Rabu, 26 Januari 2011

DAMARWULAN - MINAKJINGGO SEBUAH LEGENDA MAJAPAHIT / 1983



Di saat krisis Majapahit yang tengah menghadapi ancaman Adipati Blambangan, Minakjinggo (Harun Syarief), Damarwulan (Benny G. Rahardja) yang selalu diikuti dua punakawannya, Sabda Palon (Suroto) dan Naya Genggong (S. Djathi Kusumo), mengabdi di kerajaan Majapahit sesuai petunjuk kakek dan ibunya. Ia mengabdi di tempat pamannya sendiri, Patih Logender (Zainal Abidin), untuk mengurus kuda. Dalam pengabdiannya ia amat menderita, karena dua putra patih, Layang Seto (Awang Darmawan) dan Layang Kumitir (Pong Hardjatmo) sangat membencinya. Putri patih satu-satunya, Anjasmoro (Chintami Atmanegara) jatuh hati kepada Damarwulan sejak pertama bertemu.

Ancaman Blambangan makin gawat. Minakjinggo minta penyerahan Majapahit dan Ratu Kencana Wungu (Minati Atmanegara) jadi permaisurinya. Suatu malam, Ratu Kencana Wungu mendapatkan ilham bahwa seorang pemuda bernama Damarsasongko alias Damarwulan dapat mengalahkan Minakjinggo, Raja Blambangan. Maka ia minta Logender untuk mencari pemuda itu. Tentu tidak sukar mencarinya, cuma hal itu membuat dua anaknya iri hati. Diutuslah Damarwulan ke Blambangan. Sebelum pergi Damarwulan mengawini Anjasmoro dulu. Dengan bantuan Dewi Wahita (Wieke Widowati) dan Dewi Puyengan (Chetty Hawafara), istri Minakjinggo sendiri yang jatuh hati terhadap Damarwulan, akhirnya Damarwulan dapat memenggal kepala Minakjinggo dengan senjatanya sendiri Gada Besi Kuning, yang dicuri oleh Wahita.

Dalam perjalanan pulang, Damarwulan dihadang Layang Seto dan Layang Kumitir. Damarwulan yang dibuang ke jurang selamat berkat bantuan arwah ayahnya. Kemudian di hadapan Ratu Kencana Wungu terjadi keraguan: siapakah sebenarnya yang membunuh Minakjinggo? Maka sang Ratu minta Damarwulan diadu melawan Layang Seto dan Layang Kumitir. Sesuai dengan janji Ratu, kemenangan Damarwulan berhadiah naik tahta Majapahit dan memperistri Kencana Wungu.

Kesulitan belum berakhir. Kumitir atas petunjuk ayahnya bergabung dengan kerajaan lain yang hendak berontak. Seto merayu dua pendekar jago untuk bisa mengalahkan Damarwulan. Dua pendekar ini dipesan memang mencari Damarwulan karena dia itu saudaranya. Dalam duel antar saudara tadi, arwah ayah Damar muncul lagi melerai. Mereka lalu menyelesaikan para pemberontak yang menyerang istana Majapahit. Maka berakhirlah kisah pemuda tampan yang selalu beruntung dan disenangi perempuan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar