBU
FULL MOVIE
Film ini mengisahkan tentang Hasan (Slamet Rahardjo), anak menantu Abah (Maruli Sitompul). Diceritakan bahwa Abah sangat tidak bahagia dengan Hasan karena dia membandingkannya dengan anak menantunya yang lain, Bakri (August Melasz) yang kaya dan mempunyai pabrik. Keadaan menjadi lebih buruk ketika karena Hasan dan Nurela (Christine Hakim) istrinya masih tinggal di paviliun ibu mertua Hasan. Dari sinilah masalah mereka mulai timbul sepanjang cerita.
NOTE: Pada periode ini, Teguh sangat dekat dengan problem masyarakat yang ada di sekitarnya. Gaya penyutradaraannya terasa lebih sederhana dan menghindari pendekatan romantis. Konflik ceritanya berjalan realistis karena digarap secara pendekatan semi dokumenter. Pada periode ini, para pemain mendapat porsi lebih luas dalam berkreasi. Berbeda dengan gaya penyutradaraan tahun tujuh-puluhan yang cenderung membentuk pemain secara ketata dan jika perlu menirukan gesture dan ekspresi yang dicontohkan. Teguh nampak lebih matang dalam penyutradaraan.
News
Dengan judulnya yang komersial, plus adegan ranjang yang cukup panjang dan sedikit erotis, film ini sama sekali tidak menjajakan barang dagangan murahan. Sebaliknya lewat gambar-gambar yang matang dan editing yang ketat, Di Balik Kelambu terasa unik. Ia berhasil merampas segenap perhatian untuk sebuah tema yang sebetulnya kurang meyakinkan, yakni konflik menantu lawan bapak mertua dalam setting Jakarta yang sangat tidak spesifik Jakarta. Penonton yang waspada akhirnya akan mengetahui bahwa sutradara bukan memfilmkan drama rumah tangga tapi mendramatisasi cekcok keluarga. Kendati demikian Teguh tetap mempesona. Penonton terpikat bukan karena simpati pada tokoh Leila atau Hasan, tapi karena gambar-gambar yang menjerat, menggebu, dan menyeru-nyeru. Christine Hakim, dan hampir semua pemain, tampil dengan baik. Namun penokohan yang dipercayakan pada mereka terbatas untuk pengembangan kemampuan berperan. Penyutradaraan Teguh sepenuhnya terserap untuk gaya dan pemotretan bagus, bukan mewakili penuturan cerita dalam segala dimensinya. Seluruh unsur telah dikerahkan untuk penyampaian sebuah gaya, sebuah ekspresi, hingga kreativitas terpusat di sana. Di luar gaya itu, film ini boleh dipujikan untuk editing yang ditangani secara meyakinkan oleh George Kamarullah.
News
Dengan judulnya yang komersial, plus adegan ranjang yang cukup panjang dan sedikit erotis, film ini sama sekali tidak menjajakan barang dagangan murahan. Sebaliknya lewat gambar-gambar yang matang dan editing yang ketat, Di Balik Kelambu terasa unik. Ia berhasil merampas segenap perhatian untuk sebuah tema yang sebetulnya kurang meyakinkan, yakni konflik menantu lawan bapak mertua dalam setting Jakarta yang sangat tidak spesifik Jakarta. Penonton yang waspada akhirnya akan mengetahui bahwa sutradara bukan memfilmkan drama rumah tangga tapi mendramatisasi cekcok keluarga. Kendati demikian Teguh tetap mempesona. Penonton terpikat bukan karena simpati pada tokoh Leila atau Hasan, tapi karena gambar-gambar yang menjerat, menggebu, dan menyeru-nyeru. Christine Hakim, dan hampir semua pemain, tampil dengan baik. Namun penokohan yang dipercayakan pada mereka terbatas untuk pengembangan kemampuan berperan. Penyutradaraan Teguh sepenuhnya terserap untuk gaya dan pemotretan bagus, bukan mewakili penuturan cerita dalam segala dimensinya. Seluruh unsur telah dikerahkan untuk penyampaian sebuah gaya, sebuah ekspresi, hingga kreativitas terpusat di sana. Di luar gaya itu, film ini boleh dipujikan untuk editing yang ditangani secara meyakinkan oleh George Kamarullah.
P.T. SUKMA PUTRA FILM
SLAMET RAHARDJO CHRISTINE HAKIM MARULI SITOMPUL RIMA MELATI NUNGKY KUSUMASTUTI SYLVIA WIDIANTONO SANDY SUWARDI HASSAN MARK SUNGKAR HELMY SUNGKAR SOFIA WD HENDRO DJAROT NUNUK CHAERUL UMAM |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar