Kamis, 03 Februari 2011

PELET / 1987



Saat Saraswati (Diah Puri Handayani) dan Pandu (Husswein Asgar) menikah datang Sam ( Hengky Tornado) yang ditolak cintanya oleh Saraswati. Kekawatiran saraswati terbukti, Pandu mengalami kecelakaan. Kakinya patah dan wajahnya luka. Dengan bantuan dukun Sam dapat menjinakkan Saraswati. Utari (Rani Soraya) pacar Sam marah, dan mencari dukun juga untuk mencelakakan saraswati, hingga wajahnya rusak Saraswati kemudian disembuhkan oleh seorang kyai, sementara Sam dibunuh komplotan Utari. Pihak berwajib menyelesaikan masalah ini.
P.T. CIPTA PERMAI INDAH FILM

PURI HANDAYANI
HUSEIN ASGAR
RANI SORAYA
ROBBY SORONGAN
F. SUKOWATI
YATTI SUTJIPTO
LINA BUDIARTI
ANTO CHANIAGO
YUNUS TAKARA
TATIEK SUWARNO
SUDARMI SUYADI
ANTON INDRACAYA



Saat Sara dan Pandu menikah, Sam yang cintanya ditolak Sara tiba di tempat kejadian. Dia mengamuk dan menghancurkan prasmanan pernikahan. Kekhawatiran Sara terbukti. Kemudian Sam menyerang dengan teman-temannya Pandu dan secara brutal memukulnya. Pandu mematahkan kakinya dan wajahnya terluka. Untuk mendapatkan Sara, Sam pergi ke dukun wanita. Penyihir menyebabkan setan (sejenis jin). Itu menguasai Sara. Utari, pacar Sam, marah. Dia juga mencari dukun lain untuk menyakiti Sara, sampai wajahnya patah. Sara kemudian disembuhkan oleh seorang Kyai (seorang pemimpin agama Islam). Kedua dukun itu saling bertarung dengan konsekuensi dramatis. Pada akhirnya keduanya dukun mati. Sam menembak Utari dan ditangkap oleh polisi. Sara dan Pandu diselamatkan.

Holla. Satu lagi film tentang mantra sihir dan kutukan serta konsekuensinya. Sulit dipercaya bahwa di asia dengan masalah cinta segera pergi ke penyihir hitam, dukun dan penyihir. Konsekuensi yang dihasilkan dari hal ini cukup dramatis. Juga di sini lagi mayat yang dibangkitkan dari kuburan mereka, kalajengking, ular dan makhluk lainnya digunakan. Dan jika pada akhirnya kedua dukun itu bertarung dengan makhluk mereka melawan satu sama lain, itu murni kegembiraan. Di sana kepala merokok, orang ditarik ke bumi, bola api digunakan, dan sebagainya. Tidak sebagus film-film terbaik subgenre asal Indonesia ini, tapi hiburannya tetap bagus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar