Kamis, 10 Februari 2011

UCIK SUPRA 1990-1993


 

UCIK SUPRA          
 

REBO & ROBBY 1990 UCIK SUPRA
Director
BADUT-BADUT KOTA 1993 UCIK SUPRA
Director
 
Walaupun blog ini khusus buat sineas dari tahun 1900-1992, tetapi sayang sekali Ucik mulai naik namanya disaat film sudah mulai mati suri dan diakhiri oleh FFI'92 dan dimulailah exportir film-film Hollywood dari Amerika yang di tukar bisnis dengan Textile dari Indonesia. Sebahagian orang menganggap pertukaran dagang ini adalah mengorbankan budaya dan seni Indonesia, karena Textile di tukar dengan film Import Hollywood. Sebahagian orang lain malah menganggapnya baik, karena film Indonesia saat itu toh terus-terusan menampilkan film yang tidak bermoral (Paha Dada Selangkangan), sedangkan Indonesia kesulitan dalam menjual Textilenya, maka di setujui dengan pertukaran dagang dengan film Hollywood. Dampak dari ini semua sangat drastis sekali, bukan hanya film Indonesia saja yang kalah saing dengan Hollywood, tetapi film India, HK/China juga kena Imbas. Semua keran film Import di tutup kecuali film Hollywood. Walhasil tidak pernah muncul lagi film India, China dan lainnya. Karena kebanjiran import film Hollywood, harus ada kongsi dagang lagi dengan importir dan pengusaha bioskop 21 subentra, sehingga bioskop lokal mati pelan-pelan.
 
Walaupun blog ini khusus buat sineas dari tahun 1900-1992, tetapi sayang sekali Ucik mulai naik namanya disaat film sudah mulai mati suri dan diakhiri oleh FFI'92 dan dimulailah exportir film-film Hollywood dari Amerika yang di tukar bisnis dengan Textile dari Indonesia. Sebahagian orang menganggap pertukaran dagang ini adalah mengorbankan budaya dan seni Indonesia, karena Textile di tukar dengan film Import Hollywood. Sebahagian orang lain malah menganggapnya baik, karena film Indonesia saat itu toh terus-terusan menampilkan film yang tidak bermoral (Paha Dada Selangkangan), sedangkan Indonesia kesulitan dalam menjual Textilenya, maka di setujui dengan pertukaran dagang dengan film Hollywood. Dampak dari ini semua sangat drastis sekali, bukan hanya film Indonesia saja yang kalah saing dengan Hollywood, tetapi film India, HK/China juga kena Imbas. Semua keran film Import di tutup kecuali film Hollywood. Walhasil tidak pernah muncul lagi film India, China dan lainnya. Karena kebanjiran import film Hollywood, harus ada kongsi dagang lagi dengan importir dan pengusaha bioskop 21 subentra, sehingga bioskop lokal mati pelan-pelan.

1 komentar: