Mendapat kepercayaan dari Hasan (pamannya), Wijaya (Chatir Harro)
menghamburkan kekayaan untuk wanita penggoda, yang digelari si Konde
Cioda. Istri Wijaya, Sumarni (Titien Sumarni)tidak tahan dengan
kelakuan suaminya dan ia pun meninggalkan rumah. Rumah Hasan disita
akibat borosnya Wijaya. Hasan kembali dari Jepang lalu dan
menyelesaikan soal penyitaan. Karena telah menginsyafi kesalahan,
Wijaya kembali kepada Sumarni.
PEMBUAT FILM INDONESIA 1900-1992, Blog ini tentang pembuat film Indonesia, mulai dari Isu, peristiwa, sosok, dibalik layar, berita, bioskop, analisa, kritikus, undang-undang film, film negara, bintang film, sutradara, Cinematographer, produser, sosok yang berpengaruh, sang legend, aktor, aktris, perkembangan film Nasional, jadul, lawas, nostalgia, jaman, kejayaan, keemasan, mereka yang membuat film, penonton, situasi sosial saat itu, perjuangan, kemerdekaan, era Belanda, Jepang, fungsi film dll.
Tampilkan postingan dengan label RD. ARIFFIEN 1940-1965. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RD. ARIFFIEN 1940-1965. Tampilkan semua postingan
Senin, 07 Februari 2011
PENDJUAL KORAN / 1960
Makmur yang hidup hanya dengan neneknya, suatu hari harus mencari uang untuk mengobati neneknya yang sedang sakit. Maka jadilah ia penjual koran. Sambil berjualan ia melewati rumah dr Kartini. Maka ia bersiasat, setiap lewat rumah itu ia memberikan majalah pada Lily, adik dokter, tanpa mau dibayar. Akhirnya Lily dan kakaknya tahu bahwa nenek Makmur sakit. Mereka mengobati nenek hingga sembuh.
LIMAPULUH MEGATON / 1961
Hamid Arief dihalangi ibunya (Fifi Young) seorang janda, dalam bercintaan dengan Komalasari, yang juga dihalangi ayahnya (Rd Ismail), seorang duda. Alasan para orangtua tadi, mereka takut kesepian. Tahu-tahu Komalasari jatuh cinta dan menikah dengan Rd Mochtar, pemuda desa. Hamid pun kelimpungan, hingga ibunya bingung. Kepadanya lalu diperkenalkan gadis lain yang sama dan sebangun dengan Komalasari. Maka Hamid sembuh dan menikah juga. Pasangan Rd Mochtar-Komalasari goyah karena gadis lain, Mimi Mariani, alat penyelundup (Ots Ramelan). Untung ia cepat sadar. Komalasari tak mau terima lagi suaminya dan minta cerai. Sementara itu pasangan Hamid juga cerai. Maka Hamid dan Komalasari kembali membuka cinta lama dan membujuk orangtua masing-masing supaya meninggalkan kesendirian mereka.
TJENDRAWASIH FILM STUDIO
A. HAMID ARIEF KOMALASARI RD MOCHTAR FIFI YOUNG RD ISMAIL MIMI MARIANI OTS RAMELAN M. PANDJI ANOM KUNTJUNG |
MERATAP HATI / 1950
Pencipta lagu Kartono akhirnya menikahi biduanita Indrawati, walau mulanya cuma karena dituduh menyeleweng oleh Sabaryati, istrinya. Maka Sabaryati hidup menderita bersama anaknya, Nurjoyo. Awalnya Kartono dan Indrawati berkecukupan, meski hanya mengandalkan lagu-lagu ciptaan belaka. Kemudian karya Kartolo tidak lagi disukai masyarakat, hingga ia berusaha mencari pekerjaan lain. Karena selalu gagal, lantas Indrawati yang bekerja, tetapi terbawa "arus", sehingga Kartono meninggalkannya. Belasan tahun dibutuhkan Kartono untuk kembali ke istri lama, Sabaryati dan anak mereka Nurjoyo yang pandai main piano.
THUNG NAM FILM COY
RD ENDANG SUTRISNI FIFI YOUNG TURINO DJUNAIDY |
KONSEPSI AJAH / 1957
Seorang ayah yang mempunyai tiga anak perempuan yang semuanya telah bersuami. Waktu si ayah sakit keras, para anak dan para menantu meributkan soal warisan. Ayah mengajukan syarat, yang mendapatkan warisan yang paling besar adalah yang mempunyai anak laki-laki. Maka berlombalah para anak dan menantu untuk memenuhi syarat itu, termasuk pergi ke dukun agar mendapatkan anak laki-laki. Semua siasat itu tak bisa mempengaruhi
RATIKA FILM
FIFI YOUNG M. BUDHRASA A. HAMID ARIEF SOFIA WD DARUSSALAM CHATIR HARRO AMINAH CENDRAKASIH ROOSILAWATY |
EULIS ATJIH / 1954
EULIS ATJIH
Di buat ulang dari cerita yang pernah di filmkan pada masa film bisu 1927
Eulis Atjih (Sri I. Uniati) wanita yang sangat setia pada suami meski diperlakukan semena-mena. Ketika sang suami (S. Bono) pergi dan berfoya-foya dengan wanita lain (Yaya Hitayati), Eulis tetap setia, memberi ampun dan menerima kembali suaminya setelah suaminya pulang dalam keadaan melarat.
ARDJUNA FILMS. BONO SRI I. UNIATI RD DADANG ISMAIL YAYA HITAYATI Z. SAID |
KEKOTA / 1960
KEKOTA
Arjawi (Atmonadi) pergi ke kota dan kebetulan diangkat jadi ketua rukun kampung. Kesempatan ini digunakan untuk mempropagandakan jamu buatannya bersama temannya, Sarkawi (Iskak). Tanpa setahu mereka jamu itu ternyata berhasil menyembuhkan penyakit encok Rusli yang sudah lama mencari obat yang cocok.
Label:
KEKOTA / 1960,
RD. ARIFFIEN 1940-1965
LAIN DULU LAIN SEKARANG / 1954
Walau Sudarma (O. Karsoma) cuma sebagai juru tulis, tetapi istrinya (Yaya Hitayati) berlagak seperti nyonya menteri. Anak-anaknya diajar bermewah oleh sang ibu. Suatu ketika karena sering berhutang, maka bertumpuklah hutang-hutang istrinya. Di situlah keluarga Sudarma sadar dan tidak akan hidup diluar kemampuan mereka.
MADJU FILM COY
NUR HASANAH YAYA HITAYATI SULASTRI O. KARSOMA BOES BOESTAMI MANG EPEN UMAR SANUSI I. SANUSI NAIDHI ATIKAH UMAR NONIH SALEH |
BUDI UTAMA / 1951
Daniel (J. Husni Su'ud Jr) adalah anak pengusaha perkebunan, yang mengira segalanya bisa dibeli dengan uang. Ia menaruh hati pada Gantini (Sutrisni), tetapi Gantini lebih cenderung ke pemuda pilihan hatinya sendiri, yaitu Bachtiar (Rd. Endang). Ibu Gantini (Mien Sondakh)lebih menyukai anaknya dengan Daniel karena anak orang kaya, tetapi ayah Gantini (Wahid Chan) sebaliknya. Dukungan dari ayahnya itu yang menyebabkan Gantini tidak tergiur oleh imingan benda dari Daniel.
THUNG NAM FILM COY
SUTRISNI RD ENDANG MIEN SONDAKH TURINO DJUNAIDY WAHID CHAN PELLO J. HUSNI SU'UD JR. |
Kamis, 03 Februari 2011
HARTA BERDARAH / 1940
Di Sutradarai HU/R.HU bersama RD ARIFFIEN
Berbagai keburukan manusia, kekuasaan uang yang bikin penduduk sengsara, dijalin dengan cerita cinta yang halus dan memilukan. Si kaya akhirnya sadar setelah Allah menjatuhkan hukuman (dunia)Nya.
Film pertama Zonder, jago gulat, sebelum Kedok Ketawa dan Bajar Dengan Djiwa (keduanya produksi 1940). RS Fatimah, wanita bangsawan pertama yang terjun ke dunia film.
Film pertama Zonder, jago gulat, sebelum Kedok Ketawa dan Bajar Dengan Djiwa (keduanya produksi 1940). RS Fatimah, wanita bangsawan pertama yang terjun ke dunia film.
UNION FILM COY
Langganan:
Postingan (Atom)