Minggu, 06 Februari 2011

KARMINEM / 1977

KARMINEM


Kisah tentang janda Karminem (Titiek Puspa) yang bosan hidup di kota dan pulang mudik. Di desa ia disambut dengan segala kecemasan ibu-ibu yang tak menyukai profesi Karminem. Anak-anak mereka yang ingin belajar nyanyi diseret pulang. Anak-anak tak putus asa. Setelah belajar, mereka naik pentas di pesta kelurahan. Para orangtua terharu dan sejumlah tanda terima kasih mengalir ke Karminem. Tampil pula pelawak-pelawak dari Surya Group yang tidak seperti saat film "Inem Pelayan Sexy", tidak mendapat tempat cukup untuk melontarkan kelucuannya, terutama Jalal. Jalal di sini mengincer adik Karminem, sementara Heri Koko mengincar Karminem. Dua orang ini merasa mengincar satu orang, hingga sering salah paham. Nya Abas sekadar membanyol kali ini, meski tetap ada sindiran di sana-sini: belajar nyanyi karena ingin kaya; menyanyi dengan mulut dimonyong-monyongkan agar serius; Karminem bersilat bak jagoan dalam film Mandarin.

N.V. PERFINI

TITIEK PUSPA
JALAL
HERRY KOKO
SUPRAPTO
SUNARYO
NUKE AFFANDY

 
NEWS
“Karminem” sudah rampung

Sementara itu Nyak Abbas Acup sibuk merampungkan produksi Perfini yang berjudul “Karminem” yang berlokasi di Malang, Surabaya dan sekitarnya. Ia rupanya begitu gandrung dengan kemantapan gaya dan akting dari Ayub Jalal yang dedengkotnya group lawak Surya. Dalam film “Karminem” yang juga berhaha-hihi dengan sentilan tajam yang dialamatkan pada “lingkungan desa”, Nyak Abbas Acup sekaligus mengangkut oknum-oknum Surya Group untuk tampil bersama, disamping Titiek Puspa, Nuke Affandy dan Benny Gaok. Dan film “Karminem” ini merupakan kebangkitan kembali produksi Perfini yang tahun-tahun belakangan ini nampak tidak begitu aktif berproduksi. Selain Nyak Abbas Acup yang bertindak selaku pengarang ceritera, skenario juga sutradara dibantu oleh asstradanya Muchlis Raya, pimpinan produksi Surya dan produser pelaksana Indrawan Hartanu. “Karminem” ini akan banyak mencerminkan “wajah” Indonesia, dan diharapkan film tersebut juga bisa mencapai box office pula dalam peredarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar