Sabtu, 26 Februari 2011

LIES NOOR

LIES NOOR





1 Juli 1953
PADA suatu hari Minggu  dengan ragu-ragu kami pergi ke jalan Bengawan. Kami hendak menemui Lies, leading-lady dalam film PULANG produksi PFN yang telah banyak didengar, tapi belum dipertunjukkan untuk umum. Ragu-ragu karena kami sangsi apakah Lies Noor pada hari Minggu di rumah saja. Yang pertama-tama kami jumpai adalah batu-batu di jalandi depan rumahnya dan pohon tandjung yang besar, tapi belum nampak bunganya. Pintu kami ketok, seorang ibu keluar.
“Lies ada?”
“Ada, silahkan duduk dulu,”

Ada juga. Mungkin sedang tidak enak badan. Kami duduk menunggu. Di tembok tampak sebuah potret besar berkaca gambar Farley Granger. Anehnya tak ada gambar-gambar lain. Mungkin Farley Granger bintang film kesayangannya.

Tiba-tiba seorang gadis keluar menembus gordin. Mengangguk, tersenyum-senyum. Kami berdiri memperkenalkan diri.

“Lilies,” demikian katanya.
Percakapan kami mula-mula agak kaku, tapi lama kelamaan hangat juga. Dari soal kecil-kecil sampai ke soal sekolah, film, sandiwara, dan cilincing. Lies sebetulnya tak suka ditulis di majalah. Katanya kelak saja kalau sudah mencapai hasil yang benar-benar dapat dibanggakan.

Lies masih bersekolah di SMA UTAMA, mungkin tak lama lagi akan naik ke kelas III.
“Tapi entah ya, moga-moga naik. Saya jarang menghafalkan sih,”
Nampak benar bahwa Lies seorang pemalu. Kerap tunduk, menggeleng-gelenggkan kepala, dan mengusap-usap hidungnya. Pertanyaan kami, mengapa hari Minggu tak pergi kemana-mana hanya dijawab dengan senyuman manis.

Lies dilahirkan di Jakarta pada tanggal 12 Juli 1933. Jadi tak lama lagi ia akan merayakan ulang tahunnya yang keduapuluh. Tapi sifatnya masih sangat sederhana, pemalu dan ada lagi sifatnya yang menawan hati yaitu kinderlijk dan onsschuding”

“Saya ragu=ragu tentang permainan saya dalam film PULANG karena selain saya memang belum berpengalaman waktu sebelum pembuatannya dapat dikatakan tak diadakan latihan yang sungguh-sungguh. Hanya sedikit latihan sebelum opname. Saya ingin sekali mendapatkan pelajaran-pelajaran yang mendalam dulu dan setelah mengerti betul-betul barulah mulai bermain. Karena saya kira hanya dengan begitu kita akan dapat mencapai hasil yang memuaskan,”

Dalam film PULANG Lies bermain sebagai Isah, seorang gadis desa yang cantik, yang setia menanti kekasihnya.

TENTANG film PULANG Lies belum mau mengeluarkan pendapat-pendapatnya.
Hanya sedikit dikatakan bahwa Basuki Effendi dengan dorongan-dorongan yang penuh kesabaran,. Juga kami dengar bahwa Basuki Effendy kerap berlainan pendapat dengan Abubakar Djunaedy. Dengan spontan pula ia mengagumi permainan Marlia Hardi.

Bagaimana bisik-bisik tentang permintaan Perfini?
“Saya memang telah bertemu dengan Saudara Sumanto dari Perfini, tapi tapi belum ada ketentuan-ketentuan. Entahlah nanti. Orangtua saya menghendaki saya belajar terus. Dan saya memang ingin masuk ke Fakultet Sastra dan Filsafat. Tunggu saja. Bagaimana nanti…”

“Siapakah yang mula-mula mengajak Lies bermain film?”
“Tadinya saya kira hanya main-main waktu Basuki Effendy dan Rd. Sucarno datang kemari meminta agar saya mau main film. Waktu saya di test, keragu-raguan saya lenyap.”
“Berapa honorariumnya?”
Lies tersenyum-senyum tak menjawab.
“Rp. 2000 atau Rp. 3,000?”
“Ya, kira-kira segitulah,”
“Untuk apa uang sebanyak itu?”
“Entah ya, tahu-tahu seudah habis,”
“Maaf kalau pertanyaan=pertanyaan….”
Lies memotong. “Tak apa,”
“Oh, ya, kami dengar Lies akan ikut main dalam sandiwara radio KEMENANGANNYA yang akan dimainkan di studio RRI Jakarta oleh Keluarga RIA untuk memperingati setahun berdirinya Majalah RIA.”
“Saya memang sudah mendapat ajakan. Saya sanggup juga. Tapi kapan, saya kurang tahu. Mungkin pada permulaan bulan Juli,”

Kegemaran Lies sangat banyak. Setiap film selalu mendapat perhatiannya, terutama film-film drama. Apalagi jika Ann Blyth ikut main! Ann Blyth adalah bintang kesayangannya disamping Turhan Bey. Mengapa gambar Farley Granger yang dipasang, kami tidak tahu.

Film-film nyanyian, detektif, comic, juga digemari. Bertamasya tak pernah bosan. Dansa sudah kurang digemari, katanya sudah tua. Dulu memang gemar. Malah terlalu gemar. Tapi dalam perayaan-perayaan tak pernah menolak ajakan dansa.

“Adakah lagu-lagu kegemaran?”
“Lagu…? Yang paling saya sukai, “HARJATI” dan “Once in a while”, demikian ia menjawab, meskipun waktu itu ia sedang menyanyikan irama lagu “You Belong To Me” sangat pelahan hampir tak kedengaran.

Ia hanya tersenyum malu dan irama itu tak kedengaran lagi.
Majalah-majalah luar negeri banyak di meja, kebanyakan sudah agak rusak, mungkin terlalu serig dibolak-balik. Nampak juga majalah RIA dan ANEKA.
Ibu Lies berasal dari Banten dan ayahnya dari Semarang. Mungkin karena itu, Lies dapat berbahasa Sunda dan Jawa, meskipun agak kaku.
Nama ayahnya Mohammad Noor.

Hidup Lies nampak selalu riang sebagai kebanyakan pelajar. Belum memikirkan kebutuhan-kebutuhan lain selain sekolah dan belajar. Apa yang sebenarnya terselip di hatinya kami tidak tahu. Kami doakan, agar Lies yang masih remaja ini dapat mengatasi segala kesulitan sebagai seorang gadis manis dan dapat maju dalam mengejar cita-citanya.

Pertemuan kami dengan Lies akhiri dengan kata-kata lemah dan pandang sayu: “Di rumah sepi, tak ada ibu….”

Lilies atau Lies Noor adalah seorang diantara benih-benih yang masih banyak terdapat di sekolah-sekolah menengah yang memungkinkan naiknya nilai seni film Indonesia di masa kini dan di masa mendatang.

Semoga para penguasa film mau mengertikan apa arti benih-benih seperti juga Lies jika mendapat bimbingan yang ahli dan penghargaan yang selayaknya Kami yakin, bahwa tak lama lagi, akan datang kegemilangan Angkatan Baru yang lebih segar lagi dan terdidik.

 
PESAN IBU1961H. ASBY
Actor
PERISIWA DIDANAU TOBA 1955 JACOB HARAHAP
Actor
PERISTIWA 10 NOPEMBER 1956 JUSMAN
Actor
IBU DAN PUTRI 1955 HA VAN WU
Actor
PEDJUANG 1960 USMAR ISMAIL
Actor
PULANG 1952 BASUKI EFFENDI
Actor
SAMPAI BERJUMPA KEMBALI 1955 BASUKI EFFENDI
Actor
KOPRAL DJONO 1954 BASUKI EFFENDI
Actor
OH, IBUKU 1955 ALI YUGO
Actor
GAGAL 1955 H. ASBY
Actor
RENTJONG DAN SURAT 1953 BASUKI EFFENDI
Actor
HOUSE, A WIFE AND A SINGING BIRD, A 1956 MIRIAM BUCHER
Actor
MELATI SENDJA1956BACHTIAR SIAGIAN
Actor

1 komentar:

  1. kl mau download film" jaman dlu dmn link nya ya gan..

    BalasHapus